Prologue

409 51 33
                                    

Start : 24/12/2017

Aku mencoba untuk berdiri dari sebuah unsur yang nyaman pada saat aku berbaring. Salju, itu adalah hal yang pertama kali yang aku ucapkan di dalam hatiku, ketika melihat semua yang di depanku di selimuti oleh salju

Aku mencoba menarik nafasku dengan dalam, dan mulai memalingkan wajahku ke arah kanan. Tampak banyak lampu taman yang bersusun rapi sampai ke ujung mataku memandang. Ini seperti sebuah jalan yang dulunya menjadi tempat banyaknya orang saling menjalin kasih sayang.

Angin bertiup mulai menyentuh bulu tanganku yang sekarang menjadi sedikit bergoyang. Tapi ada satu hal yang sangat membuatku bingung, aku tidak dapat merasakan hawa dingin dari partikel-partikel es yang berada di dekatku.

Aku mulai melangkah maju untuk memastikan apa yang terjadi disini. Langkah pertamaku menjadi sangat berat, ketika kaki-kakiku tidak merasakan apapun pada saat menginjakkannya kembali ke lapisan salju itu.

Hanya kesunyian, dan suara angin yang berhembus yang bisa aku dengar pada saat ini, dengan banyak pohon rindang yang tampak seram di selimuti salju, itu sebagai pelengkap suasana hening ini.

Perjalananku terhenti di depan sebuah kursi panjang yang di hiasi ukiran bunga di ujungnya. Suara hentakan kaki di atas salju mulai terdengar dari kejauhan, dan memecah keheningan di daerah ini.

Suara itu semakin dekat ke arahku,dia seperti sedang terburu-buru di kejar sesuatu.
Pertama aku pikir itu adalah seorang manusia yang berlari menghindari sesuatu. Sepertinya aku salah, itu adalah suara Binatang kaki empat yang sedang berlari menuju ke arahku, dengan seorang manusia yang menungganginya. Manusia itu adalah seorang lelaki sambil memegang sebuah Tombak besi di tangannya.

Ada satu hal yang juga membuatku semakin tidak masuk akal, dia di kejar oleh dua orang manusia, tapi dua orang itu tampak aneh. Dia mengejar laki-laki di depannya dengan kedua sayap miliknya sambil memegang sebuah pedang.

Laki-laki itu semakin dekat denganku, jantung ku berdetak kencang, tanganku mulai mengeluarkan getarannya.
Ingin sekali rasanya aku berlari dari sana, tetapi jalan yang tampak di tutupi kabut salju membuatku tidak bisa pergi kemanapun, aku harus bisa menenangkan diriku dan mungkin aku bisa meminta bantuan kepada mereka.

Laki-laki itu tepat berada di depanku sambil menunggangi Serigalanya. Harusnya ia dapat melihatku dari kejauhan karena aku berdiri di jalannya, dan mulai menatap ke arahku. Tapi, itu sama sekali tidak terjadi. Laki-laki dengan cepatnya masih menunggangi hewan miliknya dengan terburu-buru.

Dia sekarang tepat berada di depan mataku, dan dengan sangat jelas aku bisa melihat ekspresi di wajahnya yang bisa aku ingat di dalam memori otakku, ekspresi panik yang sangat jelas terukir di wajahnya,
dan dia menunggangi Serigalanya menembus diriku.

____________________________________

Penasaran maksudnya apakan.
Kali ini ceritanya pasti seru,ini masih di awal kok.

Jangan lupa vomentnya.

F R E Y A : Winter Queen and the Crystal stone.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang