Nama

58 9 35
                                    


Setelah sekian lama, akhirnya aku bisa muncul lagi sebagai penulis (tebar bunga). Apakah ada yang rindu denganku? (dilempar bangku). Langsung saja tanpa basa-basi, ke materi. Kali ini yang dibahas adalah 'Nama' alias membuat nama tokoh.

Sebagian atau mungkin kebanyakan penulis mengalami yang namanya kesulitan menentukan nama tokoh dalam ceritanya. Hal ini tidak bisa dianggap enteng, karena bisa saja menghambat berlangsungnya jalan cerita dan menghilangkan ide yang sudah ada di kepala karena terlalu fokus memikirkan nama. Dari yang aku pikir dan alami, inilah beberapa faktornya:

1. Berpikir untuk membuat nama yang antimainstream.

Karena sering sekali menemukan nama tokoh itu-itu aja, misal Chris, jadi muncullah rasa ingin membuat nama yang antimainstream. Penulis pun enggan menggunakan nama itu dan memaksa menemukan nama yang tidak biasa.

2. Menyesuaikan nama dengan latar tokoh.

Beberapa penulis mungkin ingin memberikan kesan tokoh tersebut dari suatu negara dengan nama, misal namanya Steven. Pembaca pun akan langsung paham kalau tokoh itu berlatar dari Inggris.

Dari dua poin di atas, aku mendapatkan beberapa tips untuk mengatasi masalah memberikan nama kepada tokoh. Berikut adalah tips-tipsnya:

1. Kasih nama yang biasa atau sering ditemui.

Karena nama itu tidak ada hak cipta, jadi boleh-boleh saja memakai nama dari orang sekitar, tokoh-tokoh yang ada, atau mungkin nama benda-benda disekitar. Misal Diki, Thomas, atau Lux. Jangan gengsi, karena yang terpenting dari cerita itu adalah jalannya cerita, bukan nama tokoh (menurut aku).

2. Mengartikan nama suatu hal ke bahasa lain.

Mungkin beberapa dari kalian menyadari kalau ada beberapa tokoh dalam cerita atau film namanya kalau diartikan dalam bahasa Indonesia maka menjadi artinya ini atau malah sebaliknya. Misal Lighting, kalau dalam bahasa Indonesia artinya listrik. Kalian cobalah cari kata dalam bahasa Indonesia, lalu artikan ke bahasa lain, atau sebaliknya. Kalau kalian merasa pas, maka pakailah nama translet itu.

3. Modifikasi nama di sekitar menjadi sedikit unik.

Salah satu saran dari aku adalah memplesetkan suatu kata atau kalimat. Misalnya 'kiss me', kalau di Indonesia maka dibacanya 'kismi'. Nah, dari itulah aku mendapatkan nama Kismi (nama tokoh dari ceritaku berjudul Petualang Di Depan Mata).

4. Kombinasikan nama-nama yang sering ditemui menjadi satu.

Ada beberapa cara untuk melakukan ini dan kalian harus sedikit memutar otak kalian. Mengurangi, memindahkan, menyatukan, atau membalikan nama suatu benda atau hal lainnya. Sebagai contoh, aku sering sekali menemukan nama liter saat pelajaran Fisika dan aku dipanggil Ky saat di chat media sosial. Nah, aku pun mencoba mengkobinasikan kedua kata itu dan jadilah Likyter (tokoh dari ceritaku berjudul Adventure No Alone). Di mana kata 'li' sama 'ter' terpisah, lalu kata 'ky' dimasukkan di antara kedua kata tersebut.

Hanya segitu yang bisa aku berikan. Apabila ada kesalahan, kekurangan, dan hal yang tidak berkenan aku minta maaf. Semoga tips ini bermanfaat bagi kalian. Oh iya, kalau kalian ada yang ingin request materi, minta saran, atau bertanya sekedar kepenulisanku silahkan saja komentar. Kalau aku bisa jawab, maka aku akan menjawabnya. Kalau ternyata tidak bisa, aku akan mencoba mencari jawabannya.

Sekian, terima kasih. Salam dariku, Alfa Tomo a.k.a MAlfharizy.

BAGI-BAGI ILMU KEPENULISAN (Slow Update)Where stories live. Discover now