Cowok Itu Lagi(?)

248 19 0
                                    

Keesokan harinya
.
.
"Benarkah nek ? " ujarku dengan spontan karena tak percaya dengan perkataan nenek. " iya Kang Ja, besok lusa kita akan pindah, rumah disana lebih dekat dengan kedai nenek dan juga sekolah mu" jawab nenek dengan senang.

" yasudah nek, aku akan mulai membereskan barang-barang nanti sepulang sekolah dan nenek jangan lupa beritahu shin woo ya agar membereskan barang-barang nya juga".

Setelah mendengar kabar
itu aku berangkat kesekolah dengan semangat, menunggu bus di halte bus lalu dilanjutkan sedikit berjalan untuk sampai kesekolah.

Dan seperti biasa cuaca yang sangat dingin membuatku menggunakan mantel yang sangat tebal dan syal berwarna biru rajutan dari nenekku ,ketika sampai di sekolah aku langsung menuju kelas karena sekarang jadwalku untuk piket kelas.

Ketika mau sampai di depan pintu kelas tiba tiba
*wushhhhh braghhh* bola basket melayang menuju kepalaku dengan sangat keras. "Awww, siapa yang main basket pagi-pagi ?" ucapku dengan nada yang sangat kesal dan menolehkan kepalaku kebelakang untuk mencari siapa yang melemparkannya.

Dari jauh terlihat ada sosok laki-laki yang berjalan mendekat ke arahku." Heiii, apakah itu kamu yang melemparkan bola ini ? teriakku dengan ragu-ragu. " apakah baik-baik saja ?" laki-laki itu berteriak dari kejauhan sambil berjalan mendekat, dan aku menjawab ketika dia kurang 10 langkah didepanku " iya baik-baik saja, lain kali harus hati-hati saat mau memainkannya".

Lalu laki-laki itu sampai di depan ku dan langsung mengambil bolanya dari tanganku dan berkata pelan kepada bolanya " untung baik-baik aja, kalau bola ini rusak aku bisa dapat omelan dari guru olahraga" Ucapnya dengan rasa lega.

Aku hanya membalas dengan wajah kebingungan." Ehh makasih ya karena mau menangkap bolanya" saut lelaki itu dengan senyuman.

" apakah kau baru saja menghawatirkan bola itu ? bukan kepalaku ? seharusnya kau bilang maaf bukan terima kasih dasar pantat anoa-_-" balasku dengan nada kesal.

" hah ? emang gua salah apa sama kamu harus minta maaf, lagian masih bagusan kata terima kasih dari pada maafkan aku, dan juga siapa suruh kamu disini " bantah laki-laki itu .
        
"mau aku lewat sini mau aku lewat sana mau aku terbang kayak ayam emang ada masalahnya ya ,yang lewat kan aku, cepat minta maaf sekarang !" ujarku kesal mendengar bantahannya.

"Emang ada ayam bisa terbang? ". Tanya lelaki itu dengan alis yang diangkat satu. "Ganteng-ganteng bobrok juga" jawabku dengan suara pelan.

"Bodo ah" Seketika aki-laki itu pergi. lalu aku mengingat nya wajahnya tidak asing seperti aku pernah bertemu dengannya tapi aku tidak tahu dimna." Ahh sudahlah tidak usah dipikir " ujarku pasrah sambil berjalan memasuki kelas dan menghapus papan tulis lalu merapikan meja dan kursi.

Tak lama kemudian Ah Ran datang dengan wajah berseri-seri. Dia menghampiriku yang sedang duduk menatap keluar jendela dengan melamun. " hei Kang Ja apa yang sedang kau lakukan ? duduk melamun sambil menatap jendela, apa yang ada si pikiranmu sekarang? .

Tanya Ah Ran dengan wajah gelisah, lalu aku menatapnya sambil menjawab " apakah kau tahu laki-laki yang di perpustakaan kemarin ?. Sejenak Ah Ran berfikir lalu tak lama senyum ejekan terlihat "kenapa ? apakah kau menyukai nya ?" Tanya Ah Ran dengan sangat keras sehingga membuat seisi kelas menoleh ke arahku dan Ah Ran.

Seketika itu aku menatap mata Ah Ran dengan tatapan mematikan lalu jam masuk kelas sudah di mulai dan aku masih marah kepada Ah Ran sampai istirahat karena dia berjanji padaku akan meneraktirku makanan yang enak.

" Hari ini terasa cukup panjang dan melelahkan " keluhku sambil berjalan pulang, agar tidak bosan aku mendengarkan earphone saat berjalan. Angin berhembus kencang sehingga membuatku menutup erat mantel ku. Setelah sampai di rumah "Nenek aku sudah pulang dari sekolah" sapaku agak keras supaya nenek mendengarnya.

" Kang Ja ayo makan dulu, panggilkan Shin woo juga di atas ya" ujar nenek setelah melihatku sudah pulang. " Shin Woo, ayo turun sekarang makanan nya sudah siap" perintahku untuk Shin Woo agar segera turun utuk makan bersama nenek.

Bergegas aku dan adikku turun kebawah dan memakan makanan yang sudah dimasak oleh nenekku. Sambil makan nenek bekata kepadaku dan Shin Woo "Setelah makan bereskan semua barang-barangmu karena besok sudah mau pindah nenek sudah membereskan peralatan rumah tinggal dinaikkan ke pick up besok" .

" iya nek nanti setelah makan aku akan mebereskan barang-barangku" jawabku dengan senang. "Nenek besok kita tidak sekolah kan nek ?" ujar Shin Woo berharap agar tidak masuk sekolah. " iya besok nenek akan izin kan kepada wali kelas kalian" nenek tersenyum karena ulah Shin woo yang menjadi bersemangat.

"Tapi nenek, bagaimana kerja paruh waktu ku ? perjalanan dari rumah yang akan ditempati menuju tempat aku bekerja itu cukup jauh nek" ujarku cemas. " Sudahlah mengapa kau harus repot-repot bekerja biarkan nenek saja yang bekerja lagian juga sudah cukup untuk kebutuhan sehari-hari, dan juga kedai nenek akan dibangun lebih luas" jawab nenek dengan khawatir denganku.

Mendengar kata-kata nenek yang khawatir aku berkata "yasudah nek besok aku akan mengajukan surat pengunduran diri nek". Nenek menanggapi jawabanku dengan menganggukkan kepala lalu tersenyum.

Bersambung....
Bagaimana? Kalau ada saran boleh comentar yaa ❤❤❤

My Brother EXO And My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang