Prologue

122 8 0
                                    

Banyak yang berkata jika masa lalu sudah seharusnya untuk dilupakan. Tapi bagi seorang gadis cantik berusia 17 tahun ini, masa lalu dijadikannya sebagai sebuah pembelajaran. Dimana kita tidak boleh melakukan kesalahan yang sama.

Menurutnya, hanya orang bodoh saja yang mau melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kalinya. Tapi apakah itu juga berlaku bagi ibunya ? Apakah ibunya juga termasuk dalam jajaran orang bodoh itu ?

Aresha Mounira Manveen, nama gadis itu. Setiap langkah yang diambil terasa begitu berat baginya. Namun, seberapa besarpun beban yang ditanggung masih ada bermacam alasan yang membuatnya harus tetap bertahan. Ikhlas, tersenyum dan jalani. Itu prinsipnya.

Tapi, setiap titik dimana Aresha mengingat ucapan sang ibu yang selalu menyalahkan dirinya akan sebuah insiden di masa lalu, Aresha menjadi ragu. Benarkah itu semua salahnya? Kesalahan yang sampai membuat ayahnya pergi dan tak kembali lagi. Kesalahan yang membuatnya harus berjuang sendiri dalam kerasnya hidup.

Pernah Aresha mengeluh dan benar-benar berada di titik dimana dirinya merasa jatuh. Akan tetapi, mengingat ucapan sang Ayah mengenai takdir, Aresha mencoba untuk kembali bangkit dan menata hidupnya agar lebih baik lagi.

"Bukannya ayah juga pernah bilang setiap makhluk yang hidup pasti akan mengalami masalah."

Aresha menghela nafas untuk yang kesekian kalinya. Ada sesak yang menjalar dihati sebenarnya, tapi Aresha mencoba untuk mengabaikan itu semua.

"Kamu kuat resha, kamu nggak boleh nyerah, kamu harus tetep berjuang."

"Kamu harus yakin kalo suatu saat nanti kamu pasti bisa dapetin kebahagiaan itu lagi."

"Kamu pasti bisa, kamu harus tunjukkin ke ayah kalo kamu gadis kesayangannya adalah gadis yang kuat."

"Semangaaattt...."

______________

So, ada yang minat buat baca kelanjutan cerita inikah ?

Cuma mau test, kalo banyak yang suka bakal aku next buat chapter selanjutnya.

Sekian dan terima kasih.

ARESHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang