Matahari yang terbit menyambut pagi yang sejuk, gadis cantik yang bernama Ericka Pertiwi terbangun karena jam weker yang ia letakkan di pinggir nya berbunyi.
Kring..kring..kring
Setelah terbangun dari tidurnya yang lelap ia segera bergegas menuju ke ruangan untuk mandi,karena ia akan berangkat ke sekolah.Karena hari ini adalah hari pertamanya berangkat ke sekolah barunya.
"Ericka,ayo cepat turun kebawah ibu sudah siapkan makanan untuk kamu,"seru wanita paruh baya
"Iya Bu,sebentar lagi Ericka ke bawah."
Setelah itu,Ericka menuruni anak tangga satu persatu dengan jeli, karena takutnya ia jatuh terpeleset kebawah.Sungguh hal itu,hal yang sangat tidak diinginkan.
"Good morning,my mother,"Sapa Ericka sambil menatap senyum terhadap Dania,selaku ibu kandungnya.
Belum sempat ibunya menjawab,karena terpotong ericka saat ingin bertanya
"Bu,ko ayah engga ada?ayah kemana?"tanyanya bingung
"Ayah tadi udah berangkat duluan soalnya,ada urusan penting.kamu engga papa kan berangkat sendiri?nanti ibu pesenin taxi buat kamu,"tawar ibu kepada anaknya
"Hm, engga papa dong bu aku kan udah besar."
***Sesampai disekolah Ericka bingung sedang mencari ruang guru,karena ia kan selaku murid baru disekolah karena ia baru pindahan dari Malaysia, dan akhirnya dia pindah ke Indonesia karena rindu pada negara kelahirannya.
"Eh nak ericka,ayo ibu antar ke kelas, kamu anak XII-IPA, pindahan dari Malaysia kan?,"tanya Bu Ida selaku kepala sekolah di SMA Garuda
"Iya bu, terimakasih Bu".
Saat Ericka sedang berjalan beriringan dengan Bu ida, semua anak yang ada diluar kelas tertuju pandang pada Ericka, bagaimana tidak tertuju padanya, Ericka itu memiliki paras yang sangat mempesona, kulitnya yang putih dan mulus,rambut hitam tergerai panjang sebahu dengan postur tubuh yang ideal, dan Ericka itu amis budi-kalau kata orang Sunda mah atau murah senyum, dan itulah yang membuat cowo cowo jadi terkagum kagum terhadapnya.
"Hai cantik, minta idlinenya dong"
"Gue engga mimpi kan mas?"
"Dihalalin sekarang,udah siap belum?"
Ya seperti itulah kata kata yang diucapkan mereka yang melihat Ericka.
Ericka hanya bisa terkekeh geli melihat aksi cowo cowo seperti mereka mereka tadi.
Tetapi saat Ericka melihat mereka mereka yang memperhatikannya, Ericka hanya terfokus pada salah satu cowo, yang sedari tadi cowo itu hanya diam bahkan biasa saja saat yang lain sibuk membincangkannya tapi tidak dengan cowo itu.
Ya cowo yang dimaksud Ericka itu bernama Alby Rahmadhita, dia merupakan most wanted di sekolah, Alby sangat famous, sangat banyak sekali cewe cewe yang jatuh cinta tergila gila terhadap Alby.
Tetapi apa daya mereka, mereka sudah melakukan segala hal terhadap Alby bahkan ada yang sampai menembaknya tapi Alby sangat cuek bahkan Alby malah mengabaikannya.
Alby Rahmadhita, kulit sawo matang, hidung mancung, pinter, orang kaya. Coba bayangkan perempuan mana yang tidak kelepek-kelepek pada Alby. Tetapi 1 hal yang membuat para kaum hawa sebal yaitu kecuekannya.
Tibalah Ericka dikelas XIII-IPA, karena bel sudah berbunyi menandakan harus segera masuk kelas.
"Selamat pagi anak anak, ibu akan memperkenalkan murid baru, dia pindahan baru dari Malaysia."
"Ayo nak, silahkan ke depan perkenalkan dirimu," seru Ida guru yang mengantarkan Ericka tadi.
"Halo teman teman,selamat pagi."
"Pagi juga cantik,"sorak penuh kegirangan anak laki laki.
"Kenalin nama aku Ericka Pertiwi, kalian bisa panggil aku Erika aja.Aku pindahan dari Malaysia. Sekian terimakasih," ucap Ericka sambil kembali ke tempat duduknya dan memberikan seulas senyum manis terhadap teman temannya.
"Eh cantik, bagi dong idline nya ke gue"
"Ka, malem ada acara engga? Datting yukkk?"
Ericka hanya menghiraukan semua perkataan mereka karena menurutnya hal itu sudah biasa.
Ericka kembali duduk ke tempat duduknya.
Awalnya dia duduk sendiri, tapi tanpa disadari seseorang datang mendekatinya dan langsung menjatuhkan bokongnya ke kursi.
Flashback of
Setelah seseorang itu duduk, Ericka menoleh terhadapnya, ternyata yang berada dipinggir tempat duduknya itu seorang gadis cantik yang amat mempesona.
"Hai," sapa gadis itu dengan senyum penuh kegirangan
"Hai juga," jawab Ericka
"Kenalin nama gue Jennie Alana Gibson, Lo bisa manggil gue jennie, salam kenal," sambil mengulurkan tangan kanannya.
"kenalin nama gu--"
Belum sempat Ericka menjawab, tetapi sudah langsung terpotong oleh Jennie.
"Udah lo engga usah kenalin diri, gue udah tau ko nama lo, nama lo Ericka kan?,"
Ericka tidak menjawab, dia hanya menganggukan kepalanya.
"Btw, gue enggapapakan duduk disini?."
"Engga papa ko, aku malah seneng jadi ada temen buat ngobrol, makasih yaa udah mau duduk sama aku."
"Ahh, lebay banget sih lo pake bilang 'makasih' segala."
***
kring..kring..
Bel pulang pun sudah berbunyi, dan membuat murid-murid terkoceh dengan suaranya.
Ericka langsung membereskan buku bukunya untuk dimasukan ke dalam tas.
Saat ia sedang memasuk masukan, tiba tiba ada yang jatuh dari sela sela bukunya.
Krek..
Saat Ericka lihat, ternyata itu selembar surat. Karena Ericka penasaran ia langsung mengambil surat tersebut dan langsung membaca surat itu.
"Berhati-hatilah dengan sekitarmu, tapi tenang saja aku akan selalu menjagamu dalam tersembunyi."
-salam penggemarmu
Hai guys!
Terimakasih banyak untuk kalian yang udah baca cerita aku yang gaje ini. Aku harap sih ceritanya bakalan rame ya semoga aja. Aku mohon maaf kalo banyak typo karena ini baru pertamakalinya aku buat cerita.
Jangan lupa vote and commennya guys!
Thank you very much❣
KAMU SEDANG MEMBACA
who's?
RandomAwalnya Ericka tidak peduli dengan surat yang menghampirinya. Tetapi makin kesini surat itu sering menghantuinya setiap hari, dan karena itu sekarang Ericka akan terus mencari 'siapa' sang penulis surat itu.