Matahari terbit di upuk timur membawa sinar kehidupan, orang-orang telah mulai sibuk dengan aktivitas masing masing, sebab hari ini hari minggu kebanyakan dari mereka sedang olahraga pagi, ada yang sedang memasak, ada yang sedang bersih-bersih dan ada juga yang masih tertidur dengan nyenyak. Sementara di kediaman Satria ia baru saja selesai mandi, kemudian ia memakai baju kokonya yang berwarna putih, celana dengan warna hitam, ia langkahkan kakinya menuju kemeja makan, terlihat bik Imah ibu angkatnya sedang menyiapkan sarapan pagi dengan ceria, Satria menghampiri meja makan, kemudian duduk disalah satu bangku, setelah duduk ia mengambil piring dan nasi tak lupa dengan lauk pauknya, mengajak bik Imah juga ikut makan bersama denganya. Setelah membaca do'a makan, Satria memakan nasinya dengan lahap, selesai makan ia mengambil segelas air putih dan meminumnya setelah itu tak lupa pula ia membaca do'a setelah makan sebagai tanda syukurnya kepada Allah, istirahat sebentar sambil menbaca korang pagi, ia melihat pebantunya telah selesai membersihkan meja.
"Bik rumah ini terasa sepi ya sejak kepergian mereka" ujar Satria pada bik imah
"Wajarlah anakku mereka bertiga kan telah menikah dan ikut kerumah suaminya, sedang kan nak Alvi sedang belajar agama di pasantren, tinggal bibik dan nak Satria lagi dirumah ini, makanya anakku segeralah engkau menikah agar kau tak kesepian lagi" ujar bik Imah dengan sedikit menggoda
"Menikah bik" tanya Satria
"Iya anakku, dengan menikah rumah ini pasti tidak kesepian lagi, apalagi nanti nak Satria sudah punya anak pasti rumah ini menjadi ramai dan menyenangkan" ujar bik imah
"Bik Imah ada-ada saja" ujar Satria
"Oya anakku hari ini kau mau kemana rapi sekali" tanya bik imah
"oh hari ini Satria akan kerumah ustad Jamal bik" ujar Satria
"dalam hal apa anakku, apakah tentang pernikahan" tebak bik imah
"Hem.... nanti juga bik imah akan tau" ujar Satria merahasiakan
"baiklah jika nak Satria tidak bisa memberi tahu bibik sekarang, apapun itu semoga seuatu hal yang baik dan kabar gembira" ucap bik imah dengan tersenyum
"kalau begitu Satria pergi dulu ya bik, Assalamu'alaikum" ujar Satria sambil menyalami tangan bik imah
"Waalaikum'salam.....! hati hati anakku" ujar bik imahSatria kembali kekamarnya mengambil pecinya, kemudian ia melangkahkan kakinya kegarasi dan memanaskan sepeda motornya, dengan mengucap bismillah Satria mengendarai motornya dengan hati yang sedang tersenyum, rasanya perjalanan kerumah ustad Jamal terasa begitu lama, tak seperti tadi malam. Sesampai dirumah ustad Jamal pintu gerbang dibukakan oleh seorang satpam, Satria menyapanya dengan sopan, diteras terlihatlah ustad Jamal yang sedang menunggunya, Satria menghampiri ustad Jamal kemudian menyalami kedua tangannya
"Assalamualikum ustad" ujar Satria
"Walaikumsalam anakku" jawab ustad Jamal dengan tersenyum sambil memeluk Satria
"mari kita masuk anakku" ujar ustad Jamal
Satria mengikuti ustad jamal dari belakang, ustad jamal membuka pintu depannya dan masuk kedalam mengajak Satria keruang tamu, sesampai diruang tamu terlihatlah ustad Sawal dan istrinya ustadjah Ana, dan istri ustad Jamal ustadjah Novi
"Assalamulaikum Ustad , Ustadjah" ujarku dengan menyalami ketiganya sambil tersenyum ramah
"Walaikum salam " ujar mereka secara bersamaan"Mari silahkan duduk nak Satria" ujar ustad Sawah
"Terima kasih ustad" ujar Satria sambil menduduki salah kursi di ruang tamutersebut
"Bagaimana kabarmu nak Satria" ujar ustad Sawal
YOU ARE READING
SAMAWA SURGA DUNIA
SpiritualAku bertanya tentang surga Dunia Rabb ku menjawab dalam qalam-Nya Surga Dunia itu pada rumah tangga sakinah, mawaddah, warahmah, dan dipenuhi keberkahan dari-Nya