Setiap tempat ada sejarahnya. Baik atau buruk kisahnya, akan selalu teringat. Terekam dengan hangat. Tapi mengapa tak sedikit pun ingatanmu berlabuh pada hati yang keparat. Akankah aku berjalan lagi? Akankah aku berdiri sendiri? Akankah rinduku sama seperti sejarah, hilang tanpa jejak? Dan hanya tergambar melalui sajak. Jika saat itu tidak sejalan, mengapa dipaksakan beriringan?. Aku menikmati rasa rinduku. Namun kamu, mencoba membuat sejarah tentang aku, aku yang luluh, yang saat itu hanya pengagummu. Kala aku sedang menikmati peranku. Kamu sangat tega. Menghancurkan hati yang pernah terluka dan bangkit karenamu. Kamu terlalu jahat untukku. Dan aku terlalu bodoh untukmu. Terimakasih untuk kisah yang pernah kau buat. Terimakasih karena sudah membuat yang baru saat yang lama perlahan pulih. Dan ingat dia hanya sembuh, namun tidak utuh.
MarroViagarta
29 Desember 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Tersirat
PoetryAjari aku bangkit yang berujungkan "Rela" Rela melepaskan dan Rela menyembuhkan diri. MarroViagarta