Dialog dan Narasi I

97 18 0
                                    

Pertama, aku akan membahas tentang dialog dan narasi. Sebenarnya banyak sekali hal yang perlu dibahas dari dua tema ini, tapi kita bahas perlahan. Mau itu cara menyampaikannya, jenis bahasa, bahasanya, dan lainnya.

Kali ini penjelasan jenis dialog dan narasi dalam segi jenis bahasa. Kalian pasti tahu apa itu dialog dan narasi? Percakapan antar satu tokoh dengan tokoh lain. Sedangkan narasi penjelasan alur cerita sesuai dengan sudut pandang. Maksud dari bahasa di sini bukanlah bahasa Indonesia atau asing. Melainkan jenis bahasa yang disampaikan penulis kepada pembaca untuk menjelaskan isi cerita. Jenis bahasa yang aku tahu ada tiga. Formal, normal, dan gaul.

Mulai dari yang pertama, yaitu formal. Seperti yang banyak diketahui, formal identik dengan kekakuan. Biasanya hal ini berhubungan dengan kesopanan dan kebakuan berbahasa. Dari yang aku ketahui, bahasa jenis pertama ini sering digunakan di novel-novel jaman dahulu. Selain itu, biasanya ditemukan dalam dialog di mana sang tokoh yang memang diharuskan formal dari jenis situasi atau memang tokoh itu diharuskan menjadi formal. Misal hubungan antara bawahan dengan atasan, pelayan dengan tuannya, tokoh seperti robot, penulis yang lebih suka bahasa yang baku, novel atau cerita hasil dari terjemahan, dan sebagainya.

Kedua, yaitu normal. Jenis bahasa kedua ini lebih sering ditemukan di jaman-jaman sekarang. Alasan kenapa bahasa ini sering digunakan yang terpikir olehku, karena bahasa ini mudah dipahami dan diambil dari bahasa keseharian yang umum. Selain itu, bahasa ini tercampur dengan bahasa asing, misal Jepang, Inggris, dan lainnya. Agar pembaca merasa seperti dalam kehidupan sehari-hari dan menambah ilmu walau satu kata asing. Jenis bahasa ini juga yang sering aku gunakan, karena aku memang merasa lebih nyaman.

Ketiga, yaitu gaul. Jenis bahasa ini yang aku tidak ketahui dari mana munculnya, tapi yang aku dengar awalnya dari anak muda yang menyukai hal yang modern dan mencampurkan dengan bahasa asing. Biasanya aku menemukannya di novel-novel Indonesia bertema 'anak muda' atau 'sekolahan'. Selain itu, di sinetron. Bagiku bahasa ini cocok-cocok saja digunakan dalam cerita, tapi ingat situasi. Jangan sampai disalahgunakan, misal masa iya menggunakan bahasa gaul ke orang yang lebih tua.

Kesimpulannya, apapun jenis bahasa yang dipakai harus disesuaikan dengan ceritanya. Pengetahuan ini bukanlah paksaan, jadi gunakan juga sesuai selera para penulis. Bila ada hal yang ingin ditambahkan silahkan saja atau ada yang ditanyakan jangan malu bertanya.

Yah, segitu saja.Maaf bila ada kekurangan dan kesalahan dalam kata-katanya yang tidak berkenangdi hati pembaca. Semoga bermanfaat.

BAGI-BAGI ILMU KEPENULISAN (Slow Update)Where stories live. Discover now