03 - Warnet

32 4 0
                                    

Suasana di warnet X begitu ricuh, mereka nampak sedang menikmati permainan online yang sedang mereka mainkan walaupun terlihat ada beberapa yang marah karena kalah main, keyboard yang tidak berfungsi atau bahkan sinyal yang kadang datang kadang pergi.

“Victoryyyyy!!!! Menang gue anjirrr, bisa nih dapet voucher warnet lu bwt yang 2 jam” Annas tertawa terbahak-bahak sambil teriak-teriak gak jelas dan menyodorkan tangan ke Anton seolah meminta voucher tersebut

“lo menang karena beruntung nas, coba aja keyboard gue lagi gak heng pasti gue yang menang lah” Anton tampak kesal sambil memarahi keyboardnya yang tidak bekerja dengan benar

“Udah ahh sini kasih gue cepat! Perjanjiannya kan siapa yang kalah maka itu yang dapet vouchernya! Udah kalah banyak bacot luuu!” sebut Annas karena Anton yang kelamaan memberikan dia Voucher tersebut

“Iya iya ini!” sambil menyodorkan voucher miliknya. “Selamat tinggal Voucherku sayangggg,, waktu main game berkurang, kita gak bisa bersama lagii, aku gak kuatt makkkk!!!” sambil mengelus-elus voucher yang dimilikinya

“eh, Dara kayak gimana sih?” Aldi tiba-tiba saja memecah keributan antara Annas dan Anton yang sibuk membicarakan voucher. Pikiran Aldi tampak tidak ada pada tempatnya, dia terus-terusan memikirkan gadis itu. Dara.

“Ahhh? Sehat lu tong? Dara siapa?” Tanya Anton, karena Anton beda sekolah dengan Aldi jadi Anton tidak tau siapa maksud Aldi

Bagas yang semula selalu terfokus dengan gamenya tiba-tiba saja menatap Aldi dengan tatapan tidak percaya dengan apa yang dibilang Aldi.

“Dara? Dara temen kelas gue?” Tanya Bagas mencoba membenarkan apakah yang dipikirkan dengan apa yang dimaksud Aldi itu sama

“Iya iya. Dara temen kelas lo” jawab Aldi membetulkan apa yang ditanya Bagas

“Asww, ngapain lu nanya tentang Dara, suka ya lu tong?” Tanya Annas sambil tertawa terbahak-bahak tak percaya dengan apa yang didengarnya

“Ehh kalian gitu. Gue Cuma nanyak aja, gak lebih. Salah ya adek kelas nanyain kakak kelas-_-“ tegas Aldi mencoba memecah suasana

“Tenang aja bro, Dara masih single kok. Belum punya pacar” jawab Annas mencoba meledek Aldi

“ehhh bukan itu maksud guee, udah-udah lanjut ngegame aja lu pada sonooo” Aldi tampak kesal dengan Annas karena Annas membuatnya jengkel dan tentu saja malu. Tapi didalam hatinya Aldi bahagia mendengar apa yang dikatakan Annas padanya. Sehingga tanpa tersadar di tersenyum.

Bagas diam-diam memperhatikan sikap Aldi yang salah tingkah apalagi ditambah senyumnya yang membuat Bagas menjadi terganggu dengan hal itu. 'What the fuck with ni bocahh!' Batinnya

---

Jangan lupa komentar dan vote gaess😉😉😉

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 22, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

kakak kelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang