Jika kamu beranggapan aku sudah melupakanmu, itu adalah kesalahan terbesar.
Jika aku berkata sudah melupakanmu, itu adalah kebohongan terbesarku.
Andai kau tahu, setiap moment yang pernah kita lalui, tak ku biarkan pergi.
Andai kau tahu, setiap pesan yang kau kirimkan dulu, tak ku biarkan terhapus oleh waktu.
Untuk saat ini ku biarkan waktu itu menghapus semua perihal tentangmu, yang selalu terputar dalam memori, memori yang sebenarnya membuatku perih.
Karena saat itu kamu adalah gambaran ku dimasa depan.
Gambaranku dimasa yang akan datang.
Namun saat ini, aku cukup mensyukuri waktu yang pernah ada, antara aku dan kamu, tanpa dia.
Aku tidak membenci dia, namun untuk akrab aku tak bisa, karena pada akhirnya aku yang berusaha, berusaha lagi menyadarkan diri, bahwa kamu
harusnya sudah mati dalam hati ini.
Bukan aku menjauh dari dia, namun disetiap aku dan dia disetujui waktu untuk bertemu, kamulah yang menjadi topiknya. Seolah hanya dia, yang bahagia didunia.
Ah sudahlah, yang berlalu biarlah berlalu.
Masa depanku terlalu indah untuk dibandingkan perasaanku terhadapmu.MarroViagarta
1 Januari 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Tersirat
PoetryAjari aku bangkit yang berujungkan "Rela" Rela melepaskan dan Rela menyembuhkan diri. MarroViagarta