M o V e O n

15 0 0
                                    

Caca memasuki kelasnya yang tidak pernah sepi. Kelasnya itu istilahnya tempat persinggahan kelas lain. Maka jangan heran kalau masuk kelas Caca penghuninya bukan dari kelas Caca sendiri tapi berbagai kelas.

Caca melihat bangku Risya yang sudah ada tas polkadotnya. Berarti Risya sudah datang. Tapi berbeda hari ini, Risya pergi tanpa mengajak Caca yang selalu ia ajak setiap saat.

Caca tak ambil pusing. Ia langsung menuju bangkunya yang sudah ramai dengan teman-temannya yang lain.

"Cie Caca.." Ledek Dinda salah satu temen dekatnya juga.

"Apaan?" Tanya Caca polos langsung duduk di samping Dinda.

"Yang tabah ya Ca, pacar lesbi lo udah straight sekarang." Kali ini Junot teman cowok paling asik sekelas menyahut dan disambut ketawa temen-temen yang lain.

Caca dan Risya itu deket banget. Bahkan gak bisa dipisahin gitu. Caca sebenernya okey-okey aja kalo pisah sama Risya, tapi Risya selalu nolak buat pisah sama Caca. Jadi mereka berdua itu sampai dinobatkan lesbi couple di kelasnya.

"Ngakak gue. Apa lo bilang Not? Straight?" Sampai si kalem di kelas ikutan ngakak mendengar Junot berbicara.

Caca hanya bisa mendengus kesal dan melempar apapun yang ada di sekitarnya buat jadi korban. Dari kotak pensil, penghapus, botol aqua, sampai botol kiranti milik kirana yang kalo haid itu berubah jadi nyi roro.

Tak lama bel masuk kelas berbunyi. Semua anak kelas lain bubar dan menuju ke kelas masing-masing. Genk Caca juga ikutan bubar menuju bangkunya sendiri. Dan tak lupa ada satu pertunjukkan yang spektakuler.

Risya terlihat datang sambil dirangkul Juna di depan kelas. Mereka bercanda sebentar dan pelukan. Semua penghuni kelas Caca juga ikutan baper dan mencuit-cuit. Dan Caca memilih menyibukan diri dengan menyiapkan buku sejarahnya.

Setelah pertunjukan itu, Risya masuk kelas dan disambut ucapan selamat. Risya hanya menanggapinya dengan malu-malu dan ia memilih untuk menghampiri sahabatnya, Caca.

Caca langsung memamerkan senyuman manisnya yang jarang dilihat orang. Tentu saja dengan pura-pura bahagia melihat sahabatnya jadian dengan gebetannya.

"Congrats my babe Riri!" Caca memeluk Risya dengan sedikit canggung.

"Thankyou Cacu!" Risya dengan senang hati membalas pelukan Caca.

"Risya, tadi Caca cemburu lho!" Celetuk Junot. Junot langsung dilemparkan kulit kuaci oleh Caca.

Btw Caca kan doyan makan ya, jadi kalo Caca laper satu-satunya makanan yang paling aman dimakan di kelas adalah kuaci. Makanya Caca mendapat award ratu terjorok oleh kelasnya karena kolong mejanya yang penuh dengan kulit kuaci.

$$$

Istirahat kali ini juga beda. Risya yang selalu menggandeng lengan Caca menuju Kantin, tapi kali ini tidak lagi. Risya berpamitan pada Caca karena Juna sudah menunggu Risya di depan kelas buat ke kantin bareng.

Sebenernya Risya udah ngajakin Caca buat bareng, tapi Caca nolak dengan alasan 'nikmatin aja dulu, kan baru jadian'. Munafik kan Caca.

Akhirnya Caca ke kantin bareng Genknya yang lain. Walaupun cuma ada dua orang Dinda dan Ratu saja.

"Are u okay kan Ca?" Tanya Ratu prihatin melihat Caca yang tak bersemangat.

Caca langsung mengangguk semangat, "Of course i'm okay!" Lalu tersenyum getir.

"Coba lo seringin senyum! Dijamin semua cowok suka sama lo! Lo gatau aja kalo lo itu manis, apalagi waktu senyum." Saran Dinda yang langsung dijawab dengan anggukan Ratu tanda setuju.

"Gue tau gue manis Din, Rat. Tapi gue takut kalo gue senyum kaya gini, yang naksir gue malah si Junot lagi!" Caca berusaha menghangatkan suasana. Dinda dan Ratu ikutan ketawa mendengar nama Junot.

Benar kata Bobi tadi pagi, setelah sampai kantin Caca bakalan beli siomay. Caca ga tahan aja ileran ngeliat semua orang makan di kantin, jadi dia beli deh.

"Ca!" Teriak Risya yang melihat Caca sedang menunggu Dinda dan Ratu sambil memegangi satu piring siomay.

Caca hanya tersenyum dan melambaikan tangan kepada Risya. Tidak ada niatan buat Caca untuk menghampiri Risya apalagi ada Juna yang sedang asyik makan bakso di hadapan Risya.

Risya pun sama begitu. Ia langsung membuang tatapannya pada Caca saat disuapin bakso oleh Juna.

Tak lama Dinda dan Ratu pun selesai mengantri makanan masing-masing. Tinggal cari meja buat mereka untuk menghabiskan nikmat tuhan ini.

Bobi yang melihat Caca dan teman-temannya jadi tak tega, karena istirahat 10 menit lagi habis. Dengan kencang Bobi memanggil adiknya tersebut.

"CACA GENDUT SINI DUDUK" Bobi emang gatau malu guys. Yang malu itu Caca, wtf emang Bobi.

Caca yang mendengar dan melihat semua tatapan berubah kearahnya hanya tersenyum kecut dan langsung menundukkan kepala menuju meja Bobi untuk menjewer mulut doer Bobi.

Dinda dan Ratu pun mengikuti dari belakang, karena lucu aja melihat aksi kocak siblings.

"Bobi gila lo ya! Caca yang Malu begog!!" Omel Caca pelan dan malu karena masih ada teman-teman Bobi yang masih disana.

"Ih biasa aja keles. Lagian lucu aja manggil lo gendut hehe. Sini duduk habisin tu siomay, udah mau habis istirahtanya." Bobi sebenernya baik dan perhatian banget sama Caca, tapi ya gitu caranya dengan mempermukan Caca.

Caca langsung sungkan menarik kursi disamping teman-teman Bobi, entahlah siapa namanya. Dinda dan Ratu pun ikutan narik kursi disamping Caca karena perut mereka sudah tak sabar ingin dimasukan makanan

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 08, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

MooDWhere stories live. Discover now