Sajak Tersirat |1%

121 9 0
                                    

Rasa sakit ini bukan sekedar goresan yang diobati lalu sembuh dengan sendirinya, luka ini sangat dalam sampai perlu waktu yang panjang untuk menyembuhkannya. Jika ada yang bertanya sampai kapan, aku akan menjawab "sampai semua paham, bahwa yang disatukan Tuhan, harus diperjuangkan".

Sebab,

Tuhan menciptakan rasa yang lengkap, rasa yang tertata, namun bisa porak poranda saat ada goresan luka. Ini bukan tentang mengeluh namun tentang mengadu. Mengadu pada penciptanya, bukan tidak kuat namun berusaha menjadi hebat. Karena pemenang adalah dia yang bisa merubah kecewa dengan pencapaian karya.

Maka dari itu,

Jika kebenaran adalah luka, maka berikanlah hatimu untuk menerima, karena sejatinya topeng akan terbuka, saat raga bermain drama, dan saat hati mulai berdusta.

Karena,

Dusta bermain antara hati dan hasilnya, Tersakiti. Pada dasarnya semua harus sadar diri, bahwa bukan cuma diri yang terbohongi, namun ada hati yang sangat terluka dan perlahan mati. Bukan hanya sekedar hatinya, melainkan Kesempatannya, dan pasti kepercayaannya. Hanya satu yang membekas, kekecewaannya.

Kekecewaan bukan hanya hati yang lelah, namun raga juga tersiksa. Entah apa akhirnya, yang aku tau hanya RELA.

                                      MarroViagarta
                                   26 Desember 2017

Sajak TersiratTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang