BTTH 2.

408 61 7
                                    

Play audio jangan lupa;)

[ KILAS BALIK ]

"Apa yang kalian inginkan dari gadis kecil ini?"kata Jongsuk memberikan seringainya, seringai yang menyeramkan.
"Jika kau inginkan gadis kecil yang berada didekapan tuanku, musnahkan aku terlebih dahulu, keluarkan senjatamu jangan hanya diam berdiri disana seperti orang idiot, aku juga akan mengerahkan seluruh kemampuanku untuk melenyapkan kalian"kata Jongsuk tersenyum.

♡♡♡

"Beraninya kau menghalangi jalanku manusia bodoh! Kalian tak tahu kami siapa?"kata lelaki berjubah putih berdiri didepan dua laki-laki lainnya, Jongsuk menatap dengan muka mencibir,
"memangnya penting saat aku tahu siapa yang mengirim makhluk rendahan seperti kalian? Ahh ini informasi baru kan, dan ya aku tau informasi ini akan kudapatkan saat kalian kehilangan nyawa kalian bukan?"kata Jongsuk tersenyum manis "Dasar manusia angkuh! Akan kubuat kau membayar akibat dari perkataanmu"kata lelaki itu, "Rucel, kita harus cepat sebelum tuan Jaerim marah"kata temannya, membuat laki-laki yang berlari dengan mengeluarkan pedangnya itu terhenti. "Jadi maksudmu kita serang dia secara kroyokan? Kau merendahkanku Zarga?"kata Rucel, Zarga terkekeh "apa kau akan membantahku saat tuan Jaerim nanti menginjak-injak kita? Karna kelalaianmu Rucel"kata Zarga menatap tajam Rucel, tangan laki-laki itu menggenggam erat pedangnya, dan menggertakan giginya tanda ia benar-benar marah
"Baik, kita serang bersama"kata Rucel, ketiganya berlari menuju Jongsuk yang mengernyitkan dahinya
"Apa-apaan? Katanya kau akan membungkamku dengan seranganmu dan meremehkan aku yang katamu manusia angkuh, tapi kenapa kalian menyerangku bersamaan? Ah ya benar derajat kalian kan memang rendah"kata Jongsuk dan tertawa sambil menutup satu matanya, Tangan kanan nan ramping itu mengayun keatas, dari telapak tangannya muncul cahaya keunguan dicampur dengan hitam pekat, Cahaya itu ia lemparkan kearah tiga lelaki yang berlari menuju dirinya.
BATSSS..... BLEDUMM....
Dentuman keras terdengar hingga seluruh penjuru kota, laki-laki tinggi berambut hitam memandang tajam kearah tiga lelaki yang jatuh tersungkur tak jauh dari tempatnya berdiri.
"Sudah lihat? Kau bukan tandinganku"kata Jongsuk, "Jongsuk"panggil Ilwo membuat laki-laki tinggi tampan berjubah hitam itu menengok dan membungkuk pada tuannya.
"Ya tuan? Apa kita harus pergi dengan meninggalkan gadis kecil itu disini, apa tidak berbahaya untuknya"kata Jongsuk, Ilwo menatap gadis dipelukannya "aku tak bermaksud meninggalkannya disini, kita bawa dia ke Lukedonia, aku yang akan meminta izin pada Lord"kata Ilwo, Jongsuk membungkuk tanda ia mengerti permintaan tuannya.

Bayangan semasa ia bertemu paman dan kakaknya menghilang, tergantikan dengan suara lembut dari sampingnya.

"Sinb"
"Kau melamun"lanjutnya, suara lembut yang menyadarkannya membuat gadis bersurai coklat menengok dengan anggun ia tersenyum manis saat tau siapa yang memanggil namanya, perlahan ia melangkahkan kakinya dengan tergesa-gesa kemudian terhenti didepan laki-laki yang berdiri didepannya "Tuan Jungkook Kertia, anda datang?"tanya Sinb,

BLUSHHHH....
pipi laki-laki itu merona merah, ia memalingkan wajahnya agar gadis didepannya tak melihat wajah yang memalukan akibat ulahnya
"Kenapa kau selalu tersenyum seperti itu"Tanya Jungkook, Sinb mengerutkan dahinya memandang laki-laki didepannya yang sengaja memalingkan mukanya, kemudian perlahan tersenyum.
"Apa anda kemari ingin bertemu Tuan Railwo?"Tanya Sinb, Jungkook berdehem dan masih tetap memalingkan wajahnya dengan tersipu
"Aku kemari ingin bertemu, denganmu"katanya, Sinb menatap Jungkook dengan sedikit tertegun kemudian perlahan ia tersenyum menatap Jungkook yang berada didepannya "Sudah baik-baik saja"kata Sinb, Jungkook menengok kearah Sinb "Eeh?"kata Jungkook sedikit bingung memandang lekat-lekat gadis didepannya.
"Aku sudah baik-baik saja, anda tak perlu cemas"jawab Sinb menjelaskan maksud kata-katanya. Jungkook menghela nafas "Terimakasih"katanya pelan, dan sedikit menundukan kepalanya kemudian berbalik akan pergi tapi langkah kaki laki-laki tampan itu terhenti karena Sinb memegang punggung jubah Jungkook membuat Jungkook kembali menengok kearah Sinb tertunduk, "Apa ada yang sakit?"tanya nya, Sinb menggeleng
"Aku berjanji padamu akan menjawab pertanyaan itu, pertanyaan yang kau sampaikan didepan Lord dan seluruh kepala keluarga 6 tahun yang lalu, aku berjanji akan menjawabnya ketika aku sudah memasuki umur 19 tahun, dan aku akan menjawab setelah selesai melakukan pertempuran akhir, jika tuhan tak dapat menjagaju dan aku mati dimedan pertempuran nanti, tolong pergilah kebukit dimana kita pertama kali bertemu, disana nereka akan menyampaikan kepingan jawaban yang tersisa untukmu, Jungkook Kertia"kata Sinb, Jungkook tersenyum ia memberanikan diri memegang kedua telapak tangan Sinb,
"Akan kupastikan, kita semua selamat dimedan pertempuran nanti"kata Jungkook, Sinb mendongak memandang Jungkook yang kemudian melangkahkan kakinya pergi dari Mansion milik kakaknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 26, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

- HIATUS - Battle Through The Heavens [SINKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang