"GA MAUUUUU!!! Cici ga mau dijodohin! Ayah kira Cici ayam apa?! Main jodoh jodohin aja" Teriaknya.
Ya siapa lagi kalau bukan Asila Suherman yang sering dipanggil Cici itu. Anak dari pasangan Anton Suherman dan (Almh) Aisyah Suherman,Ibu Cici sudah meninggal ketika Cici berumur 17 tahun akibatnya Cici menjadi pribadi yang sangat abstrud ditambah sang Ayah yang sudah menikah lagi yang membuat Cici menjadi astral.
Dulu Cici adalah seorang gadis lembut lembut manis tapi sekarang berubah jadi lembut lembut garang.
Sikapnya yang mudah meledak dan ngotot membuat dirinya terlihat minus oleh orang orang sekitar yang ingin mendekatinya.
Hanya kepada Om Den dan Rara lah dia bisa menjadi dirinya sendiri bahkan kepada Ayahnya pun ia seperti dilapisi es yang ketika ditanya hanya bisa mengeluarkan deheman saja .
Tapi barusan? Cici berteriak ditambah wajahnya yang putih menjadi merah padam.
Bagaimana tidak? Cici jauh jauh dari Bandung ke Banten hanya untuk menemui Ayahnya ,menghabiskan waktu sekitar 4 jam dan Sekarang? Ayah nya hanya ingin menyampaikan bahwa dia telah dijodohkan dengan kerabat nya yang akan menanggung semua kerusakan/kerugian yang dialami kantornya.
Cici benar benar tidak habis pikir.
Apakah Ayahnya sudah bangkrut?
Apa uangnya habis dimakan oleh Ibu tirinya?
Mana mungkin habis Ayahnya adalah pewaris terakhir dari keluarga Suherman yang bisa dikatakan Uang nya tidak habis walaupun membayar hutang Indonesia , tapi dasar Ayahnya yang kelewatan pelit tidak mau mengeluarkan uang sepeser pun untuk Indonesia.
Katanya uang nya nanti habis dimakan sama koruptor,ckckck.
"Ci Ayah mohon turutin permohoan Ayah kali ini saja"
"Sekali ini saja? Ayah apa Cici kurang untuk mematuhi Ayah?bahkan ketika Cici kelas 12 SMA Cici sudah disuruh kerja sama Ayah? Apa Cici pernah ngeluh sama Ayah? Yang harus Cici pakai untuk belajar menghadapi Un tapi Cici pakai untuk belajar mengatasi kantor, Apa Cici ga berhak nentuin jalan hidup Cici sendiri?" keluhnya.
"Cici berhak nentuin jalan hidup Cici sendiri tapi ini permohonan Ayah yang terakhir ,Cici nikah sama anaknya Om Rei yaa. Anak Ayah cuman Cici,Ayah gamau Cici salah pilih pasangan ,lagian percuma Cici nolak calon suami mu sudah lamar kamu dari jauh jauh hari"
"APA! Gak ! Pokonya Cici gamau , cukup Ayah ngatur ngatur Cici dulu dan sekarang Cici gamau diatur lagi sama Ayah. Cici gapapa kalo Ayah gamau bantu Cici soal kantor masih ada Om Den yang bisa nolongin Cici. Ayah ga bisa maksa Cici untuk sekarang karena Cici udah cape nurutin semua kemauan Ayah. Dan Cici mohon sama Ayah jangan pernah ngatur dan ikut campur soal Cici lagi!" Tukasnya.
Selesai acara tolak menolak Cici cepat cepat bergegas pergi meninggalkan tempat laknat itu,sekarang ia hanya butuh tempat yang sepi untuk menenangkan dirinya.
Beda hal nya dengan Anton ,ia hanya bisa menghela nafas pasrah kepada putri nya itu bukan tidak ada tujuan dia menjodohkan anaknya. Pikiran nya kalut dan takut anaknya terjerumus oleh pergaulan zaman now ,tapi melihat barusan reaksi Cici yang menolak mentah mentah Anton menjadi ragu apakah akan berhasil menjodohkan anaknya itu? Yaa sekarang dia hanya membutuhkan Denny karna Denny lah yang bisa membujuk putri nya itu.
"Hallo Den"
"Hai Ton ,bagaimana apa Cici setuju?"
"Tidak,bahkan dia menolak mentah mentah dan dia memohon agar sekarang jangan pernah mengatur kehidupan nya lagi"
"Sabar ,Cici hanya butuh waktu"
"Aku mohon bujuk lah Cici,Den"
"Tentu, Aku sudah merangkai rencana agar Cici bisa menerima ini"
xxx
201217