Part 4

2K 205 19
                                        

"Iya boss saya tau,saya sudah mengaku salah. Jadi sekarang terserah boss saja baiknya bagaimana. Saya juga tidak mau sebenarnya pindah ke kantor lain. Karena saya sudah nyaman disini"

Yoongi senang mendengarnya.

"Baik Jim,aku akan rundingkan lagi pada Jungkook. Aku akan mencarikan karyawan lain yang lebih baik dari pada kamu untuk kuserahkan pada Jungkook"

"Terima kasih boss" Jimin menunduk dan meninggalkan ruangan itu.
.
.
"Hobi hyung bagaimana iniiii???"Keluh Jimin.

"Ada apa lagi sih Jim? Kok kayaknya bingung gini habis dari ruangan boss?"

"Aku akan dipindahkan ke Jeon Company,aku tidak mau hyung,aku senang bekerja disini"Mata Jimin berkaca-kaca.

"Haaa?? Seriusan Jim? Kenapa? Masa karena salah begitu saja kau akan dipindah?"ujar Hobi kaget.

"Iya hyung,ini CEO Jeon Company itu,Jeon Jungkook yang meminta,katanya kalau aku tidak dipindahkan,tender yang akan didapat Boss Yoongi akan dibatalkan. Aduh hyungggg,aku sudah betah disini. Apalagi kita juga sudah akrab sekali,aku juga tidak mau kehilanganmu hyung"

"Aku juga begitu Jim,aku senang bisa akrab denganmu,tapi kalau sudah menyangkut masalah tender ya pasti kau akan segera dipindahkan" ucap Hobi turut sedih.
.
.
Di Mansion Yoongi

Kenapa aku ini? Hanya memindahkan Jimin saja aku merasa keberatan seperti ini. Padahal dari awal dia sudah menyebalkan,seharusnya tidak masalah kan?

Tiba-tiba handphone Yoongi berdering.
Dilihatnya siapa yang menelepon,ternyata Jeon Jungkook yang menelepon.

Ngapain orang ini telepon?? Sialan.

"Yeoboseyo,Jungkook ssi? Ada apa meneleponku? Apakah ada yang penting?"Yoongi menjawab dengan sopan,untuk menghargai sesama CEO.

"Yeoboseyo,Yoongi ssi. Hahaha.. Begini,tender itu akan segera dimulai 2 minggu lagi,kau tidak lupa kan apa yang aku minta?? Kau tau apa yang terjadi kan jika kau tidak segera memindahkan karyawanmu itu ke kantorku? Tender itu gagal kau dapatkan,dan akan ku berikan pada perusahaan lain. Aku tidak ingin menunggu lama-lama Yoongi ssi. Selamat malam."Jungkook lalu menutup teleponnya tidak membiarkan Yoongi menjawab sepatah kata pun.

"Sialan kau Jeon Jungkook!!!!!"Yoongi berteriak kesal.
.
Yoongi butuh angin segar,segera mengambil kunci mobilnya dan keluar dari mansionnya. Entah kemana.
Diperjalanan,Yoongi tiba-tiba ingat sejak siang belum makan sama sekali,lapar. Ia mencari-cari tempat makan yang diinginkan.
Tiba-tiba mata Yoongi melihat seseorang yang tidak asing lagi,iya itu Jimin.

"Jim!!! Jimin-ah!!!"teriak Yoongi.

Jimin langsung menoleh cepat memcari dimana sumber suara. Jimin yang menyadari bahwa itu bossnya,segera berlari menghampiri bossnya.

"Boss? Tumben berada disekitar apartement saya? Boss mau kemana?" Tanya Jimin,dan membuat Yoongi sadar bahwa ternyata ia memang berada di jalanan sekitar apartement Jimin,entah apa yang dipikirkan Yoongi.

"O-ohh aku sedang penat,butuh udara segar,jadi aku berkeliling saja. Tidak sadar juga jika aku berada di sekitaran tempat tinggalmu. Lah kau sendiri mau kemana?"

"Saya mau cari makan boss,lapar hehehe.. Boss,mau makan sama saya? Didekat sini ada warung Jajangmyeon,dijamin enakkk boss" ajak Jimin sumringah dengan mengacungkan 2 jempol gendutnya itu.

Kebetulan aku juga sedang cari makan. Tidak menolak ajakan Jimin boleh juga.

"Ahh arasso Jimin,mari masuk mobilku,tunjukan jalan ke tempat yang kau bilang tadi"
.
.
Mereka berdua langsung menikmati Jajangmyeon itu,entah mengapa Yoongi deg-deg an gitu deehh duduk berhadapan sama Jimin. Padahal biasanya di Kantor duduk berhadapan di ruangan Yoongi juga tidak seperti ini.

Jimin yang sedang lahapnya memakan mie itu tiba-tiba menyadari bahwa bossnya menatapnya,"Boss?? Kenapa menatapku?? Makanlah mienya keburu dingin."

Kampret,ngapain aku ngelihatin Jimin kayak gitu.Jadi salting kan nih.

"Yaak,aku melihatmu karena geli. Kau makan seperti anak bayi saja. Lihatlah mulutmu penuh dengan saus Jajangmyeon." Kilah Yoongi sambil mengambil tissue dan mengusapnya ke mulut Jimin yang celemotan itu.

Eh eh pak boss ngapain ini? Kok jadi berdebar gini sik.

Dan Jimin pun tertunduk malu. Yoongi yang salting juga langsung melahap Jajangmyeonnya sampai habis.

Setelah makanan mereka habis,Yoongi berniat mengantarkan Jimin pulang. Saat sudah didalam mobil,Yoongi merasa masih ingin bersama Jimin lama-lama. Yoongi sendiri juga bingung perasaan macam apa itu.

"Jim,apa kau tak ingin menemaniku ke taman dipinggir sana?" Ajak Yoongi dengan menunjuk taman yang ada diseberang jalan itu.

"Boleh boss,kebetulan saya juga lagi suntuk."

"Kau bisa tidak kalau diluar kantor seperti ini jangan terlalu kaku dengan memanggil dirimu sendiri itu "saya"? Kau bisa memanggil namamu sendiri atau dengan sebutan "aku"? "Yoongi sedikit kesal.

"Kenapa boss? Saya hanya ingin berniat sopan saja."

"Jimin,turuti saja apa beratnya sih? Aku sebal mendengarnya. Kalau dikantor bolehlah,tapi kalau diluar seperti ini jangan ne?" Tatap Yoongi ke manik coklat milik Jimin,yang membuat wajah Jimin memerah.

"Baik,boss bisa panggil "Nchim" saja. Itu nama khusus untuk orang-orang terdekat saja." Jawab Jimin sambil tersenyum manis sekali.

Aku baru tau senyum Jimin bisa mengobati kepalaku yang pusing tadi
.
.
Di Taman

"Nchim" ujar Yoongi yang memulai pembicaraan.

"Iya boss? Ada apa?"

"Aku tidak akan memindahkanmu ke perusahaan Jeon"

"Hah boss serius??? Terus bagaimana dengan tender itu boss??? Tidak bisa begitu boss,ini kan semua gara-gara Nchim,Nchim mau bertanggung jawab kok. Tidak apa Nchim dipindah,yang penting Nchim tidak menganggur dan boss bisa dapat tender yang menguntungkan perusahaan." Jelas Jimin yang merasa bersalah,tapi jauh didalam hatinya,ia juga berat meninggalkan Min Company.

"Sudahlah Nchim,biar ku urus. Yang pasti kau tetap bekerja dikantorku dan aku juga akan mendapatkan tender itu" ujar Yoongi dengan percaya dirinya.

Kau tidak akan mendapatkan Jimin dan aku pasti mendapatkan tender itu Jeon Jungkook yang terhormat.

TBC

Maaf kalau updatenya g jelas jadwalnya,soalnya lagi sibuk kerja + skripsi ini.
Doakan lancar ya chingu 💋

Kalau readersnya udah 100,aku mau buat ff baru tentang VKook ♥️♥️

YOONMIN | MIN COMPANYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang