Tak saling mengenal .

12 2 1
                                    

Terkadang saya
bingung,untuk apa orang
Diluar sana sibuk memikirkan
kehidupan orang lain ?!.
Sungguh sangat tidak berguna .

-Iqbal-

Selamat membaca

Autor pov.

Seperti biasa suasana gaduh selalu terdengar menghiasi seisi kelas 12 IPS saat jam kosong seperti saat ini . Semuanya tampak ribut dan tidak beraturan ada yang asyik menyanyi dengan suara cemprengnya, ada yang membuka salon dadakan dengan mengeluarkan banyak alat make up, sibuk lari sana sini, tidak lupa dengan kumpulan BIGOS (biang gosip) yang membicarakan hot new's Hari ini.

Di sudut kelas terlihat ada beberapa murid laki laki yang sibuk dengan ponselnya masing masing, dengan dasi yang di longgarkan,ada beberapa yang kakinya menggantung di atas meja dengan santainya tanpa beban, di posisi paling pojok terdapat laki laki yang sejak tadi memejamkan mata dengan headset yang menyumpal telinga kanan dan kirinya . Wajahnya tampak tenang namun ada sedikit kerutan yang tercetak didahinya menandakan ia merasa terganggu dengan suara gaduh di dalam kelas dia adalah IQBAL WILDAN SANJAYA cowok dingin dengan tatapan mematikan, badan tinggi dan berisi, bibir tajam yang selalu mengeluarkan kata kata pedas bagi lawan bicaranya, wajah tenangnya memanipulasi sifat kejamnya. Di sisi kiri serta depan iqbal adalah sahabatnya yang senantiasa sabar selalu berpapasan dengan sifat dingin iqbal, hanya mengelus dada yang mampu mereka lakukan saat temannya yang dingin ini mulai bertingkah.

Disebelah kiri iqbal  cowok berkulit sawo mateng dengan bibir tipis yang menggoda bagi kaum hawa ia adalah ADIT PRATAMA . Tepat di depan iqbal ada cowok berambut kribo yang sangat menggemaskan, kelihatan antik dan unik dia adalah KHAFI ANDARKA. Dan satu lagi cowok yang duduk tepat didepan adit ada ARYANA ARGA PUTRA dengan wajah tenangnya dan pakaian yang masih rapih, mungkin dari mereka semua hanya arga yang paling rapih dan disiplin, mungkin ia lebih terlihat seperit anak baik yang nurut apa yang di perintahkan mamah.

Tanpa aba aba iqbal langsung bangkit dari duduknya dan beranjak pergi " minggir!!" Ucapnya pada adit .

"Mau kemana lo??!"tanya adit.

"Surga!"ucapnya tanpa ekspresi .

"Kaga ngajak ngajak lagi lo, gue ikut!!"ujar adit dan langsung mengekori iqbal.

Surga adalah tempat mereka biasa berkumpul ketika jam kosong dan jam jam tertentu. Tempatnya berada di belakang sekolah persis disamping gudang. Biasanya mereka datang kesini untuk sekedar menghisap nikotin yang sudah disiapkannya sebelum masuk sekolah, berbeda dengan iqbal ia bukan perokok seperti ketiga temannya entah apa alasannya mungkin karna dari faktor keluarganya yang tidak pernah menyentuh benda yang membuat orang merasa kecanduan, saat teman temannya sibuk menikmati nikotin iqbal menyibukan dirinya dengan ponselnya atau memejamkan mata sambil mendengarkan koleksi lagu lagunya diponsel .

Drett drettt drettt..

Ponsel digenggamannya bergetar menandakan ada panggilan masuk, dilihatnya nama yang tertera dilayar ponselnya.

Khafi is calling...

Dilemparnya ponsel tersebut ke arah adit yang berada disampingnya, adit yang menangkap ponselnya sudah mengerti apa yang di maksud iqbal. Siapa pun yang berada disamping iqbal harus mengerti interaksi abstrud yang iqbal lakukan, harus mengerti apa yang mau dan ia printahkan melalui ekspresinya tanpa ada ucapan yang dikeluarkanya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 21, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

22 HARI Yang Menentukan . Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang