Tuhan Dan Dirinya

30 2 0
                                    

Hembusan angin seakan membelaiku
Sendiri menyepi bersama Haru dan Rindu
Tak terasa, tangisku semakin bersedu
Terbuai oleh lantunan Ayat nan Syahdu

Tuhan....
Begitu Indahnya Suara dan Cipta-Mu
Begitu Mesranya Tirakatku bersama-Mu
Ingin ku Lempiaskan Kerinduanku pada-Mu
Melodi Cinta-Mu selalu berlagu dalam Kalbu

Tuhan.....
Telah Kulihat Keindahan Ciptaan-Mu
Telah Kurasakan sentuhan Cinta itu
Satu Rasa yang Tercipta telah menguasai Ragaku
Tuhan, Bolehkah Ku Jatuh Cinta pada Insan-Mu?
Aku melihat-Mu dalam Dirinya
Suara-Mu yang Terbalut dengan Perilakunya
Rahman-Mu yang Berpadu dengan Parasnya
Sedu Sedan mulai Tercipta karenanya

Dirinya selalu Ku Sanjung
Meredupkan Hati yang Tengah Berkabung
Merdu Kasihnya tiada Berujung
Rasa yang Tertambat seolah Membendung

Tuhan...
Hatiku Milik-Mu, Hatinya Milik-Mu jua
Salahkah jika Dia selalu Ku Jaga?
Akankah Dia Rasakan Sentuhan yang Sama?
Mungkinkah Aku Berbaur dengannya? Detak Jantungku selalu Berdesir
Saat Ku tau Dirinya tengah Hadir
Saat Ia menebar Senyum, Bathinku Berdzikir
Aku tak tau apa yang yang Aku Fikir

Tuhan...
Aku ingin Menuang Rasa Rindu yang Membisu
Melepas Derita yang Membelenggu
Dan Membiaskan Rasa agar Ia tau
Tapi Kurasa Tak Mampu
Tuhan, Aku Percaya pada-Mu
Risalah Cinta ini akan Indah di Mata-Mu
Yang mengantar pada Telaga Kepastian untukku
Karena Keyakinanku begitu Teguh


Sekian dan Terimaksih

Seandainya...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang