Part 1

7 2 0
                                    

"Syifa...." panggil nenekku.
" Iya nek ,sebentar Syifa turun".
Hari ini adalah hari dimana kedua orang tuaku datang mengunjungiku , mereka mengajakku tinggal bersamanya. Entahlah aku bingung harus memutuskan bagaimana.
" Gimana ndok kamu mau tinggal bersama orang tuamu??? " tanya nenekku.
" Maaf sebelumnya, ehm om...eh ayah aku belum bisa mengambil keputusan untuk tinggal dirumah kalian"jawabku dengan canggung. Aku memang belum terbiasa memanggil mereka dengan sebutan ibu dan ayah karena sejak dulu mereka jarang menjengukku dan aku tidak begitu dekat dengan mereka.
" Nak,kami tidak akan memaksamu untuk tinggal bersama kami,tapi kakakmu sudah merindukanmu disana " kata ayahku dengan lembut.
" Kami akan membiayaimu meneruskan sekolah mu ke universitas yang kamu inginkan" tambah ibuku.
Bukannya aku tak mau tapi aku tidak ingin meninggalkan nenekku hidup sendiri di desa.
" Bolehkah nenek ikut ke kota ayah??? " tanya ku kepadanya.
" Tidak ndok nenek sudah tua nenek tidak bisa meninggalkan desa yang sangat nenek cintai ini." Kata nenek.
Aku harus bagaimana ini, akhirnya aku minta 3 hari lagi untuk mengambil keputusan.
Kedua orang tuaku sepakat memberiku waktu 3 hari untuk aku memikirkan hal tersebut. Mereka akhirnya berpamitan untuk pulang ke kota.
" Aku tunggu 3 hari lagi nak , semoga kamu bisa mengambil keputusan yang baik". Kata ayahku.
Seusai mereka pulang aku kembali kekamatlrku untuk berpikir keputasn yang paling tepat untukku. Tetapi tidak berselang lama pintu kamarku di keetok dari luar.
" Tok Tok"
"Ndok boleh nenek masuk???" Suara nebek dari luar kamar.
" iya nek"
" Apa yang kamu bingungkan ndok ??"
" Aku tidak bisa meninggalkan nenek disini sendiri nek lagi pula aku tidak mengenal keluargaku dengan dekat."
" Kejarlah cita cita mu ndok jangan pikirkan nenek, nenek disini baik-baik saja . Kamu pasti akan cepat beradaptasi dengan keluargamu ndok". Jawab nenek.
" Tapi nek aku merasa asing apabila tinggal bersama mereka. Lagi pula mengapa mereka baru menjemputku sekarang?, mengapa tidak dari dulu. " kata ku dengan lembut. Kedua mata ku sudah tidak bisa mencegah untuk tidak mengeluarkan air mata.
"Ndok kamu pasti akan terbiasa,mereka sangat menyanyangimu mereka baru sempat menjemputmu sekarang". Kata nenekku sambil tangannya membelai pundakku untuk menennangkanku. .)
" kamu juga masih bisa mengunjungi nenek setiap hari libur".
Aku semakin bingung harus memilih yang mana sebenarnya nenekku telah membuatku semakin tenang. Tapi aku takut tinggal bersama orang yang tidak begitu dekat denganku walaupun mereka kedua orang tua kandungku.
" Nenek percaya pasti kamu bisa mengambil keputusan yang benar ndok". Kemudian nenekku meninggalkan kamarku. Akhirnya hari itu tiba, orang tua kandungku datang untuk meminta jawaban atas keputusanku.
Mereka hanya datang berdua tanpa kakakku.
"Nduk ibumu sudah datang!" Panggil nenekku.
" Iya nek, sebentar lagi Syifa turun". Jawabku
Di dalam kamar aku mempersiapkan diri dan memantabkan hati atas keputusan yang telah aku buat.
" Bismillah,pasti aku bisa." Ucapku
Ketika aku datang keruang tamu suasana sangat menegangkan semua  mata tertuju kepadaku . Aku bersalaman kepada kedua orang tuaku.
"Langsung saja  Syifa,bagaiimana keputusanmu???"tanya ayahku langsung.
" Bismillah aku akan ikut tinggal bersama ayah". Jawabku
" Kemasi barang barangmu sekarang Syifa kita langsung berangkat ". Kata ibu.
" Baik bu". Kemudian aku ke kamar dan mengemasi semua barang barangku.
Setelah itu aku berpamitan kepada nenekku .
" Nek, terima kasih nenek telah membesarkanku jaga diri nenek disini. Apabila nenek sakit atau ada apa- apa kabari Syifa nek " pamitku kepada nenek. Aku memeluk nenek sambil tetisak.
" iya nduk kamu juga hati-hati disana".
Kami pun berangkat meninggalkan pekarangan rumah nenek. Dalam perjalanan menuju rumah tidak ada pembicaraan sama dekali hanya terdengar suara kendaraan lain yang berlalu laalang.
Sekitar 3 jam aku sudah sampai dirumah orang tuaku.
" Syifa ayo turun" panggil ibukku
" Iya bu" . Aku bergegas menuju rumah baruku. Rumah ini berkali kali lipat lebih besar dan luas dari rumah nenekku.
Aku mengikuti kedua orang tuaku masuk ke rumah dan menuju ke ruang tamu. Kulihat seorang perempuan 2 tahun diatas ku. Ia sangat cantik  mamiliki kulit putih serta tubuhnya yang tinggi dan ramping. Ia sangat berbeda dariku. Apakah ia adalah kakak ku yang tidak pernah aku temui daribkecil ????



Maaf yang kalau kata" nya ada salah atau gak jelas 🙏🙏🙏

Hidupku adalah milik-NyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang