Siang ini seperti biasa aku hanya duduk melamun sesekali membayangkan wajahnya yang manis itu
Dooorrrr....
Teriak Rael dari belakangku dan sukses membuatku hampir menjatuhkan j.coffee yang baru aku beli tadi."Yak! Berhentilah mengejutkan ku" umpatku dengan kesal
"Aigo...orang galau memang cenderung sensitif ya hahaha" Rael tertawa seperti tak punya dosa
"Bagaimana kondisimu sekarang?" Lanjut Rael sembari duduk disampingku
"Gwaenchanha-yo.." Jawabku sekenanyaRael kemudian bangun dan berdiri di depanku.
"Jja! Temani aku" rengek Rael
"Eodi?" Jawabku
"Ayoooooo...." dengan cepat Rael menarik tanganku membawaku entah kemana."Lael......!!!!"
Terlihat seorang pria berwajah tampan dan berbadan cukup tinggi dan tegap menghampiri Lael-lee.
Lael melihatnya, dan dia tersenyum manis ke pria itu.
Aku yang mengamati dari jauh sedikit merasakan sesak."Lael kenapa tidak angkat telfonku?" Ucap pria itu setelah sampai di dekatnya Lael-lee
"Mian aku sibuk jadi tidak sempat buka ponsel" jawab Lael
Ku lihat mereka sangat akrab.
Sampai aku lihat mereka mulai beranjak pergi. Saat aku hendak mengikuti mereka tiba-tiba kepalaku sangat sakit dan hidungku mulai keluar darah
"Andwae jangan sekarang jebal"
Tetapi aku sudah benar-benar tidak kuat dan pandanganku menjadi kabur lalu perlahan gelap. To Be Continue-
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPELESS
Teen Fictionseseorang yang berharap akan cintanya, namun hingga akhir tak kunjung mendapatkannya