Riot 1.

8 0 0
                                    

Tetangga menyebalkan

"Aurel hari ini berangkat sama siapa?" Tanya Mama Aurel sambil mengolesi roti dengan selai coklat kesukaan anaknya. Sementara Aurel seru dengan bermain game diponselnya.

"Sama Evan ma" jawabnya tanpa mengalihkan pandangannya dari ponselnya. "Ma Aurel bawa aja ya rotinya ke kampus. Takut ditinggal Evan"


"Iya sayang"


Aurel keluar dari rumahnya dan menuju rumah yang ada didepannya, rumah keluarga Evan.


"Evan!!!" Sapanya riang saat melihat Evan yang tengah mengeluarkan motornya dari bagasi.


Evan menoleh sebentar kemudian mendengus. "Ngapain lo disini?" Tanya Evan ketus.


"Nebeng dong Evan. Evan kan baik" Evan bergidik saat melihat tatapan Aurel yang seperti anak anjing yang ingin meminta tulang. Menggemaskan.


"Gue emang baik." Ucapnya percaya diri


"Iya Evan baik makanya Tuhan ngirim Aurel buat melengkapi hidup Evan"


"Ogah gue hidup sama lo" jawabnya kejam.


Aurel mengerucutkan bibirnya mendengar jawaban kejam dari mulut Evan dan menunduk melihat sepatunya yang saling bertautan. "Nggak boleh gitu. Nanti jodoh baru tau rasa lo" gumam Aurel yang tak mungkin didengar oleh Evan.


"Ayo naik" Aurel menoleh lalu menatap Evan yang sudah siap diatas motor ninja hitamnya.


Dengan segera ia naik dibelakang laki-laki itu. Aurel menepuk pundak Evan dua kali saat ia sudah duduk manis diatas motor dengan Evan yang berada didepannya. "Ayo jalan bang"


"Bang-bang. Emang gue abang lo?" Tanya Evan sarkastik.


"Evan emang bukan abangnya Aurel. Tapi Evan abang ojeknya Aurel"


"Sialan lo ngatain gue abang ojek. Turun lo"


"Jangan dong Van, masa belum berangkat udah disuruh turun." Aurel mengalungkan kedua tangannya dileher Evan dan memiringkan kepalanya agar dapat melihat wajah Evan yang tertutup helm. "Evan itu abang ojek kesayangannya Aurel."


Evan mendengus tapi tersenyum juga dibalik helmnya mendengar ucapan Aurel yang entah mengapa bisa membuatnya merasa senang. Ia menjalankan motornya meninggalkan pekarangan rumahnya menuju kampus tempat keduanya melanjutkan belajar.


***


"Duh itu dosen kapan sih kelarnya? Ngoceh mulu dari tadi"gerutu Aurel, menopang dagunya dengan tangan kirinya sementara tangannya bergerak lincah diatas bukunya yang kosong.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 29, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RiotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang