1. Claire

6 2 0
                                    

Author POV
.
.

Claire, wanita tangguh berusia 20 tahun dengan sifat yang baik, ramah namun sedikit keras kepala, pantang menyerah, dan pemberani.

Wajah dan tubuh yang bisa dibilang  hampir sempurna, membuat banyak wanita yang iri padanya dan banyak pria yang memintanya untuk menjadi kekasihnya.

Hidung mancung, bulu mata yang lentik panjang, bibir kecil berwarna merah muda alami, alis tidak terlalu tebal namun rapi terbentuk, wajah tirus dan mulus tidak ada lecet atau bekas jerawat sedikitpun.

Tubuh dengan tinggi kurang lebih sekitar 168 cm, Ramping layaknya model, kulit putihnya yang pucat membuatnya terlihat seperti bukan manusia boneka.

Namun siapa sangka, dibalik kesempurnaan fisiknya, ia harus menerima pahitnya hidup. Ibunya meninggal sewaktu melahirkannya. Dan ketika ia berumur 3 tahun, Ayahnya meninggal dunia.

Keluarga Ayah dan Ibunya tidak ada yang mau menampungnya, mereka malah memasukannya kedalam panti asuhan.

Nama 'Claire' memang terbilang tidak terlalu cocok dengan wajahnya yang sangat asia dan karena dia memang asli berdarah Korea Selatan. Mungkin nama Claire lebih pantas untuk orang-orang western asli. Yang jelas nama Claire itu didapat dari ibu Panti, alasannya karena orang yang mengantarkan  Claire ke Panti tidak memberitahu nama aslinya, orang itu hanya memberitahu alasan Claire pantas masuk Panti.

Ia bekerja sejak umur 12 tahun sebagai seorang pengantar susu. Bekerja membanting tulang demi biaya sekolahnya dan membantu ibu panti.

Ia berhenti bekerja sebagai pengantar susu diumurnya yang ke 15 tahun, menjadi seorang pelayan cafe yang tugasnya mengantar makanan dan membuat kopi setiap harinya setelah pulang kuliah sampai sekarang ia berumur 20 tahun.

Namun ia tetap giat belajar, jika ada waktu luang ia pasti sempatkan membaca buku atau mengerjakan tugas sekolah. Otaknya yang cerdas membuat ia bisa mendapat beasiswa. Ia bekerja dari pulang kuliah sampai pukul 22.00, atau bahkan bisa lebih, tergantung banyaknya pelanggang.

Mengeluh? Itu tidak ada dalam kamus nya, ia tidak pernah mengeluh sedikit pun, meski ia merasa kelelahan jika harus kuliah dan bekerja setiap harinya. Yah begitulah dia, memang keras kepala.

Claire POV

Kini aku berada di dalam sebuah ruangan khusus di panti asuhan, ini adalah ruangan yang sengaja dibuat oleh Bunda Helena- ibu panti, untuku. Ruangan yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil yang dilengkapi dengan kaca besar disetiap sisi temboknya. Ia membuat ruangan ini untuk ku berlatih, yah aku memiliki hobi yaitu dance.

Dance adalah hidupku. Bagiku dance adalah obat penghilang rasa sedih dan bosan. Entah bakat dari mana, tapi aku memiliki kelebihan yaitu bisa langsung hapal semua gerakan dance dalam satu kali melihat.

Setelah selesai, aku putuskan untuk mandi membersihkan tubuhku yang lengket karena keringat sehabis dance tadi.

Sehabis mandi, aku berjalan masih menggunakan handuk menuju lemari pakaianku dan mengenakan bajuku. Setelah memakai baju, aku mengambil baju kerjaku dan memasukan ke dalam tas jinjing ku. Tak lupa dengan sedikit membubuhi bedak tipis di wajah dan mengoleskan sedikit lipgloss agar bibirku tidak kering.

Hari ini aku sedang tidak ada jam kuliah. Jadi, aku masih punya waktu luang sebelum berangkat kerja.

Setelah siap, aku keluar dari kamar ku, kamar berukuran sedang yang dihuni oleh 8 orang, aku dan anak panti lainnya. Terdapat 4 ranjang disini, satu ranjang di tiduri  dua orang.  Aku tidur dengan Keira, ia masih berusia 10 tahun.

Ketika aku hendak keluar rumah untuk berangkat kerja menaiki sepeda ku, suara yang ku kenal meneriaki namaku.

"Claire! Claire! Claire tunggu dulu nak!"

BTS Need MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang