Bully! - HighSchool (GAY ALERT)

20.5K 105 6
                                    

Halo saia kembali ehehehe.

Maafkan saia. Keenakan baca jadi lupa nulis.

eheheh enjoy u'all! :)


***


Hari ini tidak ada yang berbeda. Semua masih sama. Langit masih di atas. Jordi masih berkuasa. Dan Anta masih menjadi pecundang nomor satu di sekolah. 

Anta berjalan menyusuri lorong tanpa semangat. Ia merasa mengeluh, menangis, dan teriak tidak akan ada gunanya. Tidak ada satupun orang yang benar-benar tulus peduli dengannya. Anta berasal dari keluarga yang tidak harmonis. Ibunya meninggalkan mereka untuk lelaki lain. Sedangkan ayahnya memilih membangun bisnis ketimbang memperhatikan anaknya. Dan disini Anta sendiri. Hanya ditinggalkan uang perbulan untuk memenuhi kebutuhan dan membayar sewa kost-an.

"Woy, Anta!"

Anta menoleh, mendapati Galuh memanggilnya. "Ya, ada apa ?"

"Nih." Galuh menyerahkan sebuah map kepada Anta. "Apaan ini ?"

"Tolong kasih ke Pak Mudin dong. Gua mau makan." Anta hendak memotong untuk menolak, namun Galuh langsung pergi meninggalkan Anta.

"Hadeuh." Mau tidak mau, Anta melakukan perintah Galuh.

Anta melangkah menuju ruang guru, hingga secara tidak sengaja ia menubruk seorang lelaki tinggi. "Ah, maaf." Anta tidak berani menatap lelaki itu. Mungkin karena sifat penakut inilah yang membuat Anta terlihat lemah.

Anta hendak melangkah maju, namun lelaki itu menahannya. 

"Ah, pe-permisi, sa-saya mau ke ruang guru." Ucapan Anta tidap membuat lelaki itu bergerak.

"Nanti pulang sekolah, tunggu di belakang sekolah." Lelaki itu meninggalkan Anta. Selama ini, Anta sudah menerima perlakuan buruk seperti hinaan dari teman-temannya, meja yang ditumpahi sampah, dan masih banyak lagi. Anta pikir, nanti tidak akan jauh beda dari yang lain.

Anta kembali melangkah menuju ruang guru.


***


Setelah bel pulang, Anta menuruti perintah lelaki tadi. Sebagai seorang pengecut, Anta tidak berani membantah satu pun kata dari lelaki tersebut. Bagaimana mungkin berani ? Lelaki itu adalah Jordan.

Jordan adalah anak ter-populer dan ter-kaya di sekolah. Mungkin ini terdengar aneh dan tidak nyata, tapi bahkan guru pun tidak berani melawannya. Karena keluarga Jordan merupakan pemilik dari sekolah ini.

Anta melangkah hingga menemukan dua pria sedang berdiri dibawah pohon beringin. Galuh dan Jevan.

"Hahaha, ngapain lagi sih elu ? Cari masalah mulu sam si Bos ?" Galuh tertawa, yang mungkin lebih terdengar seperti menghina nasib buruk Anta.

"A-ah, sa-saya cu--"

"Banyak bacot! Buruan sini lu!" Jevan menarik kerah baju Anta dan menyeretnya ke gudang di belakang sekolah.

Galuh dan Jevan adalah sahabat terdekat Jordan. Mereka akan selalu mengikuti Jordan dan membantu mengabulkan hampir seluruh keinginan Jordan.

Anta mencoba berjalan cepat, mengikuti Jevan yang berjalan cepat sambil menyeretnya. Anta menatap bangunan tua yang sekarang dijadikan gudang buangan. Di sekolah ini, terdapat dua gudang. Satu menyatu dengan bangunan sekolah, satu gudang tua yang sekarang sedang dikunjungi Anta.

[SHORT STORY] 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang