Part 6

35 1 0
                                    

CEPAT!!!!!" kata Pak Dwi dan yang disuruh langsung menuju depan kelas. Semua temannya dikelas yang melihat Lia dan Aldi tertawa.

"DIAM!!! APA KALIAN JUGA MAU DIHUKUM?" kata Pak Dwi yang membuat seluruh kelas diam dan hening.

Satu jam pelajaran berlalu, Lia dan Aldi tetap berdiri didepan kelas. Lia terlihat sangat berkeringat dan pucat itu membuat Aldi khawatir.

"Lia, lu gak papa kan?" bisik Aldi pada Lia dan yang di ajak bicara hanya mengangguk. Tiba tiba Lia memegangi kepalanya,

"Lu pusing? Biar gue ijinin ke Pak Dwi ya?" tanpa mendengar persetujuan Lia, Aldi langsung bicara.

"Pak maaf sebelumnya. Biarkan Lia duduk di bangkunya dia sedang sakit." kata Aldi sedikit membungkukkan badannya,

"Lalu apa hubungannya dengan saya? Suruh siapa dia telat." kata Pak Dwi sambil menulis sesuatu di papan.

"Ayolah pak. Lihatlah Lia, dia sangat pucat." kata Aldi menunjuk Lia

"Udah gue gak papa, gue masih kuat." kata Lia dengan nada yang lemas.

"Baiklah, Lia kamu duduklah. Aldi kamu tetap disana." kata Pak Dwi.

Selangkah Lia maju  dia langsung roboh, untung Aldi menangkapnya.

"Aldi! Saya bilang tetap disana!" kata Pak Dwi yang melihat Aldi menangkap Lia.

"Lia pingsan Pak! Kalau saya tidak menangkapnya kepalanya bisa terbentur ke lantai! Bapak sebagai guru harusnya lebih peduli!" kata Aldi tanpa sadar meninggikan nada bicaranya.

"Baiklah maafkan saya. Bawa Lia ke UKS. Salah satu anggota PMR ikut." perintah Pak Dwi pada Aldi yang langsung menggendong Lia menuju UKS diikuti temannya yang anggota PMR.

Skip istirahat.

UKS pov

"Lia, lu udah sadar?" kata Aldi menggenggam tangan Lia.

"Gue dimana?" tanya Lia balik dengan nada lemas.

"Lu ada di UKS, temen temen lu juga ada disini." kata Aldi masih tetap menggenggam tangan Lia, Lia mencoba duduk dibantu Aldi.

Rini yang sedari tadi melihat sahabatnya menghampirinya dan memberikan bekalnya.

"Nih makan, pasti lu kayak gini karena belum makan. Iya kan?" kata Rini pada Lia.

"Iya sih, tapi gak usah ini kan bekal lu, gue bisa beli sendiri nanti." kata Lia menolak pemberian Rini.

"Gak usah. Lu makan aja, nih" kata Rini sambil membuka bekalnya lalu Lia mulai memakannya. Sahabat yang lain yang melihatnya tersenyum.

"Ya udah, gue balik duluan." kata Rini pamit lalu pergi.

Mereka berbicara di ruang UKS dan satu per satu keluar. Hingga tinggallah Aldi dan Lia hanya berdua di ruang UKS. Lia yang sejak tadi tangannya digenggam Aldi mulai melepaskannya.

"Lu tau, gue tadi khawatir banget sama lu." kata Aldi dengan nada yang sangat terlihat khawatir.

"Gue bahkan gak sadar sampai ngebentak Pak Dwi." katanya dengan kekehan kecil.

"Apa?! Lu bentak Pak Dwi?!" teriak Lia terkejut.

"Iya. Tapi gue gak sadar. Salah siapa Pak Dwi gak berperikemanusiaan. Masa lu pingsan, gue gak boleh nahan lu yang mau jatuh?" kata Aldi penuh emosi.

"Oh gitu. Lu bisa keluar gak? Cariin sahabat lu yang pernah ganggu sahabat gue itu." kata Lia menyuruh Aldi keluar.

"Asmad? Ngapain lu nyari dia?" kata Aldi sedikit dengan raut muka tidak suka.

You're MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang