Day 10

897 188 16
                                    

"You're younger than me, I'm not going to date you, get it?"

•••

Seokjin tengah duduk santai sembari membaca buku berbahasa latin yang tebalnya sekitar 5 senti, cukup membuat sepasang manik matanya sakit karena menatap deret tulisan yang kecil tanpa kacamata baca yang membantunya.

Hampir satu jam ia telah duduk di kursi berbahan rotan dengan secangkir kopi hitam yang tersisa setengah.

Pria berumur 25 tahun itu meletakkan buku yang selama ini ia baca dengan asal di atas meja. Memijit pelipisnya pelan karena pikirannya yang menjadi satu layaknya sobekkan kertas yang digumpal.

"Oppa, kau ada di rumah?"

Suara itu, mendengarnya saja bisa membuat Seokjin tersenyum tipis.

Suara tersebut milik gadis berusia 10 tahun di bawahnya. Namanya Mia. Gadis yang masih menduduki bangku sekolah menengah atas dengan tas punggung berwarna biru tua.

Seokjin membuka tirai yang menutupi jendela, dilihatnya Mia tengah berdiri disana. Ah, lucu sekali gadis itu. Membuatnya semakin gemas saja.

Seokjin membuka daun pintu dan Mia langsung menghambur memeluk dirinya yang berdiri dengan mata membulat lebar, terkejut saja.

"Oppa tidak bekerja? Hari ini 'kan masih hari Jumat, seharusnya kau bekerja, bukan?"

Setelah melepas pelukan singkat itu, dengan lancangnya Mia memasuki rumah Seokjin dan mengambil alih kursi yang ditempati Seokjin beberapa menit yang lalu.

"Oo, sedang membaca rupanya," kikik Mia saat membaca rentetan tulisan yang tidak ia mengerti.

Seokjin mendekat ke arah Mia lalu memukul kepalanya pelan. "Kau ini tidak sopan sekali padaku."

Gadis itu nampaknya acuh dengan pukulan yang mendarat di kepalanya. Ia menarik tangan Seokjin agar duduk berjongkok di hadapannya.

"Mita mengejekku karena aku tidak memiliki pacar untuk dibawa berkencan, jadi aku mengatakan mereka kalau Seokjin oppa adalah pacarku. Tidak apa-apa 'kan?" ujar Mia sembari mengerling nakal.

Seokjin mengusap wajahnya kasar. Ia tidak ingin berpacaran dengan gadis di hadapannya ini. Terlalu liar pula usia mereka yang terpaut sangat jauh. "You're younger than me, I'm not going to date you, get it?"

Mia mengerucutkan bibirnya, membuat Seokjin tidak tahan untuk mencubit gemas bibir tersebut yang langsung dihadiahi pukulan mematikan dari Mia.

Manik hazel milik Mia menatap Seokjin sebal. "Baiklah, sebenarnya aku juga tidak tertarik dengan oppa. Lagipula aku sekarang dekat dengan Samuel. Bahkan dia lebih tampan darimu, oppa."

Giliran Seokjin yang menatap Mia tajam. "Siapa yang menyuruhmu untuk berkencan dengannya? Kalau aku sampai mengetahui kau berkencan dengannya, akan kuhabisi dia di hadapanmu."

Tentu saja ucapan Seokjin hanya berupa ancaman yang berlatar belakang kebohongan. Dirinya hanya tidak ingin gadis ini memiliki pasangan terlebih dahulu sebelum ia menikah. Bisa-bisa Mia akan mengejeknya karena sudah tua namun masih saja belum menikah.

Lagipula Seokjin ingin Mia mendapatkan laki-laki yang baik, bukan dengan Samuel yang selalu mendatangi club setiap malam.

Lagipula Seokjin ingin Mia mendapatkan laki-laki yang baik, bukan dengan Samuel yang selalu mendatangi club setiap malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Daily Struggle | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang