"I will never be good enough for anyone. Thats all."
(500 w)
.
.
."Aku hanya merasa, aku memang tidak pandai dalam segi apapun, Jin-ah."
Gadis itu kembali mengusap wajahnya frustasi, ruangan hangat yang ia sebut sebagai kamar terlihat begitu berantakan.
Sedangkan sosok lelaki sempurna dihadapannya hanya mampu menatap presensi gadisnya dengan sendu, merasa bersalah atas apa yang telah terjadi.
"Berhenti berbicara omong kosong, Hyunmi."
Kini, lengan kekar seorang Seokjin sudah terangkul nyaman di pundak ringan Hyunmi dan menghasilkan derit tempat tidur yang tergeser sedikit saat Hyunmi menyambut rangkulan sang lelaki tampan.
"Kau hanya perlu, untuk terus mencoba."
Seokjin tersenyum, mencoba memberikan kekuatan magis kearah Hyunmi yang menatapnya dengan tatapan putus asa.
"No."
Hyunmi kini menepis rangkulan hangat Seokjin -yang sedikit tercekat karena tenaga gadisnya yang cukup besar.
"I'm done with everything, Jin-ah. Aku menyerah."
Hyunmi kembali meneguk ludah. Pahit. Ini sangat pahit. Saat ia tengah berusaha untuk meraih cita-nya yang sudah di pelupuk mata, namun kembali, ia harus menguburnya dalam-dalam karena kemampuannya yang itu-itu saja, -begitu yang juri katakan.
"Kau berbakat, sayang. Kau mampu menyusun tangga nada menjadi suatu lagu yang indah, lihat, bahkan orang-orang mendukungmu, meskipun kau gagal tergabung di agensi sialan itu."
Hyunmi menggeleng kuat, fikirannya kacau dan hatinya hancur. Hanya liquid bening yang mengalir deras dari pelupuk matanya lah bukti kuat bahwa ia tengah hancur dan -putus asa.
"Ya. kau benar. Tapi, karena itu lah, aku merasa,"
Hyunmi mengusap airmata nya dengan lengan hoodie pastel yang menjadi andalannya, lalu menatap sanksi kearah presensi Seokjin yang masih menatapnya dengan hangat.
"I will never be good enough for anyone. Thats all."
Seokjin terdiam sesaat ketika mendengar penuturan gadis itu yang semakin kalut dalam keputus asaan. Ia merangsek maju dan mengusap lembut surai legam gadisnya, bermaksud memberinya kekuatan untuk bertahan.
"Kau bisa mencoba di lain kesempatan, jangan putus asa begini."
Hyunmi tergugu dalam diam. Benar, ia bisa kembali mencoba mendaftarkan diri untuk ikut kompetisi dimana ia akan tergabung dalam sebuah agensi dan lahir sebagai seorang bintang, namun, -tidak.
Ia rasa, waktunya sudah sampai. Ia akan habis sedikit lagi.
"Tidak, Jin-ah. Aku tidak akan mencoba lagi. Aku menyerah, dan, aku ingin berhenti."
Hyunmi kembali terdiam saat Seokjin mengikis jarak, nafas hangatnya menyentuh permukaan kulit telinga Hyunmi dengan kesan yang -cukup seksi.
"Kau yakin akan menyerah, gadis kecil?"
Suara berat seorang Seokjin seolah memenuhi indra pendengaran dan fungsi otak Hyunmi, afeksi nya sangat kuat. Ia tak bisa berkutik.
"Y-ya, aku akan menyerah."
Seokjin kembali pada posisi semula, meninggalkan degupan jantung tak terkontrol pada sosok Hyunmi yang masih terdiam tanpa ekspresi.
Hyunmi akui, hadirnya seorang Kim Seokjin sebagai seseorang yang special bagi hidupnya, mampu membuat beban yang dipanggul oleh gadis itu sedikit meluruh. Walaupun, tetap, Hyunmi hanya akan teguh pada keputusannya.
"Baiklah kalau begitu,"
Seokjin menangkup kedua pipi tirus gadis bermarga Park tersebut -dan memberinya senyuman hangat yang siapapun tak pernah tahu, -bagaimana afeksinya untuk kesehatan jantung.
"Mau ikut denganku sekarang, sayang?"
Hyunmi menggeleng dan melepas kedua tangan dingin Seokjin yang masih betah menangkup pipinya. Ia tersenyum yakin dan mengecup pelan bibir plum Seokjin yang selalu menjadi candu.
"Aku akan melakukannya sendiri, Jin-ah. Kau tunggu saja di tempatmu, aku akan menyusulmu. Secepatnya."
Seokjin tersenyum dan mengangguk patuh. Hyunmi kembali merasakan debaran hebat saat melihat senyum hangat yang tak pernah berubah dari kekasihnya itu.
"Ada permintaan lain sebelum aku pulang, nona manis?"
Hyunmi mengangguk mendengar tawaran manis Seokjin.
"Siapkan tempat untukku beristirahat dengan tenang bersama denganmu di dimensi lain, itu permintaanku, Jin-ah." []
Mijeon Notes:
Mau nyoba nulis juga meskipun pasti ga ngefeel samsek, but makasih kak Arcas dan kak Moka yang sudah menyediakan challenge ini untukku dengan prompt nya yang luar biasa keren:"^
Challenge accepted augustddrugs dan taeffeine dua writer favoritokuuu💕💕
KAMU SEDANG MEMBACA
25 Days Of Flash Fiction
Short Storytell me a good story everyday. and, i'll tell u what a mean of nightmare is. (( Challenge accepted to augustddrugs & taeffeine )) Start; 28 December 2017.