Part 6

61 12 4
                                    








Shiwoo Pov

Aku membuka laciku berniat mengambil jam tanganku. Saat ku ambil jam tangan aku melihat sebuah gelang hitam yg bertuliskan 's'. Entah kenapa aku selalu penasaran dengan gelang itu. Aku memakai jam tanganku dan mengambil gelang itu. 'S'? Siapa itu 's'? 'Shiwoo'? Kurasa bukan.

"Akhh.." Tiba-tiba kepalaku jadi sakit

Ponselku berdering menandakan ada telpon masuk. Aku tersenyum
"Halo.."
"Halo.. Jin-ah! Ini aku!"
"Ah.. aku juga tau! Jangan berteriak! Ada apa?"
"Hahaha.. maaf. Kapan kau pulang? Aku sendirian di rumah.. huft.. bosan sekali"
"Iya sebentar lagi aku akan berangkat"
"Huft.. kau ini! Cepat pulang! Aku menunggumu!"
"Iya-iya.. kau bawel sekali!"
"Hati-hati di jalan!"
"Iya bawel!" Aku menutup telponnya.

"Jin-ah! Ayo kemari!" Teriak ayah padaku dari luar rumah
"Iya sebentar!" Teriakku dari dalam dan segera keluar.
"Taraa!! Kejutan!! Selamat ulang tahun anakku!" Ucap ayahku sambil menunjukkan sebuah motor. Aku tersenyum
"Woah.. bagus sekali! Ini buatku?"
"Kalau tidak mau yasudah"
"Eii.. abeoji gomawoyeo!" Ayahku dan ibuku tertawa.
"Yasudah ayo kita berangkat!" Ajak ayahku.
"Aku naik motor ini?" Tanyaku.
"Apa kau mau meninggalkannya disini?"
"Hehe.. tidak" Ucapku.
"Yasudah ayo cepat" ayah dan ibuku langsung masuk ke dalam mobil.
Aku langsung memakai helm yg ada di atas motor dan langsung menaikinya.

---

Aku memberhentikan motorku dan menengok ke arah belakang.
"Ahh.. kenapa mereka lama sekali!" Gumamku sambil melepas helmku kemudian memegangnya dan mengambil ponselku.
"Halo? Abeoji ada dimana sekarang?" Tanyaku saat teleponnya tersambung.
"Abeoji masih di jalan ****"
"Abeoji masih disitu? Ah.. kau lama sekali!"
"Hahaha.. tadi ada macet sedikit. Lagian mungkin kau saja yang terlalu bersemangat sehingga jarak kita jauh"
"Ah.. kau selalu menyalahkanku"
"Hahaha.."
"YEOBO AWAS!" Teriak ibuku ditelepon.
Aku terkejut mendengar teriakan ibu.
"Halo? Apa ada masalah?" Tanyaku panik.
"AKHHHH!!" Aku menjatuhkan helmku.
"ABEOJI!! EOMMA!!" Teriakku panik. Aku tidak tau apa yang terjadi. Ayah dan ibu tidak menjawabku. Tanpa pikir panjang aku menyalakan motorku dan langsung memutar balik arah.
Aku mengendarai motorku dengan sangat cepat dan...

Tinnnnnn

Brukk.. bruk.. brukk..

Aku terpental dari motorku.

Badanku tidak bisa digerakkan.
Aku merasakan wajahku sangat sakit sekali.

"Sowon-ah.." Lirihku. Tiba-tiba saja aku membayangkan Sowon.
"Maaf..." Pandanganku mulai gelap.

"Akhh.." Ingatan itu tiba-tiba muncul.
"Jadi itu adalah kejadian yang sebenarnya.."
"Tunggu.. Sowon? Ada hubungan apa aku dengan Sowon?" Gumamku bingung. Ingatanku belum kembali sepenuhnya.
"Apa aku mengenal Sowon sebelumnya?"
"Aku harus mematikannya sendiri. Ya.. aku harus menemuinya" Aku langsung meninggalkan apartemenku dan menemui Sowon.

Aku sudah menyusuri taman dekat apartemenku tapi aku masih belum menemukannya.

"Biasanya dia ada disini kan?" Ucapku sambil membungkukkan badanku dan memegang lututku. Aku lelah. Aku tidak tahu harus mencari kemana lagi. Aku tidak tahu rumahnya bahkan nomor telponnya.

"Hahh.. bagaimana ini?"
Tiba-tiba hujan turun dengan deras. Aku membuang nafasku kasar. Kuputuskan untuk kembali ke apartemenku. Aku berjalan lambat. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Aku berteriak di tengah hujan yg deras ini. Ini sudah 2 tahun, tapi mengapa ingatanku masih belum kembali sepenuhnya? Sebenarnya apa yang kulupakan? Aku mengusap wajahku dengan kasar.

(Who Are You?) Please Comeback AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang