My Heart~3

5 2 0
                                    

Setelah kejadian itu,Fakhri dan Erina menjadi dekat satu sama lain bahkan mereka juga menyempatkan waktu untuk bertemu di jam kosong kerja.

Fakhri terkejut saat melihat seorang pria datang ke ruangannya dengan wajah amarah.

"Gue nggak mau tau,lo segera melakukan janji lo itu," ucap pria tersebut sambil tersenyum sengit.

"Gue nggak akan ngelakuin janji itu," ucap Fakhri tegas.

"Pengecut," ucap pria itu dengan tatapan meremehkan.

Brak. Fakhri menggebrak meja kerjanya dengan keras. "Gue bukan pengecut."

"Gue tau lo suka kan sama tuh perempuan."

"Keluar dari ruangan gue," bentak Fakhri pada pria tersebut.

"Oke gue bakal keluar jangan lupa janji lo Pak Aditya," ucap pria itu sambil berlalu dari ruangan kerja Fakhri.

Fakhri mengerang frustasi. Bingung untuk memilih antara janjinya atau perempuan itu?

***

Siang ini, Erina terlihat gelisah. Pasalnya,ketika Erina baru saja keluar rumah untuk pergi ke cafenya,ia langsung dihadiahi surat yang tertempel di kaca pintu mobilnya. Surat itu bertuliskan Gue akan buat hidup elo menderita. From : R.

Erina mengedarkan pandangannya,untuk mencari siapa yang telah menulis surat misterius ini. Pikirannya tertuju pada satu nama, Reihan. Mungkin dia pelakunya,namun untuk apa dia melakukan ini semua?  Batin Erina bingung.

Erina membatalkan niatnya untuk ke cafe karena takut jika seseorang yang mengirim surat tersebut mengikutinya dan akan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Erina kembali memasuki rumahnya dan berpapasan dengan Fitri,mamanya.

"Kamu nggak jadi ke cafe,Rin?" tanya Fitri saat melihat putrinya masuk ke dalam rumah.

"Ee-enggak ma,aku lagi pengen di rumah," jawab Erina berbohong. Dia takut jika berkata jujur akan merepotkan mamanya.

Erina segera masuk ke dalam kamarnya yang berada di lantai dua. Erina langsung merebahkan tubuhnya di kasur berukuran king size miliknya. Dia mengambil handphone untuk menghubungi salah satu pelayan cafenya yang bernama Lina.

"Halo,Lin,"

"Iya,mbak. Ada apa?"

"Hari ini kamu pantau cafe nya ya,mbak sibuk soalnya,"

"Iya,mbak. Oh ya mbak tadi ada yang nyari mbak,"

Erina tertegun mendengar perkataan Lina, siapa yang mencarinya,apa jangan-jangan orang yang telah mengirim surat itu?  Batin Erina menebak.

"Siapa?"

"Saya nggak tau mbak,orangnya itu pakai topi hitam,kacamata hitam serba hitam gitu deh,mbak,"

"Oh makasih ya,Lin,atas infonya,"

"Iya sama-sama mbak."

Erina segera memutuskan telfonnya dengan Lina. Erina berpikir siapa orang yang Lina maksud. Erina menghela napasnya kasar.

"Cobaan apa lagi,Tuhan," lirih Erina.

***

Fakhri yang baru saja keluar dari ruangannya,ia langsung disuguhi kedatangan pria yang mengganggunya tadi. Muak. Fakhri muak dengan pria itu yang terus menerus menagih janji.

"Apakah Pak Aditya sudah menjalankan janji Anda?" ucap pria itu dengan tatapan meremehkan.

"Rio,bisa nggak sih lo nggak ganggu gue sehari aja. Gue muak dengan tagihan janji lo," gertak Fakhri kepada pria yang bernama Rio.

Rio tersenyum miring, "janji adalah hutang dan hutang harus dibayar. Lo kan yang bikin janji itu sendiri dan lo harus ngelakuin janji lo itu,bro," gertak Rio tak kalah sengit.

"Apa perlu gue yang ngelakuin janji lo itu?" tanya Rio.

Pertanyaan Rio membuat Fakhri terkejut. Kalau Rio yang melakukan janjinya maka Fakhri akan menyesal seumur hidup.

"Oke gue bakal ngelakuin janji gue sendiri minggu depan."

Rio tersenyum penuh kemenangan. Akhirnya Fakhri telah masuk ke dalam jebakannya. Dasar bodoh.

***

Erina segera berlari keluar rumah memasuki mobilnya lalu melajukannya. Dia baru saja mendapat kabar bahwa ada segerombolan orang sedang membuat rusuh di cafenya. Erina melajukan mobilnya dengan kecepatan standar,ingin rasanya ia ngebut namun ia masih ingin hidup.

Lima belas menit kemudian,Erina telah sampai di parkiran cafe nya. Tanpa ba-bi-bu ia langsung turun dari mobilnya dan masuk ke dalam cafe nya. Erina terkejut melihat suasana cafenya saat ini,semua kursi dan meja cafe kini tak tertata rapi,banyak pecahan kaca yang berasal dari piring dan gelas. Di sudut ruangan,ada Lina yang tengah menangis. Erina langsung menghampiri Lina.

"Lin,siapa yang udah ngelakuin ini?" tanya Erina sambil terisak. Dia tak pernah membayangkan ini sebelumnya.

"Kata salah satu orang yang ngerusak cafe mbak,dalang dari ini semua adalah mas Fakhri," ucap Lina sedikit takut karena masih shock melihat kejadian tadi.

Lina yang saat itu tengah memberi pesanan kepada pelanggan. Tiba-tiba datang enam orang lelaki berotot dan berwajah sangar itu masuk ke dalam cafe. Hal itu membuat para pembeli berhamburan keluar karena takut. Pegawai cafe yang lain keluar dari dapur. Tak disangka,enam lelaki itu langsung menendang meja dan kursi cafe.

"Kalian kenapa ngelakuin ini?" tanya salah satu pegawai cafe.

"Ini suruhan dari bos Fakhri," jawab salah satu dari lelaki tersebut.

Hal itu membuat Lina dan pegawai lainnya terkejut. Mereka tak menyangka bahwa teman dari pemilik cafe,tempat mereka bekerja lah yang melakukan itu semua.

Setelah selesai dengan tugasnya,enam lelaki itu langsung pergi dari cafe.

Lina menceritakan semuanya sesuai dengan fakta. Erina tak menyangkan bahwa Fakhri yang melakukan semua ini. Erina fikir,Fakhri adalah pria baik namun pikiran Erina tentang Fakhri salah besar. Erina berjanji untuk menjauh dari Fakhri.

"Lo jahat,Ri," lirih Erina

Bersambung

Hay para pembaca My Heart
Maafkan aku ya kalau aku ngaret banget update nih cerita
Maklum,aku sibuk dan bingung antara ngelanjutin apa nggak
Jangan lupa ya vote dan comment
Krisarnya ya
Terima kasih
Bye bye

My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang