chapter 4

136 12 3
                                    

"Ayah, aku ingin berubah....."

Kata-kata inilah yg aku lontarkan kepada ayah di pagi yg cerah itu. Terlihat jelas bahwa ayah kebingungan dengan perkataanku. Pagi-pagi sekali aku sudah menemui ayah di ruang kerjanya.

"Berubah? Maksudmu?"

"Aku ingin berubah. Aku tidak mau hidup seperti ini terus, aku ingin menjadi anak yg membanggakan ayah dan juga ibu. Aku ingin kuliah lagi, ayah. Betapa bodohnya aku selama ini menghabiskan waktu untuk hal-hal yg tidak berguna. Bahkan aku telah membuat ibu menderita."

Sejenak ayah diam. Aku tidak tahu apa yang beliau rasakan. Beliau hanya melihatku, dan kurasakan tatapannya menembus jantungku.

"Bagaimana, ayah..."

Ayah menangis. Akupun mulai menitikan airmata.

"Nak, apa yg lebih menyenangkan hati orangtua, kecuali melihat anaknya menjadi anak yg lebih baik dan berbakti kepada orangtuanya? Hasratmu untuk berubah adalah keinginan yg amat mulia. Ibumu juga pasti akan senang mendengar hal ini."

Ayah, kupikir kau tak pernah peduli padaku. Karna setiap hari kulihat kau selalu sibuk dengan pekerjaanmu, tanpa pernah melirik ke arahku, bahkan kau sering memarahiku dan membentakku. Tapi sekarang aku tahu ternyata aku salah. Kau tidak begitu buruk. Sekarang aku bisa merasakan kasih sayang dan ketulusan lewat kata-kata dan airmatamu.

Segera ku hampiri ayah dan kupeluk dia dengan erat. Tak ingin lagi kehilangan orangtua yg tinggal satu-satunya. Aku menjadi teringat ibu. Pelukan ayah hangat seperti ibu. Dalam hati aku berjanji kali ini aku akan bersungguh-sungguh untuk berubah.

Ayah melepas pelukanku. Mengajakku duduk dan mengobrol.

"Lalu, kamu ingin kuliah dimana bin?" tanya ayah padaku.

"Entahlah yah, apa mungkin aku harus kuliah di universitas sebelumnya?" tanyaku balik kepada ayah.

Sebelumnya aku juga pernah kuliah. Dulu aku berpikir untuk apa kuliah? Untuk mencari uang? Mengejar kekayaan? Semuanya sudah aku miliki. Tak sudi aku duduk berlama-lama di depan dosen yg mengoceh sepanjang hari. Untuk apa aku mengejar ilmu? Kecuali ilmu itu bermanfaat untuk membangun hidup. Sedangkan aku sudah memiliki segalanya tanpa ilmu yg harus aku kejar? Begitulah pikirku. Aku malas mendengarkan semua ocehan dosen di kampus, belum lagi orang-orang yg berusaha mendekatiku karna ketampanan dan kekayaanku. Huh aku semakin malas saja berangkat kuliah. Kuliah hanya membuang-buang waktu dengan percuma. Aku hanya tahan di tingkat pertama.

"Itu semua terserah kamu bin, kan kamu yg akan menjalankannya..." kata ayah

"Sebenarnya aku tidak ingin kuliah disana. Orang-orang di kampus terlalu mengganggu. Kalau boleh aku ingin kuliah di luar negeri ayah. Lagipula aku ingin mencari suasana baru. Aku juga ingin mencoba menenangkan pikiranku...." jawab hanbin dengan mimik seriusnya. Berharap ayahnya akan mengabulkan kemauan nya.

"Hmm, arraseo. Kalau itu kemauanmu ayah akan mengabulkannya..." kim jiyong tersenyum melihat anaknya yg begitu senang. Sudah lama sejak ibunya tiada tak pernah dia liat senyum bahagia hanbin yg kini muncul kembali.

"Terima kasih ayah sudah memberiku kesempatan. Aku berjanji akan berubah dan membuat ayah bangga." Ucapnya dengan senyum bahagia yg tak luput dari wajah tampannya.




Hanbin tengah mempersiapkan barang-barang untuk kebutuhannya nanti selama di inggris. Hanbin sudah memutuskan dia akan kuliah di universitas....... Menurut rekomendasi sahabatnya itu adalah universitas yg bagus. Dia sangat bersemangat sekali mempersiapkan segala sesuatu nya. Padahal keberangkatannya itu besok dan ini masihlah sore untuk bersiap-siap. Setelah selesai bersiap-siap, hanbin mengambil ponselnya dan mengetik beberapa kata pesan kepada bobby. Dia harus memberitahu kabar baik ini kepada sahabatnya itu.

To : bobby gitong #elahsembaranganajanamainorang😂

Bob, gua punya kabar baik. Gua besok berangkat ke inggris. Gua mau ngampus disana...

From : bobby gitong
Weehhh gila lo, seriusan besok ke inggris? Lah jauh amat sih bin, knp ga disini ae?

To : bobby gitong
Ya serius, yakali gua canda doang bob. Ogah gua disini ntar ketemu lo ae. Hahaha jan kangen gua yaa. Bye. Jaga diri lo baik-baik.

From : bobby gitong
Najisun gua kangen ama lo. Ada juga lo kali yg kangen ama gua. 😬
Jaga diri lo juga. Yg baek-baek ye disono. Dan jan lupa comblangin gua ama cewe-cewe disono. Hahahaha


Pesan terakhir bobby udah ga ditanggepin lagi ama si hanbin, karna si hanbin sekarang udah tidur nyenyak di kasur empuknya..





















DistanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang