Dua

11 3 3
                                    

[Hantaman Kecil]

5 years later...

You leave me breathless
You're everything good in my life
You leave me breathless
I still can't believe that you're mine
You just walked out of one of my dreams
So beautiful you're leaving me
Breathless

Dentuman lagu menghiasi pagi ini didalam caffe pinggiran kota. Untuk sesekali menenangkan pikiran dari kesibukan kota London yang padat. Reylia duduk dekat jendela yang mengarah pada jalan yang ramai akan sepeda motor dan sepeda, jarang sekali mobil lewat jalan tersebut. Terasa damai, tentram dan sangat segar. Bahkan masih banyak pohon yang menghiasi pinggir jalan.

"Lagu ini menyayat hati, sangat menyayat." gumamnya dengan menundukan kepala. Dan memainkan secangkir coklat panas.

"Apa kau masih terpikirkan oleh Fadlan, Reylia?" Suara berat tiba - tiba muncul dari belakang punggung Reylia, sontak Reylia menoleh ke asal sumber suara.

"Daniel? Sedang apa kau disini? Bukankah kau ma-"

"Aku tidak suka wanita itu." Daniel, teman Reylia dan Fadlan sejak kecil. Hanya berbeda 2 tahun dari umur Reylia. Daniel memotong pembicaraan Reylia dan segera ia mengambil tempat duduk di depan Reylia.

Reylia memutarkan bola matanya, sesuatu yang wajar dengan perilakunya. "Ini udah kesekian kalinya kau menolak berbagai wanita, dia sangat cantik dan manis serta anggun."

Seketika Daniel tersedak oleh minuman milik Reylia. Ia langsung menyeka bibirnya yang hampir meledak oleh kata - kata Reylia. Menahan gelak tawa yang hampir memecahkan kaca coffe tersebut.

"Kau tidak apa - apa, Daniel?" Reylia membantu Daniel menyeka bibirnya dengan sapu tangan miliknya.

Daniel mengibaskan tangannya menahan tawa. "Dengarkan aku, Reylia. Dia tidak sesuai ekspetasimu. Kamu akan kesal mengetahui realitanya."

"Tapi, perusahaan milik ayahnya adalah investasi terbesar untuk perusahaan ayahmu." Reylia mengerutkan dahi. Segitu mudahnya Daniel mempermainkan wanita, apa dia tidak tahu kalau sedang berbicara dengan wanita.

"Hey, aku bisa mencari yang lain. Kamu tau, Wanita itu meraung - raung di tengah jalan karena aku tidak mau makan di restoran mewah. Kita harus bisa irit. Bahkan uang saku sebulannya saja 30-50juta. Apa kau mau aku mati tercekik?" Daniel mengatakannya acuh tak acuh, dan disambut bungkaman Reylia.

"Nisvya, bukan wanita yang baik untukku. Memangnya dia mau kubawa ke daerah asing yang tidak ada satu pun gedung - gedung besar? Untuk menjadi istriku harus sesuai typeku, dan dia hanya memakai topeng pertama kali bertemu denganku. Hanya karena dia anggun, memangnya aku tertarik? Ahh... Tidak. Aku tidak tertarik." Daniel melanjutkannya dengan menyesap coklat panas milik Reylia.

Reylia hanya mendengus aneh dengan Daniel, bukannya uang segitu banyaknya untuk Daniel hanya uang kecil? Kenapa tiba - tiba Ia bilang harus irit? Teman kecilnya memang sangat aneh.

❣ ❣ ❣


"Apa aku tidur sendiri lagi?" Reylia berbicara dengan seseorang ditelpon genggamnya.

"Mom akan pulang besok, my little baby. Lagi pula ada Juan. Apa Juan lembur lagi?" Ibunya lah yang menelpon Reylia.

"Mom, kenapa suka sekali sih pergi bersama teman - teman mom?" Reylia mencorat coret kertas putih tidak terpakai.

"Mom hanya sebentar sayang, ahh.. besok kamu temuin Juan di kantornya ya."

"Buat apa, mom?" Reylia mengernyitkan dahi dan berhenti mencorat coret tidak jelas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bunga MekarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang