Terimakasih Sudah Kembali

124 15 7
                                    

Kamu adalah semoga ku yang kuulang berkali-kali pada bait do'a.

Dia kembali.
Setelah beberapa bulan menghilang, tanpa pesan, tanpa kabar berita.
Ya, mungkin kemarin dia bosan denganku atau mungkin ada yang lain?
Entahlah.
Siapa yang tidak curiga atau cemburu, jika orang disayanginya tiba-tiba menghilang?
Banyak pikiran-pikiran negatif yang menggelayuti otak ini. Bukan aku tak percaya, tapi hati ini selalu bertanya ada apa sebenarnya?
Bahkan untuk sekedar menghubunginya pun aku ragu. Aku takut malah mengganggu.
Sampai kuputuskan untuk memendam semuanya, berharap kelak dia menyadari, ada aku di sini menanti.
Dan siang tadi, sepulang sekolah aku bahagia sekali, Tuhan telah mengabulkan doa'ku.
Tuhan telah membawamu kembali padaku. Terima kasih Tuhan yang tak pernah mengecewakan.
Awalnya aku ingin marah, saat dia menghubungiku. Tapi apa daya, aku tidak pernah mampu meluapkan kekesalanku pada orang yang kusayangi, seberapa pun marahnya aku.
Tapi saat ini, aku tak ingin membahas itu lagi. Kini kau hadir kembali di sini untukku.
Itu sudah cukup membahagiakan. Tak perlulah kau berjanji, tapi cukup buktikan kalau kau akan tetap di sini apa pun yang terjadi.
Tak banyak mauku, aku hanya ingin menjadi satu-satunya tempatmu pulang setelah kau lelah berpetualang.
Terima kasih sudah kembali.
Jangan pernah pergi lagi.
Karena aku butuh kamu di sini untuk bersama mengusir sepi.

221217

To UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang