Sudah sekitar dua bulan Jungkook murung padahal ini sudah dekat dengan yang namanya ujian.
Nayeon dan Jin masih berhubungan baik tapi setelah Jin mengetahui semuanya Jin seperti menjaga jarak dan hubungan mereka kandas dan kini hanya sebagai kakak kelas dan adik kelas.
Sekarang Jin menjadi pewaris tunggal di keluarga Kim---ya Nayeon sudah tau kalau Jin awalnya hanya ingin berhubungan dengan Nayeon karena perebutan harta.
Tapi Nayeon hanya menganggapnya biasa dan tak mempermasalahkannya semuanya membaik dan berjalan dengan lancar.
Kini hubungan kakak beradik itu sudah kandas tanpa bekas mereka tidak akan terlihat seperti kakak beradik sungguhan.
Mungkin ini sudah takdir dan perebutan tahta itu sudah berakhir dan tak akan kata rival diantara mereka .
Mereka hidup masing masing dan menghiraukan masa lalu.
Nayeon pov
Aku bahagia semua telah berakhir dan aku mengetahui semuanya aku merasa keinginan ku terwujud dan semua yang ku inginkan hapir semuanya aku dapatkan.
Dari persahabatan ekonomi pembelajaran tapi hanya satu aku belum terus terang dengan hatiku tentang percintaanku.
End pov
Pagi ini adalah pagi ke 57 Nayeon bangun di ranjang rumah itu rumah yang seatap dengan Jungkook.
"Hoam..
Nayeon bangun meregangkan tangannya dan membuka matanya perlahan.
Dia segera ke kamar mandi untuk besiap siap ke sekolah.
Dia turun dan makan bersama dengan keluarga kecilnya itu.
Paman Ayah Rara dan Jungkook.
"Pagi semua."sapa Nayeon.
"Pagi sini sayang makan ."jawab Ayah.
"Iya ayah."
Nayeon duduk disamping Jungkook dan berbincang bincang obrolan biasa.
Nayeon berangkat bersama Jungkook kesekolah.
...
Sekolah.
Nayeon turun dari mobil.
"Jungkook aku akan ke kelas ya."
"Tunggu."
"Apa?."
"Aku tunggu kamu nanti istirahat di loteng sekolah."
Nayeon mengangguk dan segera pergi ke kelasnya.
...
Kelas.
Nayeon bertemu dengan sahabatnya itu Dahyeon.
"Hallo Nay."sapa Dahyeon.
"Iya ada apa kau terlihat bahagia sekali."
"Heheheh aku mau curhat sama kamu."
"Curhat apa?."
"Aku sudah jadian sama kak Jimin."
Nayeon kaget mendengar perkataan Dahyeon.
"Akh elu ngayal yak mana mungkin terjadi."
"Itu benar maaf aku baru cerita sekarang sebenarnya aku sudah pacaran dengannya dari minggu lalu."
"Alah kau ini mau menghindari pj ya nanti kau harus teraktir aku ya."
"Baiklah."
~
Loteng sekolah.
Bel telah berbunyi dari 15 menit yang lalu Nayeon berlari di lorong sekolah karena lupa kalau dia punya janji dengan Jungkook.
"Hosh..hoshh..
Nafas Nayeon terengah engah.
"Dari mana saja aku sudah menunggumu lama."
Suara itu terdengar dari pinggir Loteng Nayeon memandangi lelaki itu ya dia Jungkook.
"Maaf aku tadi ke kantin dulu ."
"Ya sudah duduk disini."
Nayeon mendekati Jungkook dan duduk disampingnya.
"Nay."
"Hmmmm...
"Apa kau ingat apa yang Jisoo tulis disuratmu."
"Akh iya aku ingat."
Jungkook memgang kedua tangan Nayeon dan menatapnya dalam.
"Aku mencintaimu Nay."
"Kau mengatakan ini untuk mengabulkan keinginan Jisoo saja bukan."
Nayeon menatap ke arah lain memendam rasa kecewa.
"Lihat aku."
Jungkook mengalikan padangan Nayeon kepadanya.
"Percaya lah hanya ini yang aku rasakan saat ini."
"Aku mencintaimu juga Jungkook."
Nayeon tersenyum lebar dan Jungkook pun begitu.
Langit cerah ini serasa menjadi saksi bersatu nya dua insan yang bersatu karena latang belakang dan sipat yang bertentangan dahulunya.
Mereka saling menatap dan...kalian bisa memikirkan akhirnya seperti apa.
-end
Akhirnya selesai juga aku bawa cerita baru nih dan udah di publis beberapa chapter.makasih banget yang sudah mau baca ff aku ini dan maksih yang udah vote sama voment itu membuat aku semangat loh banget malahan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Untuk itu kalian yang mau ada epilognya bisa voment.
