Di hari ke3 MPLS SMK KARTINI seluruh peserta diarahkan kelapangan untuk mengikuti latihan baris-berbaris yang katanya akan dipimpin langsung dari perwakilan kunjungan polres sekitar.
semua siswa sudah lengkap dengan seragam olahraga dari asal sekolah menengahnya masing-masing.
"Edan turu. lama bener ini mulainya ya?" oceh Ruth mencak-mencak.
"konon katanya, kalo baris-berbaris lo bagus, lo bakal dicatet namanya buat pengibaran tanggal 17 agustus nanti,Ruth." Ucap Nasya. yap, baru beberapa hari dia bersekolah, bahkan Ruth sudah memiliki banyak teman. bukan hanya dari sekolah asal menengah-nya saja, tapi juga dari sekolah lain. Nasya, Kelly, Fufi, Ratna misalnya.
"hah? serius lo?" tanya Kelly.
"kalo gua denger-denger sih udah banyak banget kaka paskib disini yang masuk seleksi PPI" sekarang giliran Ratna yang menyahuti pembicaraan mereka.
"Lo kan pengen banget tuh, Ruth, jadi TNI, ya coba aja dulu ikut eskul pengibaran disini, toh siapa tau lo beruntung. terus lo bisa ikut seleksi PPI sampe tingkat Nasional. abis itu lo bisa lanjut deh keMiliteran" Ucap Fufi enteng.
"Lo pikir masuk seleksi PPI tuh gampang?" sahut Ruth menanggapi.
"Anak-anak, perhatian, tolong dengarkan sebentar." dari atas podium, seorang guru berusaha mengheningkan suasana.
beberapa kali guru itu mencoba, tetap saja gagal. sampai akhirnya,
"KALIAN BISA DIEM GA? APA PERLU MULUT KALIAN SAYA KEPANG SATU-SATU?!" itu bukan suara guru tadi, melainkan salah satu kaka osis yang terkenal galak nya.keadaan mendadak hening, guru diatas podium itu tersenyum ramah kepada kaka osis galak tadi.
"Terimakasih,Do" ucap guru itu.Kaka osis galak itu hanya balas senyum dan mengangguk sopan lalu berjalan kepinggir lapangan.
"baik anak-anak, ada informasi yang perlu saya sampaikan. bahwa bapa kunjungan dari Polres tidak bisa ikut serta menghadiri kegiatan baris-berbaris ini, jadi yang akan memimpin kegiatan ini akan saya serahkan kepada Kaka eskul Pengibaran" ucap nya
"huuuuuu" anak-anak serentak menyoraki.
lalu, mik diatas podium itu diambil alih oleh seorang laki-laki berpostur tegap dengan kepala plontos. ya memang disekolahan ini diperlakukan aturan untuk berkepala plontos untuk putra.
"semuanya diam." ucap laki-laki itu.
lalu keadaan kembali tenang."perkenalkan, saya salah satu dari kaka eskul pengibaran disini. saya yang akan memimpin kegiatan baris-berbaris. tolong ikuti dengan sungguh-sungguh. karena, untuk mereka yang beruntung, nama mereka akan kami catat dan diikut sertakan untuk kegiatan pengibaran 17 agustus nanti." Ruth fokus bukan mendengarkan ucapan kaka plontos itu, tetapi karna wajahnya yang rupawan dan wibawa-nya yang cool.
"mari kegiatan baris-berbaris kita mulai dengan pemanasan ya. dimulai dari area kepala terlebih dahulu." ucapnya memberi aba-aba.
setelah pemanasan selesai, akhirnya kegiatan baris-berbaris dimulai. Ada beberapa orang berkeliling membawa notebook dan juga pulpen, orang itu melihat nametag peserta lalu mencatatnya.
tiba-tiba muncul seseorang yang Ruth perkirakan salah satu dari Kaka eskul pengibaran, ia datang lalu memperhatikan Ruth sebentar lalu menulis namanya diNotebook yang ia bawa.
hati Ruth senang bukan main, ia mulai berfikir saat ia ikut disalah satu pasukan pengibar itu.
Kegiatan baris-berbaris telah berakhir sedari tadi. lalu peserta diarahkan keAula untuk mengikuti acara selanjutnya.
tiap jurusan memiliki mentor masing-masing. Kegiatan sekarang adalah mengerjakan soal matematika.
"perhatian." teriak seorang perempuan dari depan sana.
"nama-nama yang saya sebutkan, harap berkumpul didepan perpustakaan setelah MPLS selesai."
kemudia perempuan itu menyebutkan banyak nama sampai akhirnya Ruth dan teman-temannya pun disebut.
"-Ruth, Kelly, Ratna." dan nama mereka yang menjadi penutup."Lah ko Fufi ga disebut?!" kaget mereka bertiga.
"iiiih kalian tuh alay ya. gua emang sengaja asal-asalan tadi, biar ga dicatet namanya." ucap Fufi bangga.
Ratna, Kelly, dan Ruth serentak menoyor kepala Fufi
Kegiatan MPLS ini berakhir. jika peserta yang lain langsung pulang kerumah mereka masing-masing, berbeda dengan nama yang tadi siang disebut, Mereka semua berkumpul didepan ruang perpustakaan. lebih tepatnya, bescame eskul Pengibaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUTH
Teen FictionIni bukan cerita tentang sad atau happy ending. tapi dimana kisah hidup gua berjalan, gua bisa kapan aja buat 'end-ing' cerita ini.