☀Love For Life☀

517 67 60
                                    

          Tugas perempuan itu sudah ia kerjakan beserta jadwal yang sudah tersusun rapi. Leah kesal dengan Dosennya. Bagaimana bisa? Memberi tugas hari ini dan disuruh mengumpulkan besoknya? Oh! Gosh! Rasanya benar-benar mengerikan.

Ingin sekali Leah membunuh Dosen tua itu. Tapi, ya. Leah tidak bisa. Jangankan membunuh manusia, melihat Grace membunuh cicak saja dia tidak berani melihat. Tidak tega.

Brak!

Leah terdiam. Yang awalnya ingin berdiri malah mematung dengan keadaan setengah berdiri. Matanya mendelik ke jendela. Ada maling?

Leah parno. Baru saja dirinya memikirkan tentang membunuh si Dosen itu dan bagaimana jika dia yang malah terbunuh karena si maling? Kan tidak lucu. Suara itu menggema lagi membuat Leah cukup takut. Bukan. Tapi sangat takut.

Brak!

"Siapa?!" Oke. Leah mulai memberanikan diri. Leah berjalan ke arah jendela.

"Leah,"

Leah terdiam. Suara itu, suara berat khas laki-laki berdengung di telinga kirinya. Leah terus berjalan dan membuka jendela itu. Angin deras langsung mengembus rambutnya yang indah itu. Tanpa aba-aba Leah langsung menutup jendela itu.

Leah mengembus napas kasar. Lebih baik dia tidur sebelum ... OH MY GOD!!!

Leah terpaku. Diam melanda tapi jantungnya tidak bisa diam. Jantungnya berdetak kala melihat semua barang yang ada di kamarnya melayang. Semua melayang, hanya dirinya saja yang masih berpijak di lantai coklat itu.

"Leah,"

Lagi. Suara itu kembali mendengung di teling kirinya. Leah mundur tapi jendela itu menghalangi jalannya. Leah tidak bisa ke mana-mana.

Leah memekik ketika semua barang berjatuhan begitu saja. Beruntung tidak mengenai segaris pun tubuhnya.

"Leah,"

Leah langsung berbalik demi melihat siapa yang ada di belakangnya, tapi pada saat itu juga jendela terbuka dan mengembuskan angin yang sangat deras membuat Leah terdorong beberapa meter menabrak dinding.

Leah bersimpuh di lantai. Punggung dan semua bagian tubuh belakangnya sakit. Sangat sakit. Dan ini semua mengerikan. Lebih mengerikan dari sebuah tugas Dosen.

Leah ketakutan sekaligus kesakitan. Sakit di punggung dan ketakutan menjadi satu tanpa diperintah. Tidak. Mungkin ada yang memerintkahkan tapi Leah tidak tau.

"Leah,"

"Berhenti!" Leah membuka suara dengan suara yang bergetar.

"Leah,"

"I TOLD YOU TO STOP!"

Brak!!

Lagi-lagi tubuh Leah terpental ke entah kemana. Leah bisa merasakan kepala dan lehernya itu sakit. Hingga ke punggung malah. Tubuhnya melemah. Selemah benang yang basah.

L FOR L (Oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang