Matahari terbit di ufuk timur, pagi yang cerah menanti. Hari ini adalah hari yang sangat tidak disukai oleh hampir semua orang yang bekerja atau bersekolah. Hari ini hari Senin, mereka harus kembali ke aktivitas semula setelah long weekend.
"Bi, sarapan nya udah siap?
"Udah, Non. Non Aurel mau makan sekarang?"
"Gak deh, Bi. Aku bawa roti aja. Aku pergi ya, Bi Inah."
Itu lah percakapan Aurel dengan Bi Inah, asisten rumah tangga yang bekerja di rumahnya.
Aurel's POV
Aku Aurel, Aurelia Fredella Afsheen. Mungkin kalian akan merasa bingung, mengapa aku hanya bersama ART di rumahku. Aku memang tidak kekurangan. Tetapi aku tinggal sendiri di Jakarta, mama tinggal di Australia, sedangkan papa tinggal di Malaysia. Keluarga yang lainnya menyebar di berbagai belahan dunia ini, mereka sangat susah untuk dihubungi. Aku bingung, mengapa orang tuaku tidak tinggal bersama lalu bekerjasama mengurus bisnis mereka. Mereka memutuskan pindah sejak kejadian itu. Aku melamun mengingat kejadian itu.
"Non, ini sudah sampai. Non?" Tanya supirku sambil melambai-lambai kan tangan di hadapanku.
"Maaf, Pak Ujang. Oh, sudah sampai. Jangan lupa jemput jam 3."
"Baik,Non. Saya permisi." Balas Pak Ujang ramah.
Aku melangkahkan kakiku ke pintu masuk SMA Harapan. Aku memasuki ruangan kelas ku, 11 IPA. Seperti biasa, mereka sedang asyik bergurau serta bergosip dengan kawan masing-masing. Aku memang tidak pandai bergaul. Ada sih teman, tapi tidak dekat. Aku duduk di bangku ku. Di pojok kanan, paling belakang, menyedihkan sekali, kan?
TIME SKIP
author's POV
Bel pulang sekolah berbunyi. Semua murid berhamburan keluar untuk pulang. Tiba-tiba telepon genggam Aurel berbunyi, rupanya Pak Ujang, supir Aurel, menelpon.
Pak Ujang : "Halo,Non."
Aurel : "Iya halo Pak Ujang. Ada apa ya?"
Pak Ujang : " Bapak mohon maaf,Non. Anak bapak masuk rumah sakit karena kecelakaan tadi. Jadi bapak gak bisa jemput, Non."
Aurel : "Hmm.. Ya udah gapapa, Pak. Semoga anak bapak cepat sembuh."
Pak Ujang : "Terima kasih, Non Aurel."
Sambungan telepon pun terputus. Tiba-tiba petir menyambar kencang. Tetesan air membasahi bumi. Air hujan membasahi tanah dengan deras. Aurel pun memutuskan untuk segera memesan kendaraan online karena sekolah pun sudah sepi. Tapi sayang, tidak ada satu pun supir yang menerima pesanan. Mungkin hari ini bukan hari keberuntungan bagi Aurel.
Aurel's POV
Aku memutuskan untuk pergi ke warung yang tidak terlalu jauh. Ku kumpulkan tekad ku untuk menerobos hujan. Ku percepat langkah kaki ku, karena sweater yang membalut tubuh ku sudah sangat basah. Tiba-tiba ku rasakan hujannya berhenti. Namun sebenarnya tidak, ada tubuh indah yang memayungi ku dari belakang.
________________________________________________________________________________Siapakah laki-laki itu ? Next or stop ? BTW gambar itu hanya ilustrasi buat gambaran aja. Menurut kalian cerita ini gimana ? Jangan lupa VOTE dan COMMENT. Sorry kalo ada salah atau typo. XOXO
YOU ARE READING
Liberosis
Teen FictionTentang Aurelia, gadis dengan kehidupan yang rumit. Setelah banyak cobaan yang menimpanya, Aurelia harus pergi ke Korea dan tinggal di sana. Lalu, apa itu liberosis ? Bagaimana kelanjutan kisah hidup Aurelia ?