Bagian 1 | Tercyduk, Awal Mula Masalah.

8 0 0
                                    

Ale tidak pernah merasa sekalipun dirinya harus bersusah payah, kehidupan yang ia jalani sudah cukup membuktikan jika memang dia ditakdirkan untuk menjadi seseorang yang dilayani bukan melayani.

Aletheia Sevilla, Ale.

Begitulah mereka memanggil namanya, dia merupakan anak tunggal dari keluarga yang berada di lingkungan konglomerat. Hidupnya selalu dikelilingi oleh orang - orang yang menyayangi nya. Sudah cukup, tidak ada yang perlu di deskripsikan lagi. Intinya, kehidupan Ale memang begitu sempurna.

Suara sirine mobil polisi menggema membuat para pengendara memelankan laju nya, terkecuali mobil toyota berwarna putih yang dikendarain oleh seorang gadis yang mempercepat laju nya.

"Kepada mobil yang ber-nomer B 413 SEV dimohon untuk berhenti.."

"Sekali lagi..."

"Oh fuck." Ale menggerutu sambil sesekali mengibaskan rambutnya.

Kemudian dia menepikan mobilnya, dan segera dua orang polisi menghampiri dia.

"Selamat siang, dik. Boleh tunjukan surat surat nya?"

Ale menyerahkan surat tanda kendaraan kepada polisi.

Duh lama banget, gue udah pusing nih.

"SIM?"

"Gak punya."

Polisi itu memperhatikan Ale sekali lagi, dia kemudian menghela napas.

"Baiklah kalau begitu adik ditilang, ya."

Bacot, Sakerepmu welah.

"Terserah deh, udah belum sih pak? Gue udah pengen pulang nih, gak ngerti apa ini tuh udah mau pagi masih aja keluyuran nyari mangsa buat ditilang."

Mata polisi itu langsung melotot, mungkin kaget dengan ucapan gadis yang ada di depannya.

"Adik mabuk ya?"

Ale menatap kesal, "Mau gue mabuk atau jungkir balik sekalipun. Bukan urusan elo ya!"

"Hm, adik sepertinya mabuk. Berbahaya jika mengendarai kendaraan tapi keadaan adik seperti ini. Baiklah adik ikut kami ke kantor polisi ya?"

"Gak punya telinga ya lo! gue bilang mau gue mabuk pun itu bukan urusan elo," Ale berteriak keras. "Satu lagi, gue gak mau ikut elo ke kantor polisi. Ngapain emang? Kaya gue berbuat jahat aja."

Polisi itu nampak sabar menghadapi gadis di depannya, "Oke, dik. Kalo kamu gak mau ikut saya ke kantor polisi. Boleh saya meminta nomer telepon orang tua adik supaya mereka bisa mem.."

"Woi lo emang bener - bener deh! Awas aja gue laporin lu ke polisi atas tindakan membuat gue gak nyaman."

"Lah, dik. Saya kan polisi ngapain kamu laporin ke polisi?"

Oh, bener juga. Dasar Minuman sialan yang bangsat ena tapi memabukan.

"Yaudah, gini aja. Adik sekarang telepon orang tua nya minta jemput disini. Saya akan menemani adik hingga orang tua adik menjemput."

"Orang tua gue gak ada dirumah."

"Oke, hm kakak atau adek?"

"Gue anak tunggal."

"Saudara atau kerabat dekat?"

"Saudara gue gak ada yang di Jakarta. Paling gue punya pekerja di rumah, tapi gue sadar ini udah tengah malem kasian mereka kerja seharian."

"Oke kalau begitu.." Polisi itu segera menarik tangan Ale keluar, "Anda ikut saya ke kantor polisi, ya."

"Woi lo gila apa ya?!! Gue gak mabuk, ya mabuk sih tapi masih sadar kok. Woi lo gak tau yang gue itu anak Adinata Brahma..."

Polisi sedikit terkejap namun kembali menarik Aletheia untuk masuk ke mobilnya.

"Woi maling - maling woi.."

Tidak ada yang mendengar.

Fuck, ale benci minuman itu.

-Hackwork-

Pagi hari, kantor polisi sudah begitu ramai dengan beberapa anggota polisi yang hilir mudik melewati seorang gadis mabuk yang masih tertidur di sofa. Sepertinya dia sangat menikmati tidurnya, hingga kebisingan pun tidak menganggu tidur nyenyaknya.

Munafik,

Mungkin itu yang tergambar jelas di pikiran banyak orang. Siapa yang awalnya menolak ke kantor polisi namun sekarang malah tidur nyenyak di sofa kantor polisi? Ya, jawabannya siapa lagi kalau bukan Aletheia Sevilla.

"Non, bangun. Ayo kalo mau tidur kita pulang kerumah."

Ale membuka matanya pelan, "duh, gak ngerti lu ya. Gue ngantuk, fuck."

"Iya, non. Ayo pulang kalo ngantuk jangan tidur disini."

"Non.."

"Non.."

Dengan malas Ale membuka mata dan dia baru sadar jika semalaman dia tidur di sofa kantor polisi. Fuck, Ale benci itu.

Setelah dilakukan pemeriksaan kembali akhirnya Ale dibolehkan untuk pulang namun dengan catatan mobil yang dikendarai semalam harus ditahan. Bodo amat dah mobil gue banyak ini, yang Ale inginkan dia segera sampai kerumah dan tidur dengan nyenyak di kamar kesayangannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 02, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

When I ZweifelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang