Pertemuan yang mengharukan

722 41 18
                                    

Chapter 2 : Pertemuan yang mengharukan

Sejam setelah mereka mencari dan merekapun akhirnya menemukan sebuah Kuil yang terletak di pertengan hutan yang sudah tak terawat. Kuil yang tidak begitu besar tapi masih sedikit bercorak.

"Itu kuilnya ayo kita masuk" tapi dengan cepat Sarada dan Shikadai langsung menarik tangan Boruto sebelum dia berhasil masuk melangkahkankan kaki kedalam kuil. "Tunggu Boruto, ada yang tidak beres!" tegas Sarada dan Shikadai bersamaan yang sukses membuat Boruto terhenti. Dan memamg ada sesuatu yang janggal dikuil itu.

"Naruto kau siap?"

"Shikamaru berhentilah bilang kalo ini merepotkan!"

"Hinata bagaimana pergerakan didepan sana?"

"Sasuke kun berhati hatilah"

Sembilan Rokie pun berkumpul, membuat tim yang diketuai Boruto ini kaget tak percaya.

"Tousan!"

_______________________________________

"Tousan!" Teriak Boruto kaget.

Boruto melihat pemuda dengan baju berwarna orange. Ditambah rambut kuningnya. Mata birunya. Kumis dipipinya. Tidak butuh waktu lama untuk Boruto mengetahui kalo itu adalah ayahnya. Sama persis seperti yang di foto diatas meja rumahnya. Ia yakin kalo foto itu adalah foto ayahnya yang berumur 13 tahun yang sama seusianya. Tapi bagaimana bisa ayahnya yang ada difoto keluar dari foto. Genjutsu ka?

Boruto berpikir mati matian soal ini, bagaimana bisa ayahnya yang menyuruh mencari gulungan, malah ayahnya kembali yang menghadang mereka untuk mengambil gulungan itu. Dan terlebi lagi bukan hanya ayahnya yang ada. Bahkan Bibi Sakura dan Paman Shikamaru berada disana juga. Serta Gurunya Uchiha Sasuke.

"Ini tidak mungkin!" kini giliran Shikadai yang berpikir, bahkan otak yang selalu muncul untuk menyelasaikan masalah kini malah menambahkan sebuah masalah.

"Saringgan!" Dengan cepat sarada mengaktifakan Saringgannya untuk mengecek kesembilan orang di depannya dan betapa kagetnya lagi Sarada setelah berhasil mengecek kesembilan orang di depannya.

"Ini nyata!" Ketus Sarada hingga membuatnya temundur dua langkah kebelakang tapi tidak untuk Boruto dan Shikadai yang masih tetap pada tempatnya.

Ditempat lain.

"Jadi tiga orang ini yang ingin mengambil gulungan ini ttebayou?" pemuda bersurai kuning ini menyengritkan alis kirinya keatas. "bukankah dia orang Konoha sama seperti kita?" lanjutnya sambil menatap heran ketiga pemuda di depannya.

"Byakugan!" permpuan bersurai indigo dengan cepat mengaktifkan mata khasnya. Hingga membuat Boruto yang melihatnya tambah tercengeng kaget. Kenapa karena dia yakin seratus persen kalo itu adalah ibunya.

"Hinata apa yang kamu lihat?" tanya seorang gadis pirang dengan satu ikatan di kepalanya." gadis termasuk di dalam team sepuluh, gadis penjual bunga di toko Yamanaka.

"Mereka manusia seperti kita Ino" tegas hinata yang masih fokus kepada ketiga pemuda di depannya itu. Ino pun yang akhirnya mendengar apa perkataan Hinata iapun langsung senang, bersyukur kalo itu bukan salah satu seperti bunshin atau mayat hidup yang di hidupkan kembali.

Janji BorutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang