kebahagiaan itu..

308 0 0
                                    

Kriiiiiinnng kriiiiinng kriiiiing alarmku berbunyi nyaring. Tersentak aku terbangun dari lelapku, kutatap jarum jam menunjukkan tepat jam 5 pagi. Aaah.. Enggan rasanya beranjak dari selimut hangatku. Aku kembali menutup wajahku, dengan selimut. Namun tak lama, terdengar ketukan pintu

Tok tok tok " aya bangun " teriak mamaku dari luar kamar. " Iya " sahutku sambil menggerutu. Dan akhirnya aku segera beranjak, sembari mengucek-ngucek kedua mataku. Kubuka pintu kamar lalu menuju dapur, seperti biasa segelas teh hangat sudah tersedia dimeja makan. Tanpa meragu, segera aku hirup teh hangat buatan mamaku. Aaah.. Nikmat sekali rasannya. Tanpa kusadar waktu sudah jam 5.30, aku lekas menuju kamar mandi untuk bersiap-siap tuk melakukan aktifitasku, yang sedikit membosankan. 30menit kemudian aku sudah rapi dan siap tuk berangkat kekantor. Mama aku berangkat " teriakku " , " iya, hati-hati kamu dijalan " sahut mamaku. Tepat jam 6.30 aku bergegas, agar tak telat sampai dikantor.

"Huufftsss.." Perjalanan yang membosankan, bathinku. Hampir setiap pagi selalu macet, jakarta.. Oh jakarta... Keluhku. Sepanjang perjalanan aku hanya mendengarkan music, paling tidak.. Aku gak teramat dongkol akibat macet. Hemssss.. Jam 8.30 akhirnya sampailah aku dikantor.

"Met pagi semua" sapaku penuh ceria

"Pagi juga ayaaa" balas teman-temanku

Wow pagi ini ada yang tampak beda ?? Hemsss apa yah, (pikirku). A'haa.. Ruangan dirombak rupanya, hehehehe meski hanya rubah meja dan kursi. Oia siapa yang mengatur semua ini, tanyaku. " Si Bos " sahut mela.. Owh dalam rangka apa neh. Tanpa kusadar, bosku sudah berdiri tepat dibelakang aku. " Biar ada suasana baru aja, aya " balas bosku. He' bapak sambil cengar cengir aku duduk dibangku tepat didekatku. " Gimana ?? Bagus gak perubahannya " tanya si bos. " Bagus " sahutan anak-anak buahnya. Wew pak kenapa cuma ruangan ini aja yang dirubah, tanyaku. " Rencana semua aya, cuma digilir " balas sibos. Oohhh.. Aku menyahut sambil manggut-manggut.

" Oke semua, met bekerja ya " ucap sibos, dan dia pun berlalu keruangan atas. Hemsss.. Wibawa sekali dan baik hati (bathinku). " Bagus kita punya bos yang baik dan asik ya " jawabku kepada teman-temanku. " Iya " balas santi, yah kalo gak enak mana betah kita disini bertahun-tahun. Wkwkwkkww kita semua tertawa, sembari bekerja ada saja celotehan-celotehan yang terlontar dari mulut kita masing-masing.

Tak terasa waktu menunjukkan tepat jam 12.00, hemsss waktunya istirahat. Aku dan teman-teman segera turun menuju kantin. Seperti biasa canda tawa selalu mengiringi, hingga kemeja makan kantin. " Makan apa ya ? " Bathinku, aku bingung cos aku ingin makan yang cocok dengan selera aku. " Ayaaa neh ada udang " teriak mela, hehehe dia tau aku gemar makan seafood. Tanpa pikir panjang, aku pesan udang yang dipenuh sambal merah. " Hemsss yummi " desisku. " Ay.. Gak bosen apa, hampir tiap hari makan udang or cumi " tanya ria. " Enggak sama sekali " sahutku sambil cengar cengir.

Akhirnya kami menyantap, semua pesanan yang sudah tersedia. Kelakar-kelakar candapun terus menghiasi. Waktupun berputar sangat cepat, setelah selesai menyatap makan siang kami bergegas kembali keruangan. Beuh.. Waktu tak terasa ya " dalam hati " , jam 4 kami bersiap-siap untuk merapikan berkas-berkas lalu bergegas untuk pulang.

Aku mengambil telepon genggamku, kupencet nomer tyo.. " Hallo ay.. " Suara tyo terdengar jauh , hemss berisik pula. " Kamu dimana ? " Tanyaku. " Dijalan yank, kan mau jemput kamu " balas tyo. Hemssss dengan hati senang " ok hati-hati yah yank, aku tunggu " sahutku. "Muaaaaacch, bubye " balas tyo..

Tepat jam 5.00 tyo sudah berada persis didepan kantorku, aku tak langsung menghampiri. Aku mencoba menjadi pemerhati " apa yang membuat aku jatuh cinta sama tyo " bathinku. Dengan segudang tanya, aku coba tepiskan keraguan ini. Dan aku segera menghampiri tyo, " hai sayang " teriakku dari kejauhan. Tyo pun tersenyum, " haii juga yank " balas tyo. Aku terhenti tepat dihadapannya, dan menatap wajahnya tanpa kedip. " Hello ada apa si yank, kok liatin aku seperti itu " tanya tyo sembari melambaikan tangannya tepat pada pandanganku. " Hemsss.. Kenapa aku jatuh cinta sama kamu, yank " tanyaku. " Kenapa kamu tiba-tiba tanya hal itu " sahut tyo. " Entahlah, aku hanya ingin meyakini hatiku " jawabku. " Udahlah yank, kita jalanin aja semuanya. Biar kita bisa mendalami satu dengan sama lain " ucap tyo. " Iya, maaf ya " sahutku. " Iya gpp , aku ngerti kok " balas tyo.

Akhirnya kami bergegas pulang, eh tidak ternyata tyo punya tujuan lain. Tyo menuju suatu tempat, " kita mampir dulu yah " ucap tyo. " Iyah yank " sahutku penuh senyum bahagia. Hemsss.. Danau, indahnya sore hari, langit dihiasi warna jingga. Aku terpukau menatap senja, dan aku bahagia dalam dekapan hangat tyo yang merangkulku. Sekali-kali kutoleh pandanganku ke arah tyo, dan tyo pun menyambut sembari berbisik " aku sayang kamu, ay " akupun tersenyum dan kueratkan kembali dekapanku didadanya. Aku merasakan kedamaian yang teramat sangat, ketika kutatap mata teduh tyo. " Ya Allah.. Jika dia untukku, jangan pisahkan kami " bisikku dalam hati. Langitpun mulai berangsur kelabu dan gelap. Aku dan tyo duduk tepat dibibir danau, sembari menikmati segelas coklat hangat. Tak lama kemudian pelayanpun mengantarkan roti bakar pesanan tyo, hemsss indahnya suasana ini, bathinku. Beberapa jam kemudian, kami bergegas untuk pulang.

Setengah jam kemudian sampailah dirumahku, aaahhh tak ingin pulang rasanya, gerutu dalam hati. " Yank hati-hati yah dijalan, terimakasih buat hari ini, aku seneng banget " ucapku. " Sama-sama yank, aku juga bahagia bisa bersama kamu " balas tyo. Dan tyo pun melajukan kendaraannya, dan hilanglah dia dari pandanganku. Dengan lesu, aku memasuki rumah dan segera masuk kekamar. Aku langsung merebah diatas ranjangku, sembari menghayal kejadian tadi , " hehehhee tawaku, seneng banget hari ini " bathinku. Terhenyak dan buyar hayalku ketika handphoneku berbunyi. Kulihat no itu ah ternyata iwan, hems aku malas mengangkat dan kubiarkan tak terjawab.

" Maaf wan,.. Tak ada maksudku menyakiti kamu " lirihku.

Aku tak pedulikan handphone yang berbunyi, dan aku segera kekamar mandi membersihkan raga ini. Beberapa menit kemudian, kesegaran kembali kurasakan. " Segarnya kalau habis mandi " dan kutenggok hpku, hemsss 5 panggilan tak terjawab dan itu dari iwan. Sungguh tak ada niatan aku tuk menelepon balik, malah aku segera merebah dalam selimut hangatku. Aku lelah, tapi aku tak bisa terpejam. Ada rasa bersalah, ada rasa keraguan semua itu bercampur aduk hingga membuat hatiku gelisah.

" Aku ngantukkkkkk " teriakku dalam hati, namun mata ini tak juga terpejam. Bolak balik badan hingga terasa kesal, lalu aku coba memaksakan menutup wajahku dengan bantal. Alhasil nihil.. Aku tetap tak bisa terlelap. " Ya Allah.. Tenangkan hati ini, aku tau aku bersalah dalam hal ini. Lantas apa yang harus aku lakukan " bathinku. Waktupun kian larut, dan lelahkupun menghantarkan aku dalam mimpi...

ZzzzZzzZzzz ....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 12, 2012 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

" Kebodohan Terindah "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang