"WOY CACING KREMI, BANGUN GAK?! GUE ITUNG SAMPE TIGA KALO LO GA NYAUT JUGA GUE GAK ANTER KE SEKOLAH OKE."
Seoyoon meringis dalam tidurnya mendengar suara abang satu satunya yang cempreng itu. Kenapa sih orang-orang selalu mengganggu tidur nyenyaknya?
"SATU, DUA, TI--"
"IYA IYA INI GUE UDAH BANGUN BAWEL AMAT SIH KALENG ROMBENG" teriak Seoyoon sekuat tenaga, dicampur amarah yang menggebu-gebu pada abangnya itu.
Seoyoon bangkit dari posisi tidurnya, mencari sandal kamarnya dan berjalan terseok-seok ke arah pintu. Ia membuka pintu kamarnya, tidak ada siapa-siapa disana. Saat dirinya ingin menutup pintu kembali, barulah ia melihat sebuah post it berwarna kuning cerah bertuliskan sebuah pesan dengan tulisan khas ceker ayam milik abangnya itu.
'Gue tunggu dimobil, sepuluh menit belom muncul gue tinggal.'
"Abang sialaannn!!!"
"Heh kamu ngapain teriak teriak sendiri? Buruan rapih-rapih, udah jam segini juga. Gimana gak disetrap tiap hari kalo telat bangun terus? Abang kamu udah nungguin tuh dibawah, masih mending dia mau nganterin kamu. Sana mandi sana!" mamanya tiba-tiba muncul entah darimana dan makin membuat Seoyoon badmood dipagi hari.
Abangnya Seoyoon, Ha Sungwoon, adalah abang paling menyebalkan di dunia (tentunya menurut Seoyoon ya). Sungwoon itu pendek, suaranya cempreng kaya nenek lampir, nyebelin, tukang isengin orang, udah gitu kalo nolongin orang kayanya ga pernah ikhlas.
Sebelnya tuh, mamanya Seoyoon kayanya lebih sayang sama Sungwoon. Apa apa pasti ngebelain Sungwoon daripada Seoyoon. Mungkin karna abangnya pinter, rajin, dan sering bikin bahagia mamanya dibanding Seoyoon yang disuruh sekolah aja ogah-ogahan, bukan bikin bahagia malah bikin mamanya gondok terus.
Satu lagi: Ha Sungwoon itu playboy.
Hampir tiap bulan gonta ganti pacar, baru juga sebulan sama yg rambutnya pendek badannya eksotis nah bulan besok udah sama yang rambutnya panjang badannya putih bening. Tiap bulan selalu ada cewe baru yang diajak kerumah.
Tapi disisi lain, Sungwoon pernah baik juga kok. Walaupun mereka cuma selisih setahun, dia itu 'abang' banget kalo Seoyoon lagi ada masalah. Kira-kira Sungwoon itu 30% baik 70% iseng dan teman-temannya lah.
"Ma, Sungwoon mana?"
"Udah jalan tadi. Abisnya katanya kamu kelamaan. Dia buru-buru katanya ada ulangan di jam pertama."
"Sungwoon anj--"
"Ngomong apa kamu?"
"Ngga" dada Seoyoon udah naik turun karena emosi sama abangnya dan untungnya gak keceplosan ngatain didepan mamanya. "Trus aku naik apa ke sekolah? Udah telat gini?"
"Itusih urusan kamu. Kamu yang telat, kamu yang bangun siang, salah siapa? Mama? Lagian disuruh satu sekolah juga gak mau sih. Ribet kan sekarang, mau sekolah beda arah juga."
"Ih mama mah!!!" Seoyoon berdecak kesal lalu meminum susunya sedikit, langsung berjalan kesal keluar rumah.
Seoyoon melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya, waktu menunjukkan pukul enam lebih lima puluh menit yang artinya gerbang sekolah akan ditutup dalam sepuluh menit lagi.
"Duh, Kyungsoo udah sampe sekolah belom ya? Semoga belom deh supaya gue bisa nebeng" Seoyoon merogoh kantong almamaternya, mengambil ponsel dan mencari kontak Kyungsoo disana. Ia mencoba menghubungi nomor Kyungsoo tapi tak terhubung.
"Aduh gabisa dihubungin lagi, mati dah gue" Seoyoon menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal, akhirnya mau tak mau ia berlari ke halte bus terdekat walaupun ia tahu akan telat 100%.