[2] Frustration

245 31 6
                                    

Haneul mendaratkan punggungnya kasar di kursi kebesarannya, sesekali mengerang kesakitan merasa tulangnya remuk di beberapa bagian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haneul mendaratkan punggungnya kasar di kursi kebesarannya, sesekali mengerang kesakitan merasa tulangnya remuk di beberapa bagian.

Berjam-jam yang lalu melaksanakan tugasnya tanpa mengeluh, berbeda dengan rekannya Sungjin yang terus mengoceh karena lelah dan kelaparan.

Perlahan Haneul menyandarkan kepalanya dan menyilangkan lengan di depan dadanya, sesekali menarik napas perlahan dan mulai memejamkan matanya.

Brak

"Haneul!! Pasienmu membuat kekacauan" Seru Sungjin membuat keributan.

Merasa tak digubris Sunjing mendekati Haneul "Ya! Haneul bangunlah astaga".

Perlahan Haneul membuka sebelah matanya "Aku sudah bangun, aku hanya lelah sekedar membuka sebelah mataku"

Sunjing mendengus dan meraih tangan Haneul "Ayo! Setelah ini kau bisa istirahat aku akan menangani pekerjaanmu"

Haneul yang mendengar tuturan Sunjing membuka mata dengan sepenuhnya "Benarkah? apakah kau mampu?"

"Tentu saja, kau meremehkanku ya. Paling tidak kau tidak ada jadwal operasi jadi aku bisa menanganinya" Jawab Sungji remeh.

Tanpa menjawab Haneul berdiri dan segera berjalan menuju ruang pasien.

"Pasien yang mana?" Tanya Haneul kepada Sungjin.

"Jang Surin perempuan berumur 10 tahun penderita kanker otak"

...

Haneul memasuki ruangan Surin dan mendengar keributan.

"Apa yang terjadi?" Tanya Haneul kepada salah satu perawat.

"Dia tidak mau makan dokter kami memaksanya dan dia terus meronta"

Haneul memandang Surin dan menghampirinya "Kenapa kau tidak mau makan dan membuat keributan?"

"Siapa kau berani-beraninya memerintahku"

Haneul sedikit geram, dia menekan kedua pipi Surin sampai bibirnya mengerucut "Dengar bocah! Meski kau tidak tahu aku siapa, seharusnya kau berkata sopan, tidak hanya padaku kau juga harus sopan kepada mereka, bagaimanapun mereka lebih tua daripada kau yang merepotkan banyak orang" Kata Haneul sambil menunjuk para perawat.


"Aku tetap tidak mau makan, Aku tau penyakitku sangat sulit untuk disembuhkan, bukankah lebih mudah mati kelaparan? lagipula aku juga tidak berguna untuk hidup. Dokter pasti tau ayah dan ibuku sudah meninggal dan pamanku juga tidak mau mengasuhku"

INCORRIGIBLE||Jjk✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang