Ada orang, agaknya dengan sedikit bangga berkata bahwa “Memang aku mudah marah, tapi aku segera melupakannya.”
Mereka dianugerahi kemampuan untuk menyembuhkan sendiri luka hatinya. Tak heran, meski amarahnya meledak-ledak tak terkendali, hanya dalam hitungan detik mereka sudah berbaikan lagi; bersendau gurau seolah tak terjadi sesuatu apa. Betapa sebuah anugerah yang tak ternilai.
Contohnya saja“Bukankah ketika bom atom dijatuhkan? Diperlukan beberapa menit saja untuk lari dari area peledakan. Namun, lihatlah kerusakan yang terjadi. Rasanya seabad tak cukup untuk menyembuhkan kerusakan yang terjadi.”
Amarah menimbulkan dua luka; di hati dan kita sendiri lebih dalam lagi di hati si korban.
Mungkin mudah mengobati luka hati sendiri.
Tetapi…., apakah anda menjamin kesembuhan luka orang lain?“Anugerah” yang lebih bercahaya adalah bila anda mampu menahan amarah anda disaat anda marah dan yang lebih penting dapat menyembuhkan luka hati orang lain.
#UUA
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Yang Memotivasiku
ContoSebuah Motivasi Untuk Tetap Bertahan walaupun tersiksa