Gila ! Ya Cici berpikir bahwa Ayahnya sekarang sudah gila, Apa tidak ada jalan keluar sampai sampai ia harus dijodohkan?
Dikira nikah itu gampang?
Apalagi Calon nya Cici saja tidak tahu menahu, dan
Apa? Dia sudah dilamar?
Astaga cobaan hidup apalagi yang harus Cici hadapi?
Sekarang dia harus minta bantuan sama Om Den dia harus cepat cepat pergi dari lingkungan Suherman.
***
Tok tok tok
"Om Den?" panggilnya.
"Masuk Ci"
"Om Den nyari Rumah Sakit yuk" Ajak Cici sambil duduk didekat Om Den.
"Siapa yang sakit Ci? Kamu?"
"Bukan"
"Terus siapa?"
"Ayah"
"Apa? Ayah kamu sakit? Sakit apa Ci kenapa Ayah kamu ga bilang sama Om Den?"
"Iya Ayah sakit Om, Sakit jiwa"
"Hah?"
"Iyah Cici pikir Ayah sakit jiwa,masa mau jodohin Cici ,Lah dikira Cici ayam gitu? Main jodoh jodohin aja"
"Cici Cici kamu tuh ya seneng banget bikin Om Den jantungan,bagus dong kamu dijodohin jadi kan gausah nyari lagi"
"Dikira Om nyari jodoh kaya nyari ikan asin gitu? Cici gamau dijodohin apa lagi sama orang yang ga Cici kenal"
"
Yaa kenalan dulu dong Ci siapa tau cocok"
"Terus kalo ga cocok Om Den yang mau gantiin Cici gitu?"
"Ih ko ngegas gitu sih Ci? Hehe maap Ci Om cuman bercanda"
"Habisnya Om sih, Gimana kantor Om udah beres?"
Cici hampir saja lupa tujuan nya menemui Om Den bukan hanya mengadu tentang perjodohan konyol ini tapi dia pun ingin membahas tentang kantor.
Karena mesin uang untuk Cici saat ini adalah Kantor yang ia beri nama "S'environment".
Sebuah perusahaan kecil yang ia bangun bersama Om Den selama 3 tahun ini.
Cici ingat betul bagaimana ia bisa mendapatkan kantor ini.
Dulu ketika Cici masih SMA ,Cici pernah terlibat kasus dengan temanya bernama Sinta ,Cici dituduh merokok dan suka maen ke tempat 'gituan' yang membuat Anton naik pitam dan langsung menghukum Cici dengan belajar tanggung jawab ke kantor ini.
Pada saat itu Cici membantah kalau tuduhan yang dilayangkan Santi itu, Ya Cici akui dia nakal suka membully orang tapi dia tidak pernah sampai memegang rokok dan bermain ketempat seperti itu.
Namun malang nasib Cici tidak ada yang satupun orang yang mempercainya.
Cici sempat berontak dengan akal gila nya menghancurkan perusahaan kecil ini.
Tapi untung nya Om Den dan dibantu oleh Rara bisa mengatasinya.Setelah Cici sibuk dengan bisnis dan belajar habis habisan karena saat itu dia mau UN, Cici melabrak Santi dan ingin menuntut pertanggung jawabannya atas dasar apa dia menuduh Cici seperti itu?.
Santi dan Cici adalah teman dekat.
Sontak saja saat itu Cici bingung mengapa temannya seperti itu.
Ternyata eh ternyata Santi iri dengan kehidupan Cici.
Orang tua yang kaya, serba ada, dan bahagia menurut versi Santi lah ia tega melakukan ini.
Cici sampai ngakak mendengar alasan Santi, Menurut versi Cici percuma Orang tua kaya,serba ada, dan itu menurutnya tidak bahagia sama sekali.
Kurang nya kasih sayang bahkan kasih sayang nya pun digantikan oleh belaian duit.
Tak paham arti sayang, keluarga harmonis dan hidup bahagia.
Tapi Cici beruntung adanya kejadian itu, Cici bisa lihat bahwa orang belum tentu baik kalau tidak ada niat yang terselubung.
Sampai sekarang teman Cici adalah Rara,
Rara yang lebih tua dari Cici tapi menyebutnya dengan 'mba',
Rara yang akan marah duluan kalau Cici lupa tentang kesehatannya,
Rara yang suka heboh kalau sudah membahas tentang K-Pop,
Rara yang manis,
Rara yang ayu,
Rara adalah temannya , sahabatnya , musuhnya , dan segalanya bagi Cici.
"Semuanya udah beres Ci, Besok lusa kita pindah ke kantor "E'Group" tapi yang cabangnya di Antapani"
"Antapani? Kok disana sih, kan jauh dari apart Cici" keluh Cici.
Ya bagus emang itu tujuan Om, biar kamu bisa deket deket sama jodohmu Ci,batin Om Den.
xxx
251217