PROLOOG

729 36 2
                                    

"Elle."

Seseorang terdengar memanggil namanya. Elle mencari-cari ke arah datangnya suara. Ia menoleh ke belakang dan menemukan sang sumber suara.

Pria itu tersenyum lebar dan berjalan ke arah dirinya. Senyum itu pun menular pada dirinya.

Ia kembali menatap ke depan. Menikmati pemandangan yang ada di hadapannya. Sebuah kincir angin besar dengan latar belakang pedesaan yang sangat menakjubkan. Indah sekali.

Elle merasakan seseorang memeluknya dari belakang. Dan ia merasakan kedamaian. Kedamaian yang ia dambakan sepanjang hidupnya.

Elle tersenyum. I love this moment.

"Kamu tahu?"

Elle menolehkan kepalanya, berusaha untuk menatap pria itu. Tapi ia malah semakin merasakan pelukan itu semakin erat. Seakan tidak membiarkan Elle berbalik dan menyuruhnya untuk terus mendengarkan.

"Apa kamu lihat kincir angin itu?" Pria itu menunjuk sebuah kincir angin besar yang berada di hadapan mereka.

"Kincir angin itu terus berputar, iya kan?" Elle mengangguk, masih bingung dengan apa yang sebenarnya ingin diutarakan pria itu.

"Kincir angin itu melambangkan cinta sejati sebenarnya."

"Hah?" Elle melongo. Ada-ada saja, pikirnya.

"Cinta sejati selalu kembali pada pemiliknya. Entah kamu berjalan sejauh apapun, pasti akan selalu kembali pada tempat semula. Terkadang butuh waktu memang. Tapi sama seperti kincir angin yang selalu berputar kembali ke titik semula, cinta sejati juga akan kembali pada pemiliknya."

Elle akhirnya membalikkan tubuhnya dan menatap pria itu. Ia mengerutkan keningnya, lalu tertawa.

"Kamu pasti membual lagi."

Pria itu mengangkat alisnya mendengar tuduhan Elle.

"Kamu tidak percaya ya?" Pria itu mendekatkan wajahnya dan tersenyum lebar.

"So? You want to try it?"

WINDMOLEN | EUROPE SERIES #3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang