Matahari akan terbenam di ufuk barat, langit merona dengan merahnya, Suara Adzan Magrib mulai terdengar memanggil-manggil umat manusia. Satria dan Abinya pergi kemasjid bersama-sama, mereka berada dimasjid sampai sholat isa selesai keduanya baru pulang kerumah. Satria berjalan menuju kamarnya dan istrinya.
Sementara itu didapur Shinta dan uminya tengah sibuk didapur mencuci piring.
"Assalamualaikum" ujar ustad Sawal menghampiri istri dan putrinya
"Walaikumsalam" jawab keduanya dengan senyuman sambil mengelap bersih tangannya
"Abi sudah pulang , kok umi tidak menyadarinya ya, maafkan umi ya abi tidak menyambut abi pulang dari menasah" ujar umi dengan sedekit bersedih menyalami tangan abi
"Tidak apa-apa kok umi, Abi tau umi pasti sedang sibuk didapur makanya abi tidak mau mengganggu umi...." jawab Abi menghibur istrinya
"Tapi kan sudah kewajiban umi setiap hari menyambut abi dengan senyuman"
"Abi bersyukur mempunyai istri seperti umi" ujar Abi dengan tersenyum
"Ehem-ehem .... jadi Shinta dicuekin ni ceritanya....!" ujar Shinta pada abi dan uminya
"Hehe.... maaf deh putri abi yang cantik" ujar abi sedikit tertawa melihat muka ngambek putrinya
"Iya gak papa kok abi....!" jawab Shinta sambil menyalami tangan abinya
"Oya menantu kita dimana abi, sepertinya putri kita sudah sangat merindukannya tu, dari tadi umi lihat senyum-senyum sendiri dan abi tau mukanya juga lebih besinar bahagia, seperti orang sedang jatuh cinta gitu" timpa Umi sekenanya menggoda putrinya
"Umi ni... mana ada abi, umi bohong tu" ujar Shinta membela dengan sedikit rona merah dipipinya
"Wah ternyata ayam jago pilihan abi sangat hebat, bisa membuat putri kita jatuh cinta juga ya umi" tambah abi sekenanya
"Seperti pesona Yusuf yang menggetarkan hati Julaika abi, mungkin jika tadi tidak umi sadarkan, putri kita telah mengiris jarinya sendiri sambil melamunkan ayam jagonya " tambah Umi
"Wah jika pesonanya sudah membuat putri kita sampai begitu, bagaimana jika Ayam jago pilihan abi berkokok serta menampakkan tajinya ya umi....?" ujar Abi bertanya pada istrinya
"Umi rasa putri kita akan....!" belum sempat umi menyelesaikan kata-katanya tiba-tiba Shinta memotongnya dan berkata
"Cukup.... abi dan umi nyebelin...." ujar shinta dengan melangkahkan kaki kananya meninggalkan abi dan uminya ia sedikit kesal dan malu tidak tahan dengan godaan-godaan itu, belum sempat melangkahkan kakinya yang kedua tiba-tiba abinya berkata
"Putri abi mau kemana....?"
"Mau menemui ayam jago pilihan abi" jawab Shinta santai
"Wah abi boleh titip pesan gak sama ayam jagonya"
"Memannya abi mau titip pesan apa sama ayam jagonya"
"Abi mau pesan sama ayam jagonya, tolong buatkan cucu untuk abi sama umi gak pakek lama ya"
"Kalok bisa yang banyak bilang sama ayam jagonya" tambah Umi
"Abi.... umi.....!" ujar Shinta kesal dan dengan pipinya yang semakin merona merah "em... ya deh nanti Shinta bilang sama ayam jagonya...." jawab Shinta tersenyum kemudian berlalu meninggalkan umi dan abinya
"Umi tak pernah melihat putri kita sebahagia itu abi" ujar umi pada abi sambil melihat putrinya yang melangkah melewati pintu dapur kemudian menghilang
YOU ARE READING
SAMAWA SURGA DUNIA
SpiritualAku bertanya tentang surga Dunia Rabb ku menjawab dalam qalam-Nya Surga Dunia itu pada rumah tangga sakinah, mawaddah, warahmah, dan dipenuhi keberkahan dari-Nya