Pergi dan pergi

7 4 0
                                    

Sejak saat itu, Kinara sering melamun, bekerja tak serius, dan belajar pun tak pernah fokus. Kinara sering kali menangis sendirian, tak ada teman yang dapat memberi solusi. Bahkan guru-guru Kinara pun enggan bertanya apa masalah yang tengah dihadapinya.

Hingga suatu hari, ada murid baru pindahan dari kota seberang, bernama Hasimah. Ia seorang anak laki-laki yang cerdas dan mudah berbaur dengan lingkungan sekitarnya. Pada saat jam istirahat, Hasimah melihat Kinara menangis sendirian di lorong sekolah, Hasimah pun menghampiri Kinara. Namun, Kinara enggan berbaur dengan murid baru tersebut. Kinara segera lari dari lorong dan segera memasuki kelas.

Sejak saat itu, Hasimah tertarik pada tingkah laku Kinara yang membuatnya penasaran. Setiap jam istirahat, Hasimah selalu berdiri di lorong untuk menemui Kinara. Dan dapat dipastikan Kinara pun lari terbirit-birit. Hingga suatu hari saat Hasimah berdiri di lorong, mengapa Kinara tak kunjung datang? Apa Kinara tahu, bahwa Hasimah sedang menunggunya di lorong? Hasimah pun menghampiri salah satu teman sekelas Kinara, dan menanyakan soal keberadaan Kinara. Teman sekelasnya pun tak tahu Kinara dimana, karena setiap hari Rabu, Kinara jarang datang ke sekolah. Hampir semua teman sekelas Kinara, tak pernah tahu, apa yang Kinara lakukan diluaran.

🍁🍁🍁🍁🍁

Hingga ada salah seorang teman Kinara, bernama Kasheo. Kasheo adalah teman Kinara yang paling akrab dengannya, namun semua hilang setelah Kinara mulai depresi atas kepergian ibunya. Hasimah pun bertanya soal kepribadian Kinara, "Sebenarnya siapa sosok Kinara itu? Apa dia mempunyai gangguan mental? Atau karena ada sebab dan alasan tertentu?" tanya Hasimah dengan rasa penasaran. Kasheo pun agak terdiam sejenak dan menghela nafas, "Hmmmm.... Sebenarnya, Kinara adalah seorang gadis cantik nan cerdas. Dulu ia sering mengikuti berbagai perlombaan dan selalu memenangkan lomba tersebut. Namun, semua keceriaan dan kepercayaan itu sirna, semenjak kepergian Ibunya yang tewas mengenaskan. Dan pada akhirnya ia hidup sebatang kara, Ayahnya telah meninggal saat ia masih berusia 10 tahun. Pada akhirnya ia harus memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Sejak saat itu, Kinara mulai berubah, ia sering bolos sekolah dan sulit berbaur kembali, ia jadi gadis yang pemurung. Dan bodohnya lagi, aku sebagai teman hanya bisa diam, dan terhanyut oleh teman-teman yang lain. Kinara sendirian, dan pada akhirnya ketika aku menyadari kesalahanku, semua sudah terlambat. Kinara sudah enggan bercengkrama denganku, dan yaaaaa begitulah, kamu bisa melihatnya kan? Jadi, kenapa Kinara tidak sekolah hari ini? Karena ia bekerja untuk memenuhi kehidupannya." jawab Kasheo dengan penuh penyesalan dihatinya. Hasimah pun meminta Kasheo untuk mengantarkannya ke tempat tinggal Kinara.

Betapa terkejutnya Hasimah dan Kasheo saat membuka pintu, dan melihat Kinara tengah tergeletak dilantai. Kinara pun segera di angkat menuju ranjang. Setelah sadar, tiba-tiba Kinara berteriak "Ibuuuuuu.......". Kasheo pun segera menghampiri Kinara yang telah sadar, dan memegang pundaknya. "Apa yang terjadi Kinara???" tanya Kasheo dengan gelisah. Kinara pun menoleh dan mendorong Kasheo, sembari berkata, "Untuk apa kamu kembali?? Aku tak membutuhkanmu. Kamu sama seperti mereka, kamu tak pernah mengerti!! Aku kesulitan, kesusahan, lalu kalian pergi meninggalkanku seolah-olah kalian tak pernah mengenalku sama sekali!!!! Ku kira semenjak kepergian Ibuku, kalian yang akan menjadi sosok penggantinya, ternyata kalian busuk!!! Kalian tiba-tiba menjauh tanpa memberi alasan??? Salah aku apa??? Aku tak tahu harus bercerita pada siapa tentang nasibku saat ini!!! Awalnya aku berniat ingin mengakhiri hidupku. Namun, setelahku pikir matang-matang, aku melupakan satu hal. Yaitu membalas dendam Ibuku. Aku tak membutuhkan kalian. Terutama kamu Kasheo, kamu pernah berjanji akan selalu menemaniku dikala senang maupun susah. Jadiku mohon untuk keluar dari rumahku!!!" Kinara pun menangis dan melempar barang-barang yang ada di sekitarnya.

Hasimah yang melihat ke jadian tersebut, langsung menghampiri Kinara. Ia pun langsung mengelus pundak Kinara dan berkata "Tenanglah.... Jika kamu terus menerus seperti ini, kamu bisa gila. Kamu takkan pernah bisa kembali ke duniamu yang dahulu. Tenanglah tenang....". Kinara yang awalnya menangis, beranjak tenang. "Untuk apa kamu datang kemari??? Mengenalku saja tidak!!!" ujar Kinara sambil menghela nafas. "Hmm... Maaf sebelumnya aku bersikap lancang, kamu pasti tak asing dengankukan? Ya, aku yang selalu menunggumu dilorong sekolah. Aku penasaran dengan kehidupanmu, banyak yang bilang dulu kamu adalah anak yang terkenal cerdas dan mudah berbaur. Tapi mengapa sekarang kamu menjadi anak yang pemurung, bahkan saat aku ingin berkenalan denganmu, kamu malah pergi menjauh, seperti ketakutan?" tanya Hasimah. "Apa pedulinya kamu? Siapa kamu? Untuk apa kamu memperdulikan kehidupanku??? Jika kamu ingin menjadi temanku, maaf aku belum siap untuk jatuh ke 2 kalinya. Jadi ku mohon pergilah!!! Aku tak membutuhkan kalian berdua!! Pintu sudah terbuka, silahkan keluar". Kinara pun mulai kesal dengan berbagai pertanyaan Hasimah tentang kehidupannya. Kasheo pun segera keluar rumah, saat di depan pintu Hasimah berteriak pada Kinara "Aku ingin menjadi temanmu! Jadiku mohon jangan samakan aku dengan temanmu dahulu! Aku ingin melihat senyuman kembali di bibirmu. Ku mohon beri aku kesempatan, aku tidak akan menyia-nyiakan semua kesempatan yang kamu berikan. Ku mohon pikirlah matang-matang perkataanku". Hasimah dan Kasheo pun akhirnya pergi meninggalkan Kinara. Kinara pun langsung menutup pintu rapat-rapat.

🌛🌛🌛🌛

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 21, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang