part 2

1 0 0
                                    

Aku mengikuti kedua orang tuaku masuk ke rumah dan menuju ke ruang tamu. Kulihat seorang perempuan 2 tahun diatas ku. Ia sangat cantik  mamiliki kulit putih serta tubuhnya yang tinggi dan ramping. Ia sangat berbeda dariku. Apakah ia adalah kakak ku yang tidak pernah aku temui dari kecil ????

Ketika aku sibuk memikirkan jawaban atas pertanyaanku. Tiba tiba seorang perempun yang ku perhatikan tadi sudah berdiri di depan ku sambil menyodorkan tangannya. Dengan ragu aku menerima tangannya.
"Hai,, kenalkan aku Nadhira,,," kata ia sambil tersenyum kepadaku.
"Hai juga, eeee aku Syifa" jawabku dengan canggung .
Hanya percakapan itu yang mengisi ruangan tamu . Tidak ada lagi percakapan antara kami hanya sebatas perkenalan nama.
Kedua orang tua ku juga hanya acuh terhadap kedatangan ku tidak ada percakapan atau basa basi sejak di perjalannan tadi. Setelah beberapa menit keheningan terjadi ibuku mulia bangkit dari duduknya dan ia menuju ke arahku.
"Syifa, ayo ibu antarkan ke kamarmu" " iya ibu" . Aku berjalan di belakang ibu sampai kakiku berhenti di sebuah pintu yang kuyakini itu kamarku.
"Syifa ini kamarmu, didepan kamarmu itu adalah kamar Nadhira,oh iya Nadhira adalah kakak perempuanmu "
"Iya bu"
"Masuklah dan rapikan barang barangmu. kopermu sudah dibawa bibi kedalam"
Aku pun masuk ke kamarku, kesan pertama kali aku masuk kamarnya sangat luas berkali kali lipat dari kamar di rumah nenekku didalam kamarpun ada kamar mandi yang sangat luas. Kemudian aku menaruh semua pakaianku ke almari. Setelah selesai aku beristirahat sambil memikirkan apakah pilihan ku ini sudah benar? Hingga aku tertidur sampai sore hari. Aku langsung  mandi dan sholat asar. Ketika selesai merapikan mukena terdengar pintu kamarku diketuk dari luar.
"Tok-Tok"
Aku langsung bergegas membuka pintu kamarku.
"Syifa, ditunggu ayah sama ibu di ruang keluarga" kata kak Nadhira.
" Iya kak, Syifa akan segera turun"
Kemudian kak Nadhira langsung meninggalkan kamarku begitu pula aku langsung mengikuti langkah kak nadhira. Sampainya aku di ruang keluarga aku langsung bergabung dengan ayah dan ibu.
"Syifa, besok ayah akan memindahkan kamu ke universitas yang sama dengan kakakmu. Siapkan persyaratan untuk masuk ke sana."
"Iya ayah, mengapa mendadak sekali Syifa langsung dipindahkan kesana?"
Oh iya aku lupa memberi tahu kalian sekarang aku sudah masuk kuliah semester 3 walaupun masih 18 tahun. Hebatkan hhh.
" Semakin cepat kan lebih baik syifa".
"Iya ayah nanti setelah ini Syifa siapkan persyaratannya".
Adzan maghrib pun berkumandang aku bergegas menuju ke kamar ku.
"Ayah, Ibu aku keatas dulu" .
Hanya anggukan yang aku terima.
Aku langsung bergegas ke kamar ku untuk menunaikan sholat maghrib. Aku teringat akan nenekku di desa apakah ia tidak kesepian? Aku rindu padanya. Aku hanya dapat mendoakannya dari sini.
" Syifa, ayo turun " panggil ibukku .
"Iya ibu" . Langsung aku turun kebawah. Acara makan malam pun hanya berlangsung dengan suasana hening. Setelah itu aku langsung ke kamar unyuk mempersiapkan kyliah ku besok .
Akankah besok menjadi hari yang menyenangkan bagiku??

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 08, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hidupku adalah milik-NyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang