Aurel's POV
"Lu cewe, udah gede lagi, ga baik ujan-ujanan begini. Lagian ini udah sore. Nih payungnya pegang."
Aku pun menggenggam payung itu. Suara itu terdengar dari sang pemilik tubuh indah. Aku melihat sesosok bermasker hitam, berjaket hitam, serta bertopi hitam.
Wajahnya tak bisa kulihat dengan jelas.
Saat aku ingin mengucapkan terima kasih, penyelamat ku itu pergi berlari seperti Flash ke arah berlawanan dan sepertinya tidak dapat ku kejar.
Akhirnya aku pulang dengan payung laki-laki itu.
Sesampainya di rumah, aku membaringkan tubuhku di kasur. Pikiranku melayang-layang jauh. Aku teringat akan laki-laki yang menyelamatkan ku. AH! Aku kenapa sih!
Akhirnya ku putuskan untuk membaca novel favoritku, The Fault in Our Stars. Tak terasa kantung mata ini memberat. Mataku terpejam secara perlahan.
Suara alarm membangunkan ku. Seperti biasa, Bi Inah menyiapkan sarapan. Tentu saja, aku memakannya dengan lahap.
Hari ini aku berangkat dengan ojek online. Ya, Pak Ujang tidak masuk karena anaknya dirawat. Tak terasa waktu berjalan, gerbang sekolah SMA Harapan sudah jelas terlihat di depan mata. Aku segera turun dan berjalan menuju kelasku. Murid-murid banyak yang berbincang-bincang, bahkan ada yang berteriak.
Tentu saja aku keheranan. Aku menghampiri Lisa, salah satu murid yang pintar serta kaya tetapi rendah hati.
"Lis, ini ada apa ya? Kok, pada heboh-heboh begini." Tanyaku.
"Aduh,Rel, kamu ini kudet banget ya. Kamu emang gak tau? Itu loh, ada murid yang GANTENGGGGGGG banget. Sebelas duabelas sama oppa-oppa Korea gitu." Balas Lisa dengan semangat.
"Yaelah. Murid cowok ganteng. Mainstream. Udah ya, Lis, aku ke kelas. Bye." Jawabku.
Aku berjalan menuju kelasku. Tepat saat ku duduk, bel berbunyi. Lalu Bu Jeni, wali kelasku memasuki kelas.
(?) POV
Aku melangkahkan kakiku ke SMA Harapan. Sekolah baruku.Saat aku masuk semua murid cewe di sana berteriak. Bukan hal baru bagiku. Aku mempercepat langkahku dan segera pergi ke ruang guru.
"Kamu...hmm..Andra ya? Perkenalkan, nama saya Ibu Jeni." Kata salah seorang guru.
"Iya, betul." Jawabku.
"Ah, kamu akan jadi salah satu murid di kelas Ibu. Ayo cepat ikut Ibu, bel nya sudah bunyi."
Aku hanya mengekor di belakang Bu Jeni. Ah, rupanya ini ruang kelas ku.
11 IPA
Aurel's POV
Bu Jeni memasuki ruang kelas ku. Tetapi.. dia tidak sendiri. Ada seorang laki-laki berwajah tampan yang mengikutinya dari belakang.
"Selamat pagi anak-anak." Ucap Bu Jeni.
Tentu saja semua murid menjawabnya.
"Oh ya, ini ada murid baru yang akan menjadi teman sekelas kalian. Silahkan perkenalkan dirimu, nak." Ucap Bu Jeni.
"Hhhmmm.. Halo semua. Nama saya Andra. Achilles Andra Daffana. Aku harap kita bisa menjadi teman baik." Kata si anak baru (yang tampan) bernama Andra itu dengan sangat cool, bukan cool, dingin.
________________________________________________________________________________
Maapkeun JKthor yang baru publish lagi. Sebagai permintaan maaf, JKthor kasih foto pacar JKthor di chapter ini. AWAS! Jangan suka lhoo ya :v Bayangannya Andra itu seganteng pacar JKthor. Okelah semoga suka. MAAF KALO ADA YANG SALAH. kindly vote & comment please :) LOVE, JKthor (JK Author)
YOU ARE READING
Liberosis
Teen FictionTentang Aurelia, gadis dengan kehidupan yang rumit. Setelah banyak cobaan yang menimpanya, Aurelia harus pergi ke Korea dan tinggal di sana. Lalu, apa itu liberosis ? Bagaimana kelanjutan kisah hidup Aurelia ?