2

247 56 43
                                    

Mark menatap langit mendung di atas sana.

Pagi yang seharusnya cerah, tapi tidak. Seperti halnya suasana sekolah yang suram karena ditemukannya mayat seorang gadis dengan perut yang sudah terbuka.

Riuh suara dari siswa yang penasaran terdengar sampai ke penjuru sekolah, Mark sama sekali tidak penasaran, ia hanya berdiam diri di kelas sambil menikmati siswa lain yang menatapnya ganas.

"Dia siswa kelas 10 IPA 5, namanya siapa sih Jin?, lupa." Jihoon menghampiri Mark yang berada di pojok kelas.

"Gue malah ga tau samsek Hoon, masih rame sama anak laki-laki, males ribut." Jawab Woojin lalu mendudukan dirinya di samping Mark.

"Menurut kalian ini kutukan atau rencana seseorang?."

Woojin menatap Mark , begitupun Jihoon.

"Lo ga percaya sama kutukan itu?."

Mark mengangkat bahunya.

"Kalau itu kutukan, gue takut sasaran selanjutnya gue."

"Gue sama Woojin udah sekolah disini duluan selama dua tahun. Ga ada apa-apa kok Mark."

"Tapi kan kata lo mitos itu terjadi selama dua tahun sekali, berarti baru tahun ini kan?."

Jihoon dan Woojin terdiam. Mereka memikirkan apa yang dikatakan Mark.

"Emang yang half cuma kita bertiga ya?."

"Ga kok, kelas 10 sama 12 juga ada. Lo berdoa aja semoga kita semua gapapa." Kata Woojin sambil tersenyum.

Tapi senyum Woojin hanya sedikit menenangkan Mark. Cowok dengan paras tampan itu masih menginggiti bibirnya dan memikirkan yang tidak-tidak.

Mark menggaruk lehernya yang tidak gatal.

Ia menatap Woojin dan Jihoon yang tengah menatapnya juga.

"Tapi kalau kutukan setan, masa setan bisa nulis di sticky note?."

-I-



"Sumpah kemarin gue ga tau apa yang harus gue lakuin Hoon,Jin."

Mereka berdua mengangguk-anggukan kepalanya.


"Tunggu hasil autopsinya aja dah, siapa tau ada sidik jari atau apa gitu." Ucap Jihoon.

"Tapi gue jadi bayangin kalau perut gue yang kebuka gitu."

"Bayangin masa depan kita aja yang ga serem ."

Yha mulai lagi.

Cowok dengan gingsul yang berkulit lebih hitam dari Jihoon itu terkekeh mendengar perkataan sendiri. Padahal lucu ya engga.

Tapi kata Woojin mah, menghibur diri sendiri.

Jadi sekarang itu posisinya Woojin sama Jihoon lagi main ke rumah neneknya Mark.

Mereka lagi gegoleran setelah perang besar-besaran main mobile legend sama Vernon dan Samuel. Kakaknya dan adeknya si Mark.

Nah, Samuel ini masih kelas 3SMP dan untungnya dia ga sekolah di Kedung Buaya kaya mas Mark. Kalau Vernon mah udah kuliah, dan sekarang lagi nengok adek-adeknya di tempat nenek, sekalian silahturahmi, gitu kata Vernon.

Hal yang patut Mark syukuri lagi adalah walaupun desa ini neomu terpencil, tapi kalau siang masih ada sinyal. Makanya mereka berlima bisa main mobile legend tadi.

Kalau malem, sinyal harus diperjuangin dulu, baru muncul. Dan itu yang bikin Mark kesel kalau mau nanya tugas malem-malem. Jadi sebisa mungkin dia tanya tugas di sekolah atau gak tanya pas siang.

The Half Blood PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang