Pagi ini keberuntungan tak memihakku. Aku harus semobil dengan kedua manusia menyebalkan yang paling aku hindari selama ini. Hari ini bang Rian tidak mengantarku karena dari kemarin belum pulang kerumah dengan alasan acara di kampusnya. Papa ada meeting mendadak yang mengharuskannya berangkat pagi tanpa sempat mengantarku ke sekolah.
Alhasil, karena tak ada pilihan lagi terpaksa aku harus berangkat bersama bang Galen dan juga Adel.
" eh sil, tumben lo mau nebeng gue ke sekolah? Tanya bang Galen dengan nada meremehkanku." Bacot lo bang kaya emak-emak nagih utang aja" jawabku ketus yang disambut dengan suara tawa jahil dari bang Galen. " ADELLL...buruan gue udah telat nih" teriakku karena Adel selalu menjadi cewek lamban setiap berangkat ke sekolah. " iya iya bawel lo sisir" jawabnya tak kalah menyebalkan dengan memanggilku sisir ,sudah jelas namaku sisil. Dia benar benar tidak bisa membedakan huruf L dengan R.Huffftt....hembusan nafas kelegaanku karena telah terbebas dari dua Makhluk menyebalkan itu. " Sil, bareng gue aja kekelasnya sekalian gue mau ke ruang musik dulu."bang Galen membuka suara ketika aku segera turun dari mobil tanpa berniat menunggunya."nggak ada alasan lain apa bang? Bilang aja mau curi pandang sama si Karen " sindirku yang sukses membuatnya nyengir lebar.
Karen adalah teman sekelasku yang baru pindah beberapa waktu lalu. Dia memang cantik, dengan gigi gingsulnya itu.
Pantas saja bang Galen tertarik padanya, dia juga telah merubah bang Galen yang pecicilan dan menyebalkan menjadi seorang cowok yang perhatian dan berhati lembut ketika berhadapan dengannya. Kuharap Karen dan bang Galen menjadi sepasang kekasih, alhasil aku tak lagi menjumpai kakakku dengan sifat menyebalkannya selama ini.TET...TET..TEEEEETTTTT. Bel pertanda jam pertama pun dimulai. Pelajaran Fisika yang sangat tidak aku sukai pun dimulai, hingga selama 2 kali 45 menit kedepan. Aku selalu memperhatikan apa yang pak Arif jelaskan,tapi tetap saja fisika adalah pelajaran yang paling tak bisa kukuasai. Rumus yang begitu banyak dan soal yang membutuhkan pemahaman ekstra membuat fisika tergolong pelajaran sulit bagiku. Beberapa menit digunakan pak Arif untuk menjelaskan materi dan dilanjutkan dengan mengerjakan soal yang benar- benar memuakkan.
Akhirnya pelajaran yang memusingkan ini telah selesai, rupanya fisika telah menguras banyak energiku untuk berpikir dan membuatku benar-benar lapar sekarang. " Cha, kantin kuy laper nih gue." Ajakku pada Richa teman sebangkuku.
" tumben lo masih pagi udah kelaperan? Yaudah ayo takut gue ,entar malah lo makan tuh meja."oloknya padaku "Sialan lo" umpatku seraya mendorong tubuhnya untuk memberiku sedikit jalan. Aku pun mendahului Richa melesat ke kantin lebih dulu menghiraukannya yang memanggilku. Sebelum bakso Pak pur yang terkenal paling enak di sekolahku telah habis tak tersisa. Dan benar sesampainya di kantin, sudah banyak antrian panjang siswa yang hendak mengisi perut mereka." Gimana nih cha, gue laper banget nih." Kataku sambil memegangi perutku yang sedikit sakit itu. "Yaudah lo duduk sini aja gue pesenin minum dulu "ucap Richa lalu menghilang dikerumunan siswa yang mengantri.Hingga kemudian ada seseorang lelaki berhati malaikat yang menyodorkan semangkuk bakso miliknya padaku. " nih buat kamu, kelihatannya kelaperan banget." Sontak akupun menatapnya bingung. Seperti paham akan kebingunganku ia kembali berucap." Makan aja nggak apa-apa saya bisa pesan lagi nanti." Tak lupa dengan senyuman tulus senantiasa menghiasi wajah tampannya. "Makasih ya..." jawabku dengan senyum termanis yang kupunya. " oh iya kenalin aku Agil, Ragil Pradana kelas XII IPA5 ." katanya memperkenalkan diri sembari mengulurkan tangannya. " Hermione Pathrysiela Hadiwidjaya, kelas X-2. " kataku memperkenalkan diri sembari menjabat uluran tangannya. Kulihat aura kebingungannya setelah mendengar nama panjangku itu. "Kepanjangan ya?, panggil Sisil aja. " lanjutku sembari tertawa kecil. " Oke Sisil, aku pesan lagi ya takut kehabisan."pamitnya untuk kembali mengantri semangkuk bakso bersama puluhan ekor manusia, setelah semangkuk bakso miliknya telah berpindah ke tanganku. Hari ini semesta telah berbaik hati padaku dengan mengirimkan makhluk berhati malaikat seperti Kak Agil, setelah pagi tadi aku harus berurusan dengan hal-hal yang menyebalkan.
Lima menit kemudian semangkuk makanan berkuah panas itu telah habis tandas kumakan. Bersamaan dengan datangnya Richa yang membawa 2 gelas es teh dan sebungkus roti. "Sil, lo makan apa kesurupan sih?."oceh Richa sambil bergidik ngeri melihatku menggasak semangkuk bakso dan segelas es teh yang baru saja ia bawakan. "Abisnya gue laper banget, belum lagi entar ulangan matematika bisa-bisa gue pingsan kalo nggak makan banyak." Kami pun tertawa bersama. Richa adalah temanku sejak SD namun saat SMP kita berpisah sekolah kemudian di SMA kita kembali dipersatukan lagi. Richa berkulit sawo matang dengan tubuh sedikit lebih tinggi dariku. Berbeda denganku yang pernah sedikitpun dilirik seorang lelaki. Bahkan semua cowok yang melihatku bukannya senanhlg melainkan takut karena mereka bilang aku terlalu galak untuk menjadi seorang perempuan.
"Sil, siapa tuh tadi cowok keren yang lo ajak ngobrol? tumben banget ada yang nggak takut ngelihat lo." Katanya disertai ejekan yang membuatku mendengus sebal. "Yee.. lo pikir gue kuntilanak apa? semua orang takut sama gue!, oh itu tadi kakak kelas." Jawabku tak terima." Sumveh demi apa lo?! Kakak kelas kita ada yang kaya artis korea gitu." Richa sudah memulai kekepoannya. "Mana gue tahu, lagian bukannya gantengan si Richo ya? Sindirku untuk mengingatkan Richa bahwa ia telah memiliki pacar. "Yaelah lo mah gitu Sil, Richo kan selalu dalam hatiku, gue cuma nanya doang,Sil." Mendengar kealay-an Richa membuatku memutar bola mata kesal.
💦💦💦💦TBC 💦💦💦💦
HOLAA... MAAF YA AKU UNPULISH KEMARIN ADA KESALAHAN... 😂
Jangan nyesel ya baca tulisan aku yg gaje ini... 😃
Vommentsnya aku tunggu😅😊
Happy reading😇Salam,
Hercules(uss) yang GG maksimal🙊

KAMU SEDANG MEMBACA
PEMILIK HATI
Novela Juvenilseorang gadis yang belum pernah pacaran selama hampir 17 tahun. dia tak pernah merasakan jatuh cinta hingga kemudian ia bertemu dengan lelaki menyebalkan yang membuat hidupnya jungkir balik. selamat membaca 😊😊