My Heart~4

5 2 0
                                    

Fakhri yang baru saja memarkirkan mobilnya di parkiran cafe milik Erina langsung turun dari mobilnya dan melangkah untuk masuk ke dalam cafe. Fakhri terdiam di ambang pintu saat melihat suasana cafe yang begitu berantakan. Matanya tertuju kepada Erina dan pegawainya sedang duduk di kursi cafe. Langkahnya tertuju ke sana untuk melihat keadaan Erina.

"Erin,siapa yang ngelakuin ini semua?" tanya Fakhri ketika sudah berada di hadapan Erina yang tengah terisak.

Erina menghapus sisa airmatanya lalu memandang Fakhri dengan tatapan kebencian, "nggak usah sok care sama gue. Lo kan yang udah nyuruh orang buat ngerusak cafe gue. Gue nggak nyangka lo tega seperti itu."

Fakhri tertegun mendengar perkataan Erina. Nyuruh orang buat ngerusak cafe batin Fakhri bertanya-tanya. Fakhri bingung dengan ucapan Erina. Dia baru saja datang ke cafe dan tiba-tiba dituduh seperti itu.

"Maksud lo apa sih,gue nggak ngerti," kata Fakhri bingung.

"Nggak usah pura-pura bego lo. Lo temenan sama gue karena lo mau ngehancurin gue ya. Jawab,Ri. Gue mohon sama lo untuk nggak datang ke kehidupan gue lagi. Gue muak sama lo," seru Erina sambil meninggalkan Fakhri yang tak mengerti maksud perkataan Erina.

Fakhri melirik Lina,pegawai cafe untuk menceritakan yang sebenarnya terjadi. Lina dengan senang hati menceritakan semua kejadian. Setelah selesai menceritakan, Fakhri tertegun dengan cerita Lina.

Ini pasti ulah lo, Rio.

***
Fakhri membuka pintu rumah seseorang dengan keras tak perduli tuan rumah akan memarahinya.

"Rio," teriak Fakhri membuat suaranya menggema di rumah megah itu.

Seorang pria yang baru saja turun dari anak tangga langsung menghampiri Fakhri yang berada di ruang tamu rumahnya.

"Ada apa,Pak Aditya?" tanya Rio santai,tak memperdulikan Fakhri yang sudah merah padam.

Fakhri langsung membogem wajah Rio dengan keras,membuat pinggir bibir Rio mengeluarkan sepercik darah. Rio memegangi mukanya yang terasa sakit akibat bogeman Fakhri yang begitu keras.

"Maksud lo apa-apaan,dateng-dateng langsung mukul gue," ucap Rio tak santai.

Fakhri menghembuskan napas kasar sambil tersenyum miring, "Lo kan yang udah nyuruh anak buah lo buat ngerusak cafenya Erina. Iya kan?!"

Rio tersenyum miring lalu mengangguk pelan, "Gue ngelakuin ini karena lo nggak ngerjain janji lo itu. Itu baru permulaan."

Fakhri langsung menarik kerah baju Rio, "Gue nggak bakalan ngelakuin janji gue. Kalau lo nyakitin dia,gue yang bakal njagain dia."

Rio tertawa hambar, "Inget man, Erina aja udah marah banget nggak mau ketemu sama lo. Apalagi kalau lo njagain dia yang ada dia itu makin ogah sama lo."

Fakhri tertegun mendengar ucapan Rio,apa yang dikatakan Rio ada benarnya. Lalu apa yang harus ia lakukan? Fakhri langsung pergi meninggalkan rumah Rio.

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 13, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang