Chapter 4

174 6 3
                                    


Outhor P.O.V

Angin pagi berhembus pelan menyapu dedaunan dengan indah, langit indigo dengan awan putih menandakan awal kehidupan dimuka bumi. Tetesan embun membasahi daun dan salju yang turun tadi malam mulai membekukan jalanan menjadi licin dan dingin. Walau di dalam ruangan sudah dipasang pemanas, tetap saja hawa dingin dari musim ini tetap terasa.

Seseorang yang berada di atas kasur itu menarik selimutnya ke atas sampai menutupi kepalanya. Seperti tak ingin melakukan aktivitas apapun di pagi ini, ia kembali terlelap dengan mudah dikarenakan cuaca pagi ini sangat dingin.

Sedangkan seorang lagi, asyik dengan pekerjaan yang menumpuk sejak semalam dan kantong matanya merusak wajah tampan yang rupawan itu. Ia terus berkutat pada pada pekerjaannya tanpa sadar seseorang sudah mengelayutkan lengannya di bahu besarnya dengan cengengesan.

"Reiji-senpai, apa yang kau lakukan pagi-pagi begini ?". Ucapnya sambil menekan-nekan batang hidungnya yang sakit itu.

"Tookiii... Aku ingin ciuman selamat pagi darimu ?". Rujuknya manja, sontak saja membuat Tokiya membulatkan manik indigonya dan sedikit menjauh dari senpainya itu.

"Haaah ?". Teriaknya. "apa yang kau katakan ?, mana mungkin aku sudi menciummu". Tuturnya dengan tatapan ngeri dan nanar kepada sang senpai.

"Che... Aku hanya menggodamu, dan kau tak perlu bersikap seperti itu padaku". Ia cemburut sambil memajukan mulutnya dan duduk di pinggir kasur Tokiya.

"Hei... Siapa suruh kau duduk disana ?".

"sebelum kau dan Otoyan datang kamar ini kamarku seorang jadi aku berhak melakukan apapun dikamar ini". Belanya sambil menyilangkan kedua tangannya didadanya.

Sang surai Indigo hanya bisa diam dan tak mengacuhkan senpainya yang seperti anak kecil itu, dan dia kembali berkutat pada lyric-lyric yang belum selesai itu. Ia harus segera menyelesaikannya dan memperlihatkannya kepada Nanami dan mencocoklan dengan melodynya.

"Ohayou...". Ucap sang surai Flame red sambil terus mengucek mata kanannya.

Tanpa basa-basi sang senpai berjalan ke arah sang Flame Red dan mendaratkan kecupan manis ke bibir sang Flame Red. Matanya terbelalak kaget dan langsung mendorong tubuh reiji, itu membuat reiji terjatuh dari kasur Otoya.

Otoya memerasakan bibirnya hangat seketika, dan diliriknya Tokiya, apa dia melihat adegan tadi atau tidak. Tapi karena sang indigo tidak bereaksi ia meresa lega.

"Gomen, rei-chan". Tuturnya sambil berjalan kearah reiji, dan membantunya berdiri.

"Hehehe... Tidak apa, aku senang bisa merasakannya pagi ini". Dia cengengesan sambil menggaruk kepalannya yang tidak gatal.

Otoya hanya tersenyum sipu mendengarnya dan dia juga tak tahu apa yang difikirkan Tokiya dengan ciuman reiji-senpai tadi.

***

Tokiya P.O.V

Aku tau kalau Reiji-senpai orang yang blak-blakan tapi aku tak menyangka dia bakal langsung mencium orang seperti itu, dan apa-apaan reaksi Otoya, dia tak terganggu dengan perlakuan reiji-senpai kepadanya ?, atau dia sudah biasa ciuman dengan orang lain ? haah... sudahlah, itu juga bukan urusanku kenapa aku pusing dengan mereka berdua.

"Tokiya..." ujar seseorang dari belakang.

aku tau siapa dan kenapa aku tak mau menoleh apa aku cemburu ? huh yang benar saja.

"Ya..?"

"Terima kasih". ucapnya lembut.

"Aku tak tau kenapa kau berterima kasih, jadi jangan berterima kasih kepadaku". 

"Aku hanya ingin berterima kasih kepadamu karna berkatmu kakiku bisa sedikit lebih baik dan aku ingin kita bisa lebih akrab dan menjadi teman dekat". diulasnya senyuman tipis di wajahnya.

"terserah kau saja, jangan ganggu aku". ucapku dingin.

"Baiklah, aku mengerti". ucapnya sambil berlalu meninggalkanku dikamar sendiri.

sudahlah, buat apa aku khawatir kepadanya dia juga sudah sedikit mendingan.

***

Otoya P.O.V 

kaki ku sudah mulai membaik, tapi masih sedkit sakit sini jalanku masih pincang tapi pagi ini ada syuting dan tentunya aku harus datang. Tokiya ? karna tidak ada scane dia lebih milih untuk nulis lirik di dorm dan disini aku pergi ke lokasi sendirian dengan pincang. haha kasian bukan orang yang palingku harapkan untuk peduli padaku malah selalu dingin dan tak mengacuhkanku, dan aku pikir kemaren dia mungkin saja terpaksa karna gak mau pulang terlalu malam. tapi kenapa dia mau menggendongku ?, bukankah lebih baik dia meninggalkanku dan berjalan acuh tak acuh ?. ah aku jadi mulai memikirkan hal lebih dan berharap. huh, jangan harap banyak bodoh.



TBC~~


******

Hallo...

masih ingat sama aku ?

maaf kalo aku hiatus panjang dan baru bisa update hari ini. masih adakah yang mau membaca "Fuyu no Kaze" ?. Dan semoga kalian suka dengan perkembangan ceritanya. aku mungkin juga akan jarang update, atau mungkin juga bakal seperti tahun-tahun sebelumnya, karna kesibukkanku di Irl dan aku juga sempat stuck nulis. tapi, aku akan usahakan menamatkan fanfic ini.

Terima Kasih

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fuyu No KazeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang